25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Akhir Oktober, Penyerahan Terminal Amplas & Pinang Baris Diprediksi Terkendala Karena OTT

TERMINAL: Suasana di Terminal Amplas Medan. Terminal Amplas dan Pinang Baris akan dibangun pusat bertaraf internasional.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana pengalihan aset Terminal Amplas dan Pinang Baris dari Pemko Medan ke Pemerintah Pusat yang akan dilakukan paling lambat akhir Oktober ini, diyakini bakal meleset dan terkendala. Alasannya, Wali Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK sejak kemarin.

Prediksi ini disampaikan Anggota DPRD Medan dari Fraksi PDIP, Wong Chun Sen. Ia mengaku pesimis akan serahterima aset tersebut dapat dilakukan pada Oktober ini. Sebab, peristiwa OTT yang menimpa Wali Kota Medan dinilainya sebagai salah satu kendala tertundanya penyerahan aset tersebut.

“Kalau Wali Kotanya nanti ditahan KPK, bagaimana mau serah terima aset? Tapi kita lihat lah, mudah-mudahan kalaupun harus tertunda, tertunda jangan terlalu lama,” ujar Wong kepada Sumut Pos, Rabu (16/10).

Wong berharap Pemko Medan segera mencari solusi dari persoalan yang diyakini akan menghambat proses penyerahan aset tersebut. “Pemko harus segera cari solusinya, tidak boleh lama-lama. Karena masyarakat Kota Medan tidak bisa menunggu lama, kebutuhan masyarakat akan terminal yang layak dan ramah penumpang sudah sangat mendesak. Selain itu wajah Kota Medan yang sudah carut marut karena terima yang tak tertib pun sudah sangat menggangu, itu harus segara dibenahi,” ujarnya.

Sementara itu, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Medan menyambut baik pemerintah pusat yang akan membangun Terminal Amplas dan Pinangbaris menjadi terminal bertaraf internasional. Karenanya, jika kedua terminal tersebut rampung dibangun dan dioperasionalkan, Organda siap masuk ke terminal secara tertib tanpa harus ditertibkan Pemko Medan.

“Kami pastikan kami akan tertib kembali, kalau terminal sudah berfungsi sebagaimana mestinya, penumpangsudah banyak di dalam terminal, tanpa ditertibkan pun kami bersedia untuk menertibkan diri masuk kedalam terminal,” ujar Ketua Organda Medan, Mont Gomery Munthe kepada Sumut Pos, Rabu (16/10).

Gomery berharap agar nantinya di tangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, kondisi kedua terminal tersebut dapat menjadi jauh lebih baik menjadi terminal yang ramah pengunjung hingga nantinya akan ramai oleh penumpang.

“Kita harapkan bila sudah diserahterimakan kedua terminal itu, Kemenhub jangan lagi lama-lama membenahi kedua terminal, harus cepat supaya segera bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Kami pasti akan menagih janji pemerintah yang akan membangun kedua terminal itu menjadi terminal kelas dunia yang akan mendatangkan para penumpang,” ujarnya.

Sebelumnya, Kabid Aset BPKAD Kota Medan, Sumiadi menjelaskan, saat ini pihak Pemko Medan sedang berupaya untuk menuntaskan proses pengalihan aset dari Pemko Medan ke Pemerintah Pusat. Pemko Medan akan segera melakukan penyerahan aset kepada Pemerintah Pusat paling lambat akhir Oktober ini.

Seperti diketahui, setelah lama enggan menyerahkan Terminal Amplas dan Pinangbaris, akhirnya Pemko Medan bersedia menyerahkan kedua Terminal tersebut ke tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat pun berjanji akan merubah total ‘wajah’ kedua Terminal tersebut menjadi Terminal kelas dunia yang ramah pengunjung.

Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan juga berjanji akan menertibkan angkutan-angkutan kota agar kembali masuk ke dalam terminal Amplas dan Pinangbaris sekaligus menertibkan terminal-terminal liar di luar Terminal Amplas dan Pinangbaris yang selama ini beroperasi disaat Terminal Amplas dan Pinangbaris tak lagi. (map/ila)

TERMINAL: Suasana di Terminal Amplas Medan. Terminal Amplas dan Pinang Baris akan dibangun pusat bertaraf internasional.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana pengalihan aset Terminal Amplas dan Pinang Baris dari Pemko Medan ke Pemerintah Pusat yang akan dilakukan paling lambat akhir Oktober ini, diyakini bakal meleset dan terkendala. Alasannya, Wali Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK sejak kemarin.

Prediksi ini disampaikan Anggota DPRD Medan dari Fraksi PDIP, Wong Chun Sen. Ia mengaku pesimis akan serahterima aset tersebut dapat dilakukan pada Oktober ini. Sebab, peristiwa OTT yang menimpa Wali Kota Medan dinilainya sebagai salah satu kendala tertundanya penyerahan aset tersebut.

“Kalau Wali Kotanya nanti ditahan KPK, bagaimana mau serah terima aset? Tapi kita lihat lah, mudah-mudahan kalaupun harus tertunda, tertunda jangan terlalu lama,” ujar Wong kepada Sumut Pos, Rabu (16/10).

Wong berharap Pemko Medan segera mencari solusi dari persoalan yang diyakini akan menghambat proses penyerahan aset tersebut. “Pemko harus segera cari solusinya, tidak boleh lama-lama. Karena masyarakat Kota Medan tidak bisa menunggu lama, kebutuhan masyarakat akan terminal yang layak dan ramah penumpang sudah sangat mendesak. Selain itu wajah Kota Medan yang sudah carut marut karena terima yang tak tertib pun sudah sangat menggangu, itu harus segara dibenahi,” ujarnya.

Sementara itu, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Medan menyambut baik pemerintah pusat yang akan membangun Terminal Amplas dan Pinangbaris menjadi terminal bertaraf internasional. Karenanya, jika kedua terminal tersebut rampung dibangun dan dioperasionalkan, Organda siap masuk ke terminal secara tertib tanpa harus ditertibkan Pemko Medan.

“Kami pastikan kami akan tertib kembali, kalau terminal sudah berfungsi sebagaimana mestinya, penumpangsudah banyak di dalam terminal, tanpa ditertibkan pun kami bersedia untuk menertibkan diri masuk kedalam terminal,” ujar Ketua Organda Medan, Mont Gomery Munthe kepada Sumut Pos, Rabu (16/10).

Gomery berharap agar nantinya di tangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, kondisi kedua terminal tersebut dapat menjadi jauh lebih baik menjadi terminal yang ramah pengunjung hingga nantinya akan ramai oleh penumpang.

“Kita harapkan bila sudah diserahterimakan kedua terminal itu, Kemenhub jangan lagi lama-lama membenahi kedua terminal, harus cepat supaya segera bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Kami pasti akan menagih janji pemerintah yang akan membangun kedua terminal itu menjadi terminal kelas dunia yang akan mendatangkan para penumpang,” ujarnya.

Sebelumnya, Kabid Aset BPKAD Kota Medan, Sumiadi menjelaskan, saat ini pihak Pemko Medan sedang berupaya untuk menuntaskan proses pengalihan aset dari Pemko Medan ke Pemerintah Pusat. Pemko Medan akan segera melakukan penyerahan aset kepada Pemerintah Pusat paling lambat akhir Oktober ini.

Seperti diketahui, setelah lama enggan menyerahkan Terminal Amplas dan Pinangbaris, akhirnya Pemko Medan bersedia menyerahkan kedua Terminal tersebut ke tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat pun berjanji akan merubah total ‘wajah’ kedua Terminal tersebut menjadi Terminal kelas dunia yang ramah pengunjung.

Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan juga berjanji akan menertibkan angkutan-angkutan kota agar kembali masuk ke dalam terminal Amplas dan Pinangbaris sekaligus menertibkan terminal-terminal liar di luar Terminal Amplas dan Pinangbaris yang selama ini beroperasi disaat Terminal Amplas dan Pinangbaris tak lagi. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/