34 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Kampus USU & Binjai Ikut Banjir

Foto: Idris/Sumut Pos
DORONG ANGKOT: Wali Kota Medan dan Kapolrestabes Medan ikut mendorong angkot yang mogok karena banjir di Jalan Dr Mansyur, Minggu (16/9) siang.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Saat hujan lebat melanda Kota Medan, biasanya Jalan Dr Mansyur Medan di depan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), jadi langganan banjir. Ketinggian airnya mencapai 90 cm, sehingga banyak kendaraan bermotor mogok saat melintas.

Namun akibat hujan deras sejak Sabtu (15/9) sore hingga Minggu (16/9) dini hari tak hanya jalan Dr Mansyur yang banjir. Air juga menggenangi kampu USU, mulai dari Pintu 1, 2 dan 3 USU, hingga ke Fakultas Kedokteran Gigi. Banjir kali ini sebagai dampak luapan Sungai Sikambing yang melimpah hingga ke jalan besar.

Pantauan di Jalan Dr Mansyur, kemarin, kendaraan bermotor mengurangi laju kenderaan bermotor saat melintas genangan banjir itu. Terlihat sejumlah roda dua dan angkutan umum mogok dan harus didorong.

Sejumlah pemuda setempat membantu mendorong kendaraan bermotor yang kejebak banjir. Kemudian, meminta uang seikhlas hati dari para pengguna jalan dengan sebuah kardus.

Seorang warga sekitar, Sueb Sitorus mengatakan ketinggian air mulai merendam sekitar USU sejak Minggu dini hari dan naik terus hingga Minggu pagi.”Tadi malam sekitar jam 1, air sudah ada dan naik terus sampai pagi ini,” kata Sueb yang memantau aktivitas lalu-lintas yang lumpuh karena banjir itu.

Banjir di kampus USU juga dirasakan para peserta ujian seleksi penerimaan pegawai Bank Indonesia (BI) tahun 2018. Ujian berlangsung di Gedung Fakultas Farmasi USU. Untuk mencapai lokasi ujian, para peserta harus berjibaku melewati banjir. Karena kses jalan ke lokasi banyak ditutup dengan portal. Pintu 1 dan Pintu 4 USU hanya dibuka gerbangnya, karena ketinggian air terus naik.

Kebanyakan peserta ujian seleksi Pegawai BI itu memilih melepaskan sepatu dan berjalan kaki melewati banjir. Sedangkan peserta yang menumpang ojek online, mengangkat tinggi celana panjang atau roknya.

“Tidak tahu ada banjir. Pas masuk ke dalam USU dari pintu 4, air sudah tinggi,” ucap seorang peserta ujian, Septian Ningsih kepada Sumut Pos.

Septian mengungkapkan, sepeda motor ditumpanginya sempat mongok di depan Kampus USU jalan Dr Mansyur. Alhasil, ia pun turun dan mendorong motornya. “Mogok keretanya. Basah sepatu dan kaus kakiku,” tuturnya, sembari menepi ke lokasi yang kering.

Tidak tampak petugas kepolisian atau petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan di lokasi. Petugas baru tampak hadir menjelang siang. Itu pun setelah Wali Kota Medan, HT Dzulmi Eldin turun memantau banjir di depan Kampus USU.

Hingga pukul 13.30 WIB siang kemarin, Jalan Dr Mansyur mulai pintu satu masuk USU sampai jembatan depan PPIA English Course, masih tergenang air dengan ketinggian 50 cm.

Sementara itu, Wali Kota Medan bersama Dandim 0201/BS dan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, juga meninjau banjir di Jalan Dr Mansyur usai meninjau banjir di Jalan Luku.

Saat Wali Kota tiba di pintu masuk Satu USU, kawasan terlihat sepi dari kenderaan bermotor. Namun tiba-tiba, satu unit mobil penumpang jenis KPUM 95 nekat menerobos banjir dari arah Jalan Setia Budi/Dr Mansyur.

Jelang 20 meter dari pintu satu masuk USU, KPUM 95 itu mendadak mogok. Meski berulangkali sopir menstater, mesin tak kunjung hidup. Melihat itu, spontan Wali Kota, Dandim dan Kapolrestabes ramai-ramai mendorong angkot hingga keluar dari kawasan banjir.

