MEDAN, SUMUTPOS.CO – Buntut penamparan terhadap Brigadir Fandy yang dilakukan oleh anak pemilik toko Naga Mas Murni, di Jalan Pandu, Medan, Senin (14/9), masih dalam penyelidikan oleh petugas Sat Reskrim Polresta Medan.
”Polisi telah memeriksa empat saksi untuk mengetahui kejadian pemukulan ini.
Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah rekaman kamera Circuit Close Television (CCTV) di seputaran lokasi. Kasusnya masih terus kita dalami,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono, Rabu(16/9).
Disinggung mengenai nama pelaku yang disebut-sebut bernama Asen, Aldi enggan mengonfirmasi. ”Kita akan melakukan gelar perkara untuk menentukan langkah selanjutnya. Sabar yaa… masih kita dalami,” ucapnya.
Toko Naga Mas Murni di Jalan Pandu saat disambangi, terlihat dijaga beberapa karyawan dan pemiliknya. Setibanya di depan toko, seorang wanita tua menanyakan apa tujuan wartawan. Setelah menjelaskan maksud dan tujuan, wanita berkulit putih itu duduk dan mengatakan kalau anaknya baru saja pergi keluar. “Dia baru saja keluar. Lama itu pulang,” ucapnya.
Sekitar 1 jam menunggu, akhirnya wartawan meninggalkan toko yang menjual peralatan teknik itu. “Lama lagi dia pulang,” teriak si wanita tadi.
Diketahui, Brigadir Fandi menderita luka memar di wajah akibat ditampar oleh pengusaha elektronik di Jalan Pandu. Peristiwa itu terjadi ketika Brigadir Fandi sedang mengatur lalu-lintas karena terjadi kemacetan di depan toko pelaku. Korban menegur pelaku karena mobilnya parkir berlapis. (gib)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Buntut penamparan terhadap Brigadir Fandy yang dilakukan oleh anak pemilik toko Naga Mas Murni, di Jalan Pandu, Medan, Senin (14/9), masih dalam penyelidikan oleh petugas Sat Reskrim Polresta Medan.
”Polisi telah memeriksa empat saksi untuk mengetahui kejadian pemukulan ini.
Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah rekaman kamera Circuit Close Television (CCTV) di seputaran lokasi. Kasusnya masih terus kita dalami,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono, Rabu(16/9).
Disinggung mengenai nama pelaku yang disebut-sebut bernama Asen, Aldi enggan mengonfirmasi. ”Kita akan melakukan gelar perkara untuk menentukan langkah selanjutnya. Sabar yaa… masih kita dalami,” ucapnya.
Toko Naga Mas Murni di Jalan Pandu saat disambangi, terlihat dijaga beberapa karyawan dan pemiliknya. Setibanya di depan toko, seorang wanita tua menanyakan apa tujuan wartawan. Setelah menjelaskan maksud dan tujuan, wanita berkulit putih itu duduk dan mengatakan kalau anaknya baru saja pergi keluar. “Dia baru saja keluar. Lama itu pulang,” ucapnya.
Sekitar 1 jam menunggu, akhirnya wartawan meninggalkan toko yang menjual peralatan teknik itu. “Lama lagi dia pulang,” teriak si wanita tadi.
Diketahui, Brigadir Fandi menderita luka memar di wajah akibat ditampar oleh pengusaha elektronik di Jalan Pandu. Peristiwa itu terjadi ketika Brigadir Fandi sedang mengatur lalu-lintas karena terjadi kemacetan di depan toko pelaku. Korban menegur pelaku karena mobilnya parkir berlapis. (gib)