30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Bangun BRT di Kota Medan, Bobby Nasution Berterimakasih ke Kemenhub

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena telah memilih Kota Medan untuk membangun proyek Bus Rapid Transit (BRT) Medan Binjai dan Deli Serdang (Mebidang).

Sebab, proyek itu dinilai sejalan dengan keinginan Pemko Medan yang ingin mendorong masyarakat untuk beralih (shifting) dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum.

“Kami tentunya mengucapkan terima kasih, sebab bukan hanya Kota Medan saja yang menginginkan proyek ini. Masih banyak kota-kota bukan hanya di Pulau Sumatera, tapi juga di Pulau Jawa yang menginginkan proyek dari Kemenhub ini,” ucap Bobby Nasution didampingi Kadishub Medan, Iswar Lubis, Rabu (15/11/2023).

Dikatakan Bobby, guna mendukung peralihan masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum, maka harus diikuti perbaikan fasilitas, baik itu fasilitas bus maupun track (jalur) yang harus semakin diperluas. Dengan demikian, saat masyarakat menggunakan bus, tidak ada lagi keluhan terkait bus maupun track-nya.

Bobby mengungkapkan, mobilitas penduduk Kota Medan di malam hari kurang lebih sebesar 2,5 juta jiwa, sedangkan pagi hingga sore hari bisa mencapai 5 juta jiwa. Hal ini terjadi karena banyaknya warga dari sekitaran Kota Medan yang melakukan kegiatan ekonomi di Kota Medan.

“Apalagi Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara, sehingga mobilitas masyarakat di Kota Medan sangat tinggi,” ujarnya.

Dengan adanya akses transportasi yang baik, ungkap Bobby, tentunya tidak hanya mempermudah akses masyarakat di Kota Medan saja, tapi juga seputaran Kota Medan (Mebidang). Oleh karenanya, meskipun program proyek BRT Mebidang ini dikembangkan pertama kali di Kota Medan, tapi program dari Kemenhub ini juga akan mensupport kabupaten dan kota lainnya.

Selanjutnya untuk mendukung proyek BRT Mebidang ini, sambung Bobby, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat secara terus menerus. Sebab, tujuan dari pembangunan BRT Mebidang adalah bagaimana masyarakat yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi dapat beralih ke kendaraan umum.

“Ada beberapa pembangunan infrastruktur yang kita lakukan saat ini, seperti pelebaran pedestrian jalan dan perbaikan infrastruktur dari kendaraannya untuk mensupporting agar masyarakat dapat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum,” paparnya.

Disamping itu Bobby Nasution menambahkan, Pemko Medan juga akan terus melakukan perbaikan guna mendukung proyek BRT Mebidang, termasuk trayek yang masih terbatas, konektivitas dari jalan utama ke jalan arteri masih kurang. Selain itu, tambahnya, jarak halte ke pusat perkantoran maupun kegiatan ekonomi masih jauh bagi pejalan kaki.

“Makanya kerjanya tidak boleh sepenggal-sepenggal. Kendaraan umum kita massifkan kegiatannya dan infrastrukturnya harus kita buat untuk mensupport masyarakat sehingga mau beralih menggunakan kendaraan umum,” jelasnya.

Terakhir, Bobby Nasution menyatakan rasa optimisnya bahwa bus yang disediakan Kemenhub dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi, nantinya juga akan ada penggunaan 30 persen kendaraan listrik sehingga bisa menekan biaya.

“Mudah-mudahan penggunaan kendaraan listrik ini dapat lebih hemat daripada menggunakan BBM,” pungkasnya. (map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena telah memilih Kota Medan untuk membangun proyek Bus Rapid Transit (BRT) Medan Binjai dan Deli Serdang (Mebidang).

Sebab, proyek itu dinilai sejalan dengan keinginan Pemko Medan yang ingin mendorong masyarakat untuk beralih (shifting) dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum.

“Kami tentunya mengucapkan terima kasih, sebab bukan hanya Kota Medan saja yang menginginkan proyek ini. Masih banyak kota-kota bukan hanya di Pulau Sumatera, tapi juga di Pulau Jawa yang menginginkan proyek dari Kemenhub ini,” ucap Bobby Nasution didampingi Kadishub Medan, Iswar Lubis, Rabu (15/11/2023).

Dikatakan Bobby, guna mendukung peralihan masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum, maka harus diikuti perbaikan fasilitas, baik itu fasilitas bus maupun track (jalur) yang harus semakin diperluas. Dengan demikian, saat masyarakat menggunakan bus, tidak ada lagi keluhan terkait bus maupun track-nya.

Bobby mengungkapkan, mobilitas penduduk Kota Medan di malam hari kurang lebih sebesar 2,5 juta jiwa, sedangkan pagi hingga sore hari bisa mencapai 5 juta jiwa. Hal ini terjadi karena banyaknya warga dari sekitaran Kota Medan yang melakukan kegiatan ekonomi di Kota Medan.

“Apalagi Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara, sehingga mobilitas masyarakat di Kota Medan sangat tinggi,” ujarnya.

Dengan adanya akses transportasi yang baik, ungkap Bobby, tentunya tidak hanya mempermudah akses masyarakat di Kota Medan saja, tapi juga seputaran Kota Medan (Mebidang). Oleh karenanya, meskipun program proyek BRT Mebidang ini dikembangkan pertama kali di Kota Medan, tapi program dari Kemenhub ini juga akan mensupport kabupaten dan kota lainnya.

Selanjutnya untuk mendukung proyek BRT Mebidang ini, sambung Bobby, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat secara terus menerus. Sebab, tujuan dari pembangunan BRT Mebidang adalah bagaimana masyarakat yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi dapat beralih ke kendaraan umum.

“Ada beberapa pembangunan infrastruktur yang kita lakukan saat ini, seperti pelebaran pedestrian jalan dan perbaikan infrastruktur dari kendaraannya untuk mensupporting agar masyarakat dapat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum,” paparnya.

Disamping itu Bobby Nasution menambahkan, Pemko Medan juga akan terus melakukan perbaikan guna mendukung proyek BRT Mebidang, termasuk trayek yang masih terbatas, konektivitas dari jalan utama ke jalan arteri masih kurang. Selain itu, tambahnya, jarak halte ke pusat perkantoran maupun kegiatan ekonomi masih jauh bagi pejalan kaki.

“Makanya kerjanya tidak boleh sepenggal-sepenggal. Kendaraan umum kita massifkan kegiatannya dan infrastrukturnya harus kita buat untuk mensupport masyarakat sehingga mau beralih menggunakan kendaraan umum,” jelasnya.

Terakhir, Bobby Nasution menyatakan rasa optimisnya bahwa bus yang disediakan Kemenhub dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi, nantinya juga akan ada penggunaan 30 persen kendaraan listrik sehingga bisa menekan biaya.

“Mudah-mudahan penggunaan kendaraan listrik ini dapat lebih hemat daripada menggunakan BBM,” pungkasnya. (map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/