29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Ngogesa Merasa Dipecundangi

H. Ngogesa Sitepu

SUMUTPOS.CO – Ngogesa Sitepu legowo digantikan sebagai Ketua DPD Golkar Sumut, menyusul penilaian DPP karena terlambat menyusun calon anggota legilatif (caleg) 2019. Namun, ia menyayangkan keputusan yang dinilainya prematur, bahkan terkesan tidak prosedural itu.

Melalui Surat Keputusan Nomor: KEP-316/DPP/GOLKAR/VIII/2018 yang ditandatangani Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jendral, Lodewijk F Paulus tertanggal 14 Juli 2018, DPP Partai Golkar mencopot Ngogesa Sitepu dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara. Dan melalui surat yang sama, Wakil Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Sumut.

Pencopotan Ngogesa Sitepu dilakukan karena DPD Partai Golkar Sumut dinilai kurang maksimal dalam menjalankan konsolidasi jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Menyikapi ini, Ngogesa menilai ada prosedural yang tidak pas.

“Lahir dan bathin saya terima keputusan pergantian ini. Akan tetapi saya menilai, proseduralnya tidak pas. Ujug-ujug diganti, tanpa adanya peringatan atau layaknya sebuah prosedural keorganisasian. Golkar inikan selain partai tua juga besar, idealnya mengedepankan mekanismelah. Karenanya saya akan memberikan klarifikasi ke DPP,” kata Ngogesa kepada wartawan di Medan, Senin (16/7).

Menurut Ngogesa, tindakan DPP Golkar ini adalah langkah yang tidak tepat. Terkesan mengada-ada dan mencari-cari kesalahan yang tidak perlu. Ini akan merugikan Partai Golkar dalam pileg dan pilpres mendatang. “Saya berharap adanya transparansi dari DPP Golkar tentang hal ini,” tegas Ngogesa.

Menurut dia, pelengseran akibat lambat menyusun caleg Golkar Sumut 2019 disinyalir tidak fair karena seluruhnya mempunyai proses tahapan dan masih memiliki tenggang waktu batas akhir pendaftaran. Apalagi, mengingat pengalaman selama kurang lebih 31 tahun bersama Golkar maka persoalan yang dipermasalahkan sangat tidak mendasar. “Saya ini bukan kader karbitan di Golkar, mulai dari anggota biasa sampai menjadi Ketua DPD Langkat bahkan dipercaya menahkodai DPD PG Sumut melalui musda dan terpilih secara aklamasi. Jadi saya sangat pahamlah mekanisme mengurusi partai, nggak harus dipecundangilah, sehingga kesannya ada politik dalam politik lagi,” seru Ngogesa tanpa mau ambil pusing jika kemungkinan ada pembisik ke DPP.

Lanjut dia, DPP seharusnya lebih arif dan bijak terhadap kemungkinan adanya pembisik tersebut, agar tidak terus saja terjadi kekisruhan di internal partai yang acapkali terjadi di dalam kurun waktu tertentu.

Terkait penggantian dari posisi Ketua DPD Golkar Sumut, apalagi menjelang pendaftaran caleg, diduga adanya skenario untuk menggembosi Golkar di Sumut menghadapi Pileg bahkan Pilpres 2019 mendatang. “Kekisruhan ini, disinyalir untuk menggembosi Golkar di pesta demokrasi mendatang, tapi sudahlah saya pun tidak ambisi kok. Kemarin saya dipercaya menjadi ketua untuk membesarkan Golkar Sumut, tapi kenyataannya sekarang ini lain,” tegas Ngogesa.

H. Ngogesa Sitepu

SUMUTPOS.CO – Ngogesa Sitepu legowo digantikan sebagai Ketua DPD Golkar Sumut, menyusul penilaian DPP karena terlambat menyusun calon anggota legilatif (caleg) 2019. Namun, ia menyayangkan keputusan yang dinilainya prematur, bahkan terkesan tidak prosedural itu.

Melalui Surat Keputusan Nomor: KEP-316/DPP/GOLKAR/VIII/2018 yang ditandatangani Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jendral, Lodewijk F Paulus tertanggal 14 Juli 2018, DPP Partai Golkar mencopot Ngogesa Sitepu dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara. Dan melalui surat yang sama, Wakil Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Sumut.

Pencopotan Ngogesa Sitepu dilakukan karena DPD Partai Golkar Sumut dinilai kurang maksimal dalam menjalankan konsolidasi jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Menyikapi ini, Ngogesa menilai ada prosedural yang tidak pas.

“Lahir dan bathin saya terima keputusan pergantian ini. Akan tetapi saya menilai, proseduralnya tidak pas. Ujug-ujug diganti, tanpa adanya peringatan atau layaknya sebuah prosedural keorganisasian. Golkar inikan selain partai tua juga besar, idealnya mengedepankan mekanismelah. Karenanya saya akan memberikan klarifikasi ke DPP,” kata Ngogesa kepada wartawan di Medan, Senin (16/7).

Menurut Ngogesa, tindakan DPP Golkar ini adalah langkah yang tidak tepat. Terkesan mengada-ada dan mencari-cari kesalahan yang tidak perlu. Ini akan merugikan Partai Golkar dalam pileg dan pilpres mendatang. “Saya berharap adanya transparansi dari DPP Golkar tentang hal ini,” tegas Ngogesa.

Menurut dia, pelengseran akibat lambat menyusun caleg Golkar Sumut 2019 disinyalir tidak fair karena seluruhnya mempunyai proses tahapan dan masih memiliki tenggang waktu batas akhir pendaftaran. Apalagi, mengingat pengalaman selama kurang lebih 31 tahun bersama Golkar maka persoalan yang dipermasalahkan sangat tidak mendasar. “Saya ini bukan kader karbitan di Golkar, mulai dari anggota biasa sampai menjadi Ketua DPD Langkat bahkan dipercaya menahkodai DPD PG Sumut melalui musda dan terpilih secara aklamasi. Jadi saya sangat pahamlah mekanisme mengurusi partai, nggak harus dipecundangilah, sehingga kesannya ada politik dalam politik lagi,” seru Ngogesa tanpa mau ambil pusing jika kemungkinan ada pembisik ke DPP.

Lanjut dia, DPP seharusnya lebih arif dan bijak terhadap kemungkinan adanya pembisik tersebut, agar tidak terus saja terjadi kekisruhan di internal partai yang acapkali terjadi di dalam kurun waktu tertentu.

Terkait penggantian dari posisi Ketua DPD Golkar Sumut, apalagi menjelang pendaftaran caleg, diduga adanya skenario untuk menggembosi Golkar di Sumut menghadapi Pileg bahkan Pilpres 2019 mendatang. “Kekisruhan ini, disinyalir untuk menggembosi Golkar di pesta demokrasi mendatang, tapi sudahlah saya pun tidak ambisi kok. Kemarin saya dipercaya menjadi ketua untuk membesarkan Golkar Sumut, tapi kenyataannya sekarang ini lain,” tegas Ngogesa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/