Dengan sedikit malu-malu, sang sopir pun mengucapkan terima kasih. Setelah itu Wali Kota bersama Dandim dan Kapolrestabes Medan menerobos banjir dengan menggunakan satu unit mobil double cabin milik BPBD Kota Medan, untuk melihat kondisi terparah di sepanjang Jalan Dr Mansyur.

Runtung: Kuliah Tetap Berjalan

Meski banjir menggenangi kawasan USU, pihak rektorat USU memastikan tidak akan meliburkan aktivitas akademis pada Senin (17/9) hari ini. “Jika seandainya pun malam ini hujan dan terjadi genangan di jalan-jalan menuju kampus, kuliah tetap berjalan,” kata Rektor USU, Prof Runtung Sitepu, kepada wartawan, Minggu (16/9) sore.

Pantauan Sumut Pos, banjir di kawasan USU tampak sejak persimpangan Jalan Jamin Ginting/Jalan Dr Mansyur Medan, mulai dari Pintu 1, 2, 3, dan 4… hingga ke arah Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi.

Runtung mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah, bila hujan turun pada malam hari dan air banjir tidak surut hingga pagi. “Jika diperlukan, pimpinan USU akan mengerahkan bus USU untuk mengangkut mahasiswa ke fakultas-fakultas. Hal itu dilakukan agar aktivitas akademis tetap berjalan seperti biasa,” ucap Runtung.

Sungai Mencirim Meluap, Binjai Banjir

Tak hanya Kota Medan, banjir juga melanda Kota Binjai akibat hujan deras dengan intensitas tinggi, sejak Sabtu hingga Minggu (15-16/9). Ratusan rumah terendam banjir di di empat titik di tiga kecamatan Kota Binjai.

Kepala BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani, menyatakan air mulai melewati ambang batas pada aliran Sungai Mencirim sejak Minggu (16/9) pukul 02.00 WIB dinihari. Mendapat informasi banjir, Yani beserta 70 personel BPBD terjun ke lokasi.

“Aliran Sungai Mencirim ini sulit dipantau pergerakannya. Enggak bisa terprediksi. Enggak tahu pos pantauannya. Alirannya dari Deliserdang, Kutalimbaru. Dari Sembahe, Sibolangit sana, pecahannya juga mengalir ke sini (Sungai Mencirim),” ujar Yani di lokasi banjir.

Yani tiba bersama tim sekitar pukul 02.30 WIB. Sesampai di lokasi, Yani bersama regu kemudian membantu warga mengevaluasi barang berharganya. Sebanyak 546 Kepala Keluarga menjadi korban banjir pada tiga kecamatan di Kota Binjai.

“Sebanyak 7 KK di Simpang Kramat, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan. 14 KK di Jalan Gunung Jaya Wijaya, Lingkungan X, Kelurahan Binjai Estate, Binjai Selatan. 20 KK di Jalan Jambi, Lingkungan V, Kelurahan Rambungbarat, Binjai Selatan,” urainya.

Dampak korban banjir paling banyak di Lingkungan I sampai Lingkungan VI, Kelurahan Setia, Binjai Kota yakni sebanyak 350 KK. Sedangkan pada Lingkungan I dan Lingkungan II, Kelurahan Mencirim, Binjai Timur sebanyak 155 KK. “Ketinggian banjir berkisar dari lutut sampai pinggang orang dewasa,” jelas Yani.

Pada pukul 08.20 WIB, volume air di aliran Sungai Mencirim mulai surut. Saat membantu warga menyelamatkan barang berharganya, Yani mengerahkan 7 unit perahu karet.

Yani mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, terutama pada aliran sungai.

Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat segera melaporkan kepada instansi terkait bila ada hal-hal yang sifatnya bencana. “Kondisi terkini masih dalam pantauan BPBD Kota Binjai. Saat ini, banjir sudah mulai surut. Meski demikian, BPBD Kota Binjai masih menyiagakan satu regu penanggulangan bencana di lokasi banjir,” ujar Yani.

