30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Medan Butuh Daerah Serapan Air

Banjir di kota Medan

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Terkait banjir yang kerap melanda di Kota Medan, DPRD Medan mengaku sangat kecewa dengan kinerja Dinas Pekerjaan Umum (PU). “Kita sangat kecewa terhadap kinerja Kadis PU. Sebab, pengerjaan drainase yang dilakukan sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang signifikan,” kata Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Nanda Ramli, kemarin.

Diutarakan Nanda, Kota Medan sesungguhnya membutuhkan daerah serapan air. “Kalau ada serapan air, kan bisa lebih cepat dia surutnya,” ucapnya.

Menurut Nanda, Pemko Medan harus bekerja keras menangani masalah banjir ini. Pemko Medan diharapkan secepatnya bisa berusaha agar BWS (Badan Wilayah Sungai) melakukan pengorekan. “Sebab penampang sungai tidak bisa lagi menampung volumen air,” cetusnya.

Dia juga menyebutkan, dalam mengatasi persoalan banjir di Kota Medan, harus ada perencanaan yang matang. “Dinas PU harus benar-benar memperhatikan pengerjaan drainase yang dilakukan. Artinya, dilihat lagi ke mana arah airnya. Selain itu, ketika mengaspal jalan, perhatikan dulu drainasenya. Karena kalau aspal dibuat tapi drainase tidak ada, aspal akan rusak juga,” tutur Nanda.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, menyatakan pihaknya berharap ada keseriusan Pemko Medan mencari solusi mengatasi persoalan banjir. “Selama ini, sudah ada upaya normalisasi beberapa sungai, tapi hasilnya belum kelihatan. Untuk itu, perlu dibangun sinergitas dengan BWS, yang hingga kini belum terealisasi mengorek sungai,” kata Paul.

Paul mendorong Wali Kota Medan agar mencari sosok kepala dinas PU yang memiliki pemikiran mengatasi persoalan banjir. “Kalau banjir terus terjadi di Kota Medan, lebih baik copot segera Kadis PU-nya. Cari sosok yang memiliki pemikiran terbaik dalam mengatasi persoalan banjir. Sehingga kita tidak malu sebagai warga Kota Medan,” ujarnya.

menurutnya, anggaran pembenahan jalan yang mencapai Rp1 triliun, lebih dialihkan untuk membangun waduk. “Untuk apa dianggarkan pembenahan jalan yang begitu besar, tapi yang dibenahi hanya jalan itu-itu saja? Itupun terkesan tambal sulam? Lebih baik dianggarkan untuk pembuatan waduk, sehingga banjir di Kota Medan bisa diatasi,” tandasnya. (ris)

Banjir di kota Medan

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Terkait banjir yang kerap melanda di Kota Medan, DPRD Medan mengaku sangat kecewa dengan kinerja Dinas Pekerjaan Umum (PU). “Kita sangat kecewa terhadap kinerja Kadis PU. Sebab, pengerjaan drainase yang dilakukan sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang signifikan,” kata Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Nanda Ramli, kemarin.

Diutarakan Nanda, Kota Medan sesungguhnya membutuhkan daerah serapan air. “Kalau ada serapan air, kan bisa lebih cepat dia surutnya,” ucapnya.

Menurut Nanda, Pemko Medan harus bekerja keras menangani masalah banjir ini. Pemko Medan diharapkan secepatnya bisa berusaha agar BWS (Badan Wilayah Sungai) melakukan pengorekan. “Sebab penampang sungai tidak bisa lagi menampung volumen air,” cetusnya.

Dia juga menyebutkan, dalam mengatasi persoalan banjir di Kota Medan, harus ada perencanaan yang matang. “Dinas PU harus benar-benar memperhatikan pengerjaan drainase yang dilakukan. Artinya, dilihat lagi ke mana arah airnya. Selain itu, ketika mengaspal jalan, perhatikan dulu drainasenya. Karena kalau aspal dibuat tapi drainase tidak ada, aspal akan rusak juga,” tutur Nanda.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, menyatakan pihaknya berharap ada keseriusan Pemko Medan mencari solusi mengatasi persoalan banjir. “Selama ini, sudah ada upaya normalisasi beberapa sungai, tapi hasilnya belum kelihatan. Untuk itu, perlu dibangun sinergitas dengan BWS, yang hingga kini belum terealisasi mengorek sungai,” kata Paul.

Paul mendorong Wali Kota Medan agar mencari sosok kepala dinas PU yang memiliki pemikiran mengatasi persoalan banjir. “Kalau banjir terus terjadi di Kota Medan, lebih baik copot segera Kadis PU-nya. Cari sosok yang memiliki pemikiran terbaik dalam mengatasi persoalan banjir. Sehingga kita tidak malu sebagai warga Kota Medan,” ujarnya.

menurutnya, anggaran pembenahan jalan yang mencapai Rp1 triliun, lebih dialihkan untuk membangun waduk. “Untuk apa dianggarkan pembenahan jalan yang begitu besar, tapi yang dibenahi hanya jalan itu-itu saja? Itupun terkesan tambal sulam? Lebih baik dianggarkan untuk pembuatan waduk, sehingga banjir di Kota Medan bisa diatasi,” tandasnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/