34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Lesbi Otak Pelaku Penculikan Diciduk

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Masih ingat kasus penculikan dan penganiayaan yang dilakukan geng lesbi terhadap M Ridwan (21), salah seorang karyawan Carefour, Jalan Gatot Subroto, pada 9 Desember 2016 lalu? Ya, petugas Subdit III/Jahtanras Dit Reskrimum Polda Sumut berhasil meringkus dua dari tujuh pelaku.

Keduanya adalah Diana (penyuka sesama jenis) dan M Irfan. Kedua pelaku ditangkap di Jalan Seriti, Perumnas Mandala, Medan. “Saya dapat kabar dari salah seorang polisi. Kabarnya ada dua orang pelaku penculikan dan penganiayaan anak saya sudah ditangkap. Saya berharap, semua pelakunya bisa ketangkap dan dihukum seberat-beratnya,” ungkap Rakino, orang tua korban, Selasa (17/1) di Mapoldasu.

“Kalau dari cerita anak (M Ridwan) saya, pelakunya ada tujuh orang. Berarti, lima orang lagi yang masih dikejar. Kata polisi yang nangkap, mereka masih mengejar pelaku lainnya. Mudah-mudahan bisa ketangkap semuanya,” tambahnya.

Sementara, korban M Ridwan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Sebab, atas kejadian yang menimpanya itu sekarang dia tidak lagi bekerja di Carefour. “Syukurlah bisa ketangkap, mudah-mudahan bisa ketangkap semua. Kalau bisa dihukum berat orang-orang itu. Karena gara-gara orang itu aku jadi dikeluarkan dari tempat kerjaku. Padahal aku tak salah,” ungkapnya.

Terpisah, Kasubdit III/Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu membenarkan penangkapan terhadap dua pelaku penculikan dan penganiayaan pegawai Carefour. “Ya benar, dua orang yang diamankan,” katanya.

Menurut dia, kedua pelaku yang ditangkap adalah pelaku utama. Faisal menambahkan saat ini masih terus dilakukan pengembangan. “Mudah-mudahan bisa kita tangkap semuanya,” harap Faisal.

Diketahui, M Ridwan berniat menyelamatkan seorang gadis dari percintaan sesama jenis. Alih-alih selamat, Ridwan malah nyaris kehilangan mata. Dia diculik dan disiksa.

Kisah tragis Ridwan bermula dari niatnya menolong Ani, seorang pedagang lontong kenalannya. Kepada Ridwan, Ani menceritakan, anak gadisnya sudah terjerumus ke dunia lesbi. Bahkan, anak gadisnya yang bernama Reni itu sudah tak pulang-pulang lantaran menjalin hubungan asmara sesama jenis.

Ani berharap, Ridwan bersedia mencari dan membawa pulang Reni. Merasa iba, pemuda 21 tahun penduduk Jalan Medan-Batangkuis, Gang Getuk, Desa Seirotan, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang itu pun mengamini.

Singkat cerita, Ridwan mencari-cari Reni. Kuat dugaan, upayanya ini sudah tercium oleh lesbi pasangan Reni. Sang lesbi yang disebut-sebut bernama Diana tersebut langsung ambil tindakan.

Jumat (9/12) sekira pukul 23.00 WIB, Ridwan dihadang Toyota Avanza di depan pintu keluar Carefour. Seseorang anggota Diana turun dan langsung merampas Honda CBR 150R BK 3216 AGP warna hitam milik Ridwan.

Tak hanya itu, dompet korban berisi uang Rp1,3 juta, ATM dan surat-surat penting lainnya pun turut digasak. Selanjutnya, korban diseret ke dalam mobil dan dibawa ke perkebunan sawit di daerah Kabupaten Langkat.

Di dalam mobil, korban disiksa. Sekujur tubuh hingga kedua matanya dihunjami senjata tajam. Akibatnya, Ridwan nyaris buta.

Kemudian, dia disekap di dalam sebuah rumah di sekitar perkebunan sawit itu. Beruntung, setelah disekap selama tiga hari, Minggu (11/12) Ridwan berhasil melarikan diri. Dia pun pulang ke kediamannya dalam kondisi penuh luka.(ted/ala)

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Masih ingat kasus penculikan dan penganiayaan yang dilakukan geng lesbi terhadap M Ridwan (21), salah seorang karyawan Carefour, Jalan Gatot Subroto, pada 9 Desember 2016 lalu? Ya, petugas Subdit III/Jahtanras Dit Reskrimum Polda Sumut berhasil meringkus dua dari tujuh pelaku.

Keduanya adalah Diana (penyuka sesama jenis) dan M Irfan. Kedua pelaku ditangkap di Jalan Seriti, Perumnas Mandala, Medan. “Saya dapat kabar dari salah seorang polisi. Kabarnya ada dua orang pelaku penculikan dan penganiayaan anak saya sudah ditangkap. Saya berharap, semua pelakunya bisa ketangkap dan dihukum seberat-beratnya,” ungkap Rakino, orang tua korban, Selasa (17/1) di Mapoldasu.

“Kalau dari cerita anak (M Ridwan) saya, pelakunya ada tujuh orang. Berarti, lima orang lagi yang masih dikejar. Kata polisi yang nangkap, mereka masih mengejar pelaku lainnya. Mudah-mudahan bisa ketangkap semuanya,” tambahnya.

Sementara, korban M Ridwan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Sebab, atas kejadian yang menimpanya itu sekarang dia tidak lagi bekerja di Carefour. “Syukurlah bisa ketangkap, mudah-mudahan bisa ketangkap semua. Kalau bisa dihukum berat orang-orang itu. Karena gara-gara orang itu aku jadi dikeluarkan dari tempat kerjaku. Padahal aku tak salah,” ungkapnya.

Terpisah, Kasubdit III/Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu membenarkan penangkapan terhadap dua pelaku penculikan dan penganiayaan pegawai Carefour. “Ya benar, dua orang yang diamankan,” katanya.

Menurut dia, kedua pelaku yang ditangkap adalah pelaku utama. Faisal menambahkan saat ini masih terus dilakukan pengembangan. “Mudah-mudahan bisa kita tangkap semuanya,” harap Faisal.

Diketahui, M Ridwan berniat menyelamatkan seorang gadis dari percintaan sesama jenis. Alih-alih selamat, Ridwan malah nyaris kehilangan mata. Dia diculik dan disiksa.

Kisah tragis Ridwan bermula dari niatnya menolong Ani, seorang pedagang lontong kenalannya. Kepada Ridwan, Ani menceritakan, anak gadisnya sudah terjerumus ke dunia lesbi. Bahkan, anak gadisnya yang bernama Reni itu sudah tak pulang-pulang lantaran menjalin hubungan asmara sesama jenis.

Ani berharap, Ridwan bersedia mencari dan membawa pulang Reni. Merasa iba, pemuda 21 tahun penduduk Jalan Medan-Batangkuis, Gang Getuk, Desa Seirotan, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang itu pun mengamini.

Singkat cerita, Ridwan mencari-cari Reni. Kuat dugaan, upayanya ini sudah tercium oleh lesbi pasangan Reni. Sang lesbi yang disebut-sebut bernama Diana tersebut langsung ambil tindakan.

Jumat (9/12) sekira pukul 23.00 WIB, Ridwan dihadang Toyota Avanza di depan pintu keluar Carefour. Seseorang anggota Diana turun dan langsung merampas Honda CBR 150R BK 3216 AGP warna hitam milik Ridwan.

Tak hanya itu, dompet korban berisi uang Rp1,3 juta, ATM dan surat-surat penting lainnya pun turut digasak. Selanjutnya, korban diseret ke dalam mobil dan dibawa ke perkebunan sawit di daerah Kabupaten Langkat.

Di dalam mobil, korban disiksa. Sekujur tubuh hingga kedua matanya dihunjami senjata tajam. Akibatnya, Ridwan nyaris buta.

Kemudian, dia disekap di dalam sebuah rumah di sekitar perkebunan sawit itu. Beruntung, setelah disekap selama tiga hari, Minggu (11/12) Ridwan berhasil melarikan diri. Dia pun pulang ke kediamannya dalam kondisi penuh luka.(ted/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/