Anggota DPRD Binjai, Ardiansyah Putra mengapresiasi kesigapan petugas BPBD membantu evakuasi warga. Dirinya juga terlibat membantu mengevakuasi ibu kandungnya, Yusnani Nasution (80). “Lebih berharga orangtua daripada yang lain. BPBD sudah aktif membantu. Terimakasih BPBD gerak cepat,” ujarnya. (gus/ris/ted)

Foto: Idris/Sumut Pos
DORONG ANGKOT: Wali Kota Medan dan Kapolrestabes Medan ikut mendorong angkot yang mogok karena banjir di Jalan Dr Mansyur, Minggu (16/9) siang.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Saat hujan lebat melanda Kota Medan, biasanya Jalan Dr Mansyur Medan di depan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), jadi langganan banjir. Ketinggian airnya mencapai 90 cm, sehingga banyak kendaraan bermotor mogok saat melintas.

Namun akibat hujan deras sejak Sabtu (15/9) sore hingga Minggu (16/9) dini hari tak hanya jalan Dr Mansyur yang banjir. Air juga menggenangi kampu USU, mulai dari Pintu 1, 2 dan 3 USU, hingga ke Fakultas Kedokteran Gigi. Banjir kali ini sebagai dampak luapan Sungai Sikambing yang melimpah hingga ke jalan besar.

Pantauan di Jalan Dr Mansyur, kemarin, kendaraan bermotor mengurangi laju kenderaan bermotor saat melintas genangan banjir itu. Terlihat sejumlah roda dua dan angkutan umum mogok dan harus didorong.

Sejumlah pemuda setempat membantu mendorong kendaraan bermotor yang kejebak banjir. Kemudian, meminta uang seikhlas hati dari para pengguna jalan dengan sebuah kardus.

Seorang warga sekitar, Sueb Sitorus mengatakan ketinggian air mulai merendam sekitar USU sejak Minggu dini hari dan naik terus hingga Minggu pagi.”Tadi malam sekitar jam 1, air sudah ada dan naik terus sampai pagi ini,” kata Sueb yang memantau aktivitas lalu-lintas yang lumpuh karena banjir itu.

Banjir di kampus USU juga dirasakan para peserta ujian seleksi penerimaan pegawai Bank Indonesia (BI) tahun 2018. Ujian berlangsung di Gedung Fakultas Farmasi USU. Untuk mencapai lokasi ujian, para peserta harus berjibaku melewati banjir. Karena kses jalan ke lokasi banyak ditutup dengan portal. Pintu 1 dan Pintu 4 USU hanya dibuka gerbangnya, karena ketinggian air terus naik.

Kebanyakan peserta ujian seleksi Pegawai BI itu memilih melepaskan sepatu dan berjalan kaki melewati banjir. Sedangkan peserta yang menumpang ojek online, mengangkat tinggi celana panjang atau roknya.

“Tidak tahu ada banjir. Pas masuk ke dalam USU dari pintu 4, air sudah tinggi,” ucap seorang peserta ujian, Septian Ningsih kepada Sumut Pos.

Septian mengungkapkan, sepeda motor ditumpanginya sempat mongok di depan Kampus USU jalan Dr Mansyur. Alhasil, ia pun turun dan mendorong motornya. “Mogok keretanya. Basah sepatu dan kaus kakiku,” tuturnya, sembari menepi ke lokasi yang kering.

Tidak tampak petugas kepolisian atau petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan di lokasi. Petugas baru tampak hadir menjelang siang. Itu pun setelah Wali Kota Medan, HT Dzulmi Eldin turun memantau banjir di depan Kampus USU.

Hingga pukul 13.30 WIB siang kemarin, Jalan Dr Mansyur mulai pintu satu masuk USU sampai jembatan depan PPIA English Course, masih tergenang air dengan ketinggian 50 cm.

Sementara itu, Wali Kota Medan bersama Dandim 0201/BS dan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, juga meninjau banjir di Jalan Dr Mansyur usai meninjau banjir di Jalan Luku.

Saat Wali Kota tiba di pintu masuk Satu USU, kawasan terlihat sepi dari kenderaan bermotor. Namun tiba-tiba, satu unit mobil penumpang jenis KPUM 95 nekat menerobos banjir dari arah Jalan Setia Budi/Dr Mansyur.

Jelang 20 meter dari pintu satu masuk USU, KPUM 95 itu mendadak mogok. Meski berulangkali sopir menstater, mesin tak kunjung hidup. Melihat itu, spontan Wali Kota, Dandim dan Kapolrestabes ramai-ramai mendorong angkot hingga keluar dari kawasan banjir.

