Prihatin dan Hargai Keputusan DPP
Sementara, sejumlah kader partai berlambang pohon beringin ini mengaku prihatin dengan dicopotnya Ngogesa dari Ketua Golkar Sumut. Apalagi, peristiwa ini terjadi menjelang penutupan pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) Pemilu 2019. “Saya sebagai pribadi maupun kader merasa prihatin atas pergantian ketua Golkar Sumut. Apalagi di menit akhir jelang penutupan pendaftaran bacaleg. Tapi begitupun saya tidak sekadar prihatin, harus memahami, menghormati dan menghargai keputusan pimpinan tinggi partai,” kata Wakil Ketua Golkar Sumut, M Hanafiah Harahap kepada Sumut Pos, Senin (16/7).
Apalagi imbuh dia, keputusan ini dibuat untuk percepatan sinergi kerja dalam rangka pemenangan pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019. Menurutnya, DPP punya pertimbangan matang sebelum mengambil keputusan ini. Dirinya bahkan enggan menggubris alasan atas keputusan melengserkan mantan Bupati Langkat dua periode itu, antara lain dinilai tidak mampu mengakomodir percepatan bacaleg kader Golkar. “Intinya saya menghormati dan menghargai keputusan DPP, apapun itu. Saya tidak mau debat kusir soal apa dan kenapa keputusan ini dikeluarkan,” tegas anggota DPRD Sumut ini.
Ia berharap dan masih optimis dengan keputusan ini akan berdampak positif buat mencapai target pada Pemilu 2019. Menurutnya, sebagai partai tua dan besar, Golkar sudah punya sistem yang mumpuni sehingga siapapun orang yang ditunjuk menjalankan roda organisasi akan mampu melakukannya. “Mekanisme kerja partai sudah diatur dalam AD/ART. Khususnya juklak dan juknis partai. Jadi tidak bergantung pada orang sebab sistemnya sudah ada. Sehingga siapapun yang ditunjuk pada posisi strategis dan apapun di Golkar, sudah dianggap mumpuni menjalankan tugas dan tanggung jawab,” katanya.
Ketua Korbid Politik Golkar Sumut, Yasir Ridho malah mengaku tidak tahu-menahu ihwal pergantian Ketua Golkar Sumut. Ia menegaskan, apapun keputusan pimpinan tertinggi partai, wajib diikuti dan dilaksanakan sebaik-baiknya. “Cuma itulah yang bisa kita lakukan selaku kader. Mana berani kita menanggapinya karena itu perintah, harus dijalankan,” katanya.
Ia juga mengaku tidak tahu-menahu proses sebelumnya, sampai keluarnya surat keputusan ini. Termasuk adanya aroma ataupun gelagat tentang pergantian ini yang sebelumnya sudah tercium di internal Golkar Sumut. “Waduh aku nggak tahu. Saya tidak pernah tahu tentang itu. Saya tidak pernah mengikuti yang seperti-seperti itu,” katanya.
Meski demikian, anggota dewan Sumut ini optimis Golkar tetap solid menyongsong Pemilu 2019. “Mudah-mudahanlah dengan izin Tuhan tercapai, itu saja,” pungkasnya.
Wakil Ketua Koordinator Bidang Kepartaian Golkar Sumut, Rolel Harahap juga meyakini tidak akan ada pengaruh kesolidan keluarga besar Golkar Sumut atas keputusan DPP melakukan pergantian ketua Golkar Sumut. Terlebih atas capaian target yang telah dicanangkan untuk mendulang perolehan suara dengan maksimal di Pileg mendatang. “Pak Doli (Plt ketua) itukan ditugaskan untuk mendaftarkan caleg Golkar provinsi dan mengesahkan caleg kabupaten/kota. Lalu mempersiapkan pelaksanan Musdalub. Saya optimis keluarga besar Golkar tidak berpengaruh dengan suasana ini, dan bahkan memengaruhi target Golkar yang telah diputuskan di Sumut,” katanya.