JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tak henti-hentinya membuat trobosan untuk menggenjot jumlah wisatawan ke Danau Toba. Teranyar, paket Wonderful Huta Toba untuk 4 hari 3 malam disiapkan. ‘Huta Toba’ singkatan dari Humbang Hasundutan-Tapanuli Utara-Toba Samosir Yang dibidik, market mancanegara dari Singapura dan Malaysia.
Wisman yang membeli paket wisata ini bisa menjelajahi destinasi baru di tiga kabupaten (Humbahas, Taput dan Toba Samosir) yang akan menjadi diversifikasi produk dari paket wisata Danau Toba yang sudah ada selama ini . “Kita tidak boleh lelet. Peta persaingan ke depan adalah yang cepat menyalip yang lelet, bukan yang besar menginjak yang kecil. Muaranya harus bergerak cepat, agresif, terus bergerak, menciptakan quick wins, dengan cara-cara cerdas,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/10).
Dia menjelaskan, penyiapan paket baru ini telah digas sejak Minggu (14/10), dengan menggandeng Tourism Consultant Mian Simanjuntak yang ikut mengembangkan wisata Raja Ampat dan Tolikara. Mian Simanjuntak mengaku banyak menemukan warna baru yang menarik untuk di eksplorasi. “Daerah tropis tapi dingin. Ada kabut. Unik, kaya cerita, dan sangat berbeda,” katanya.
Tim Percepatan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kemenpar pun ikut terlibat. Selain itu, pihaknya juga menggandeng Kepala Dinas Pariwisata setempat untuk diajak berkolaborasi dengan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar.
Untuk lokasi target wisatanya mulai dari Huta Ginjang, Sipiltik Homestay, perkebunan nanas Onanrunggu Sipahutar, rumah makan Gorga, hingga air panas Sipoholon di Tapanuli Utara. Sementara di Humbang Hasundutan ada industri pembuatan kacang, Desa Sitampurung, Bakkara, Batu Gaja Restaurat, Sisingamangaraja Palace Tour sampai Sipinsur Geo Site Park.
Selain itu ada pula Desa Meat, Lumban Silintong dan Hauma Bange Vilage, Balige Market Tradisional Balerong, Lumban Bulbul, hingga Desa Pagar Batu.
“Wisata Toba itu tidak hanya melihat danau ada banyak sisi lain yang bisa dieksplorasi. Alam, agrowisata, sejarah, religi, budaya dan kulinernya banyak yang keren,” ucap Kasubbid Destinasi Area I B-Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar, Andhy Marpaung.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara Binhot Aritonang, skema baru ini adalah salah satu bentuk promosi destinasi yang efektif. Ia mengatakan jika disentuh dengan cara yang pas, dia meyakini bakal punya ‘daya ledak’ yang luar biasa.
“Ada prinsip seeing is believing! Ketika sudah melihat, merasakan sensasinya, baru bisa disusun paket yang menarik untuk market mancanegara. Ini terobosan keren,” papar Aritonang. (mle/egp)