Dengan sedikit malu-malu, sang sopir pun mengucapkan terima kasih. Setelah itu Wali Kota bersama Dandim dan Kapolrestabes Medan menerobos banjir dengan menggunakan satu unit mobil double cabin milik BPBD Kota Medan, untuk melihat kondisi terparah di sepanjang Jalan Dr Mansyur.

Runtung: Kuliah Tetap Berjalan

Meski banjir menggenangi kawasan USU, pihak rektorat USU memastikan tidak akan meliburkan aktivitas akademis pada Senin (17/9) hari ini. “Jika seandainya pun malam ini hujan dan terjadi genangan di jalan-jalan menuju kampus, kuliah tetap berjalan,” kata Rektor USU, Prof Runtung Sitepu, kepada wartawan, Minggu (16/9) sore.

Pantauan Sumut Pos, banjir di kawasan USU tampak sejak persimpangan Jalan Jamin Ginting/Jalan Dr Mansyur Medan, mulai dari Pintu 1, 2, 3, dan 4… hingga ke arah Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi.

Runtung mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah, bila hujan turun pada malam hari dan air banjir tidak surut hingga pagi. “Jika diperlukan, pimpinan USU akan mengerahkan bus USU untuk mengangkut mahasiswa ke fakultas-fakultas. Hal itu dilakukan agar aktivitas akademis tetap berjalan seperti biasa,” ucap Runtung.

Sungai Mencirim Meluap, Binjai Banjir

Tak hanya Kota Medan, banjir juga melanda Kota Binjai akibat hujan deras dengan intensitas tinggi, sejak Sabtu hingga Minggu (15-16/9). Ratusan rumah terendam banjir di di empat titik di tiga kecamatan Kota Binjai.

Kepala BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani, menyatakan air mulai melewati ambang batas pada aliran Sungai Mencirim sejak Minggu (16/9) pukul 02.00 WIB dinihari. Mendapat informasi banjir, Yani beserta 70 personel BPBD terjun ke lokasi.

“Aliran Sungai Mencirim ini sulit dipantau pergerakannya. Enggak bisa terprediksi. Enggak tahu pos pantauannya. Alirannya dari Deliserdang, Kutalimbaru. Dari Sembahe, Sibolangit sana, pecahannya juga mengalir ke sini (Sungai Mencirim),” ujar Yani di lokasi banjir.

Yani tiba bersama tim sekitar pukul 02.30 WIB. Sesampai di lokasi, Yani bersama regu kemudian membantu warga mengevaluasi barang berharganya. Sebanyak 546 Kepala Keluarga menjadi korban banjir pada tiga kecamatan di Kota Binjai.

“Sebanyak 7 KK di Simpang Kramat, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan. 14 KK di Jalan Gunung Jaya Wijaya, Lingkungan X, Kelurahan Binjai Estate, Binjai Selatan. 20 KK di Jalan Jambi, Lingkungan V, Kelurahan Rambungbarat, Binjai Selatan,” urainya.

Dampak korban banjir paling banyak di Lingkungan I sampai Lingkungan VI, Kelurahan Setia, Binjai Kota yakni sebanyak 350 KK. Sedangkan pada Lingkungan I dan Lingkungan II, Kelurahan Mencirim, Binjai Timur sebanyak 155 KK. “Ketinggian banjir berkisar dari lutut sampai pinggang orang dewasa,” jelas Yani.

Pada pukul 08.20 WIB, volume air di aliran Sungai Mencirim mulai surut. Saat membantu warga menyelamatkan barang berharganya, Yani mengerahkan 7 unit perahu karet.

Yani mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, terutama pada aliran sungai.

Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat segera melaporkan kepada instansi terkait bila ada hal-hal yang sifatnya bencana. “Kondisi terkini masih dalam pantauan BPBD Kota Binjai. Saat ini, banjir sudah mulai surut. Meski demikian, BPBD Kota Binjai masih menyiagakan satu regu penanggulangan bencana di lokasi banjir,” ujar Yani.

Anggota DPRD Binjai, Ardiansyah Putra mengapresiasi kesigapan petugas BPBD membantu evakuasi warga. Dirinya juga terlibat membantu mengevakuasi ibu kandungnya, Yusnani Nasution (80). “Lebih berharga orangtua daripada yang lain. BPBD sudah aktif membantu. Terimakasih BPBD gerak cepat,” ujarnya. (gus/ris/ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/