26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Busyett, Pengemis Asal Siantar Dikepung di Lubukpakam

Foto: Hulman/PM Lukman Hakim Lubis, pengemis yang dikepung massa di Lubukpakam, karena disangka sebagai kakek sarung, Selasa (17/3/2015).
Foto: Hulman/PM
Lukman Hakim Lubis, pengemis yang dikepung massa di Lubukpakam, karena disangka sebagai kakek sarung, Selasa (17/3/2015).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Lagi, ’isu Kakek Sarung mencari tumbal’, membuat polisi kewalahan. Seorang pengemis asal Siantar nyaris diamuk massa di Desa Pagar Merbau III, Lubukpakam, Deliserdang, Selasa (17/3) sekira pukul 12.45 WIB. Pria tua berjenggot pakai peci dan berkaca mata tebal itu, bernama Lukman Hakim Lubis (66).

Awalnya, dia terlihat berjalan di pemukiman warga dengan kondisi kumal. Saat berjalan di Simpang Martabe, tak jauh dari kantor desa, seorang warga bernama K Simangunsong, melihat Lukman yang ketika itu menenteng tas plastik warna hitam dan sebuah tas sandang.

Khawatir jika isu kakek sarung itu benar, Simangunsong memberitahukan kepada warga lain. Dalam sekejap warga langsung berkerumun dan mengamankan Lukman ke kantor Kepala Desa Pagar Merbau

Kabar itu cepat berkembang. Warga berbondong datang. Bahkan, pengendara yang melintas, juga singgah karena penasaran melihat secara langsung kakek sarung. Ratusan warga pun berdesakan di kantor desa untuk melihat Lukman dari dekat.

Tak lama berselang, Polsek Lubuk Pakam yang mendapat kabar langsung turun ke lokasi kejadian. Saat diinterogasi polisi dan massa, Lukman mengaku hanyalah pengemis yang hidup dengan mengharapkan uluran tangan siapa saja. Lukman pun mengaku berasal dari Desa Silio Kampung Ujung Kecamatan Siantar Km 13.

Lalu tas sandang dan plastic yang dibawa Lukman pun diperiksa. Ternyata berisi tisu bekas, sisir, plastic asoi bekas, pisau, botol oli bekas.

Untuk menghindari dari amuk massa, Lukman pun langsung diboyong ke Polsek Lubuk Pakam. “Aku naik Intra dari Siantar, karena tidak ada ongkos makanya aku mengemis. Kalau di Siantar tidak bisa lagi aku makan dari mengemis, makanya aku ke LubukPakam dan kadang ke Tanjung Morawa,” sebutnya

Tak berapa lama setelah diamankan ke polsek, justru massa termasuk PNS makin ramai berdatangan. Karena penasaran ingin melihat wajah Lukman yang disangka kakek sarung itu. Namun niat massa itu tidak terkabul karena polisi tidak mengizinkan warga untuk melihat Lukman.

Meski tidak diizinkan, warga mencoba bertahan. Tapi setelah menunggu beberapa lama tak dibolehkan juga melihat wajah Lukman, berangsur-angsur massa meninggalkan kantor Polsek Lubuk Pakam. (mag2/mag3/gib/cr6/win/trg)

Foto: Hulman/PM Lukman Hakim Lubis, pengemis yang dikepung massa di Lubukpakam, karena disangka sebagai kakek sarung, Selasa (17/3/2015).
Foto: Hulman/PM
Lukman Hakim Lubis, pengemis yang dikepung massa di Lubukpakam, karena disangka sebagai kakek sarung, Selasa (17/3/2015).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Lagi, ’isu Kakek Sarung mencari tumbal’, membuat polisi kewalahan. Seorang pengemis asal Siantar nyaris diamuk massa di Desa Pagar Merbau III, Lubukpakam, Deliserdang, Selasa (17/3) sekira pukul 12.45 WIB. Pria tua berjenggot pakai peci dan berkaca mata tebal itu, bernama Lukman Hakim Lubis (66).

Awalnya, dia terlihat berjalan di pemukiman warga dengan kondisi kumal. Saat berjalan di Simpang Martabe, tak jauh dari kantor desa, seorang warga bernama K Simangunsong, melihat Lukman yang ketika itu menenteng tas plastik warna hitam dan sebuah tas sandang.

Khawatir jika isu kakek sarung itu benar, Simangunsong memberitahukan kepada warga lain. Dalam sekejap warga langsung berkerumun dan mengamankan Lukman ke kantor Kepala Desa Pagar Merbau

Kabar itu cepat berkembang. Warga berbondong datang. Bahkan, pengendara yang melintas, juga singgah karena penasaran melihat secara langsung kakek sarung. Ratusan warga pun berdesakan di kantor desa untuk melihat Lukman dari dekat.

Tak lama berselang, Polsek Lubuk Pakam yang mendapat kabar langsung turun ke lokasi kejadian. Saat diinterogasi polisi dan massa, Lukman mengaku hanyalah pengemis yang hidup dengan mengharapkan uluran tangan siapa saja. Lukman pun mengaku berasal dari Desa Silio Kampung Ujung Kecamatan Siantar Km 13.

Lalu tas sandang dan plastic yang dibawa Lukman pun diperiksa. Ternyata berisi tisu bekas, sisir, plastic asoi bekas, pisau, botol oli bekas.

Untuk menghindari dari amuk massa, Lukman pun langsung diboyong ke Polsek Lubuk Pakam. “Aku naik Intra dari Siantar, karena tidak ada ongkos makanya aku mengemis. Kalau di Siantar tidak bisa lagi aku makan dari mengemis, makanya aku ke LubukPakam dan kadang ke Tanjung Morawa,” sebutnya

Tak berapa lama setelah diