25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Istri dan Anak Gubernur Kepri Ogah Jadi WNI

16-11-nurdin-basirun-bersama-istri-1

BATAM, SUMUTPOS.CO  -Banyak orang tahu bahwa istri dari Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun adalah seorang warga negara Singapura. Sang istri bernama Noorlizah Nurdin itu pun disebut-sebut ogah menjadi warga negara Indonesia.

Sejak sang suami menjabat sebagau Bupati Karimun, Noorlizah tak mau melepas status WNA-nya. Bahkan, sejatinya dia beberapa kali ditawari untuk menjadi WNI.  “Tapi ditolak,” ujar seorang sumber seperti dilansir Batampos (Grup Sumut Pos).

Meskipun berkewarganegaraan Singapura, namun Noorliza kerap hadir dalam acara-acara resmi sang suami. Baik itu acara resmi pemerintahan maupun tidak.

Selain itu, anak-anak Nurdin juga diketahui lebih memilih kewarganegaraan Singapura dibanding Indonesia. Persoalan ini, jelas diketahui juga akan menghambat ruang gerak Noorlizah Nurdin untuk membantu Nurdin Basirun dalam melakukan pembangunan di Provinsi Kepri.

Namun Noorlizah cukup menyadari hal tersebut. Untuk itu dia mengatakan bahwa soal kewarganegaraan adalah haknya untuk memilih.

“Terkait kewarganegaraan merupakan hak asasi saye untuk memilih. Insya Allah, mungkin nanti akan saye pertimbangkan,” ujar Noorlizah di Hotel CK, Tanjungpinang dalam bahasa melayu yang cukup kental. (jpg/ray/jpnn)

 

 

16-11-nurdin-basirun-bersama-istri-1

BATAM, SUMUTPOS.CO  -Banyak orang tahu bahwa istri dari Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun adalah seorang warga negara Singapura. Sang istri bernama Noorlizah Nurdin itu pun disebut-sebut ogah menjadi warga negara Indonesia.

Sejak sang suami menjabat sebagau Bupati Karimun, Noorlizah tak mau melepas status WNA-nya. Bahkan, sejatinya dia beberapa kali ditawari untuk menjadi WNI.  “Tapi ditolak,” ujar seorang sumber seperti dilansir Batampos (Grup Sumut Pos).

Meskipun berkewarganegaraan Singapura, namun Noorliza kerap hadir dalam acara-acara resmi sang suami. Baik itu acara resmi pemerintahan maupun tidak.

Selain itu, anak-anak Nurdin juga diketahui lebih memilih kewarganegaraan Singapura dibanding Indonesia. Persoalan ini, jelas diketahui juga akan menghambat ruang gerak Noorlizah Nurdin untuk membantu Nurdin Basirun dalam melakukan pembangunan di Provinsi Kepri.

Namun Noorlizah cukup menyadari hal tersebut. Untuk itu dia mengatakan bahwa soal kewarganegaraan adalah haknya untuk memilih.

“Terkait kewarganegaraan merupakan hak asasi saye untuk memilih. Insya Allah, mungkin nanti akan saye pertimbangkan,” ujar Noorlizah di Hotel CK, Tanjungpinang dalam bahasa melayu yang cukup kental. (jpg/ray/jpnn)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/