Seorang pria yang juga memakai seragam loreng biru itu mencoba menenangkan keriuhan. Beberapa yang lainnya melambaikan tangannya sebagai simbol menenangkan. “Udahlah tenang dulu kalian,” ujar seorang pria berseragam OKP itu sambil beranjak menghampiri asal keriuhan. Bahkan massa AMPI sempat membuat keributan di luar ruangan dengan mengejar salah seorang pria yang dikatakan mereka merupakan warga J-City palsu.
Untungnya, pria itu cepat menghindar sehingga aksi duel yang mungkin saja terjadi saat itu bisa terhindarkan.
Keadaan semakin keruh saat Humas Perumahan J-City, Gunawan, mempertanyakan soal izin parkir yang berada di belakang gedung Medan Fair Plaza. Saat itu, Sekretaris BPPT Medan M. Syafruddin menjawab parkir itu belum ada izinnya. Sontak jawaban itu memancing emosi Gunawan dan beberapa anggota AMPI lainnya. Gunawan pun sampai memukul meja dengan keras.
Syafruddin dicaci-maki. Padahal, parkir di Medan Fair itu sudah memiliki izin dari BPPT Medan. “Ya kenapa nggak dipanggil. Oh nggak betul kalian. Bagus-bagus kau. Gara-gara kau kami dipanggil di sini,” bentak Hans.
Hans sempat mau duel dengan salah seorang warga yang ditudingnya sebagai provokator. Dirinya berdiri dan sudah memasang kuda-kuda akan memukul salah satu warga yang berada di sampingnya.
Di balik keriuhan itu, terdengar kalimat ancaman yang dilontarkan anggota AMPI. “Bagus-bagus kau. Mati kau nanti woi!” teriaknya.
Kevokalan Hans yang berlebihan juga terdengar saat pihak dewan meminta keterangan dari perwakilan Satpol PP Kota Medan yang diwakili D. Damanik selaku Kasi Ops. Saat itu D. Damanik menjelaskan bahwa perlu mempelajari apakah jalan itu merupakan fasilitas umum atau bukan. Namun dia tidak berani mengeluarkan kata akan membongkar portal jika terbukti itu bukanlah fasilitas umum.
“Kalau itu fasilitas umum ya harus dipelajari dulu,” ujarnya. Penjelasan yang tidak tegas itu diduga akibat Hans yang memberi tekanan kepada D. Damanik. Belum lagi selesai berbicara, Hans terus saja menimpali perkataanya. “Apa pak? Apa? Dibongkar ya ’kan gitu. Dibongkar bilang aja gitu. Loreng-loreng ini ah,” ujar Hans dengan nada mengejek kepada D.Damanik.
Melihat itu, 3 anggota komisi C, Godfried Effendi Lubis, Boydo HK Panjaitan, dan Salman Alfarisi, tak bisa berbuat banyak.
Bahkan, rekomendasi Komisi C dalam RDP sebelumnya terkait harus dibongkarnya portal secure parking J-City tidak dikumandangkan dalam rapat tersebut.
Ciutkah para anggota dewan? Entahlah. Yang pasti rapat pun ditutup dengan keputusan portal J-City batal dibongkar dengan dalih hanya digunakan untuk pos security komplek. “Berdasarkan hasil keputusan bersama melalui RDP ini tepatnya pukul 12.00 WIB, diputuskan kalau disepakati bahwa portal tetap berdiri untuk security. Kemudian, terkait retribusi, akan tetap dikutip berdasarkan SK Dishub Medan serta dishub diminta untuk sosialisasikan kepada masyarakat,” kata Godfried yang disambut meriah oleh massa AMPI. (win/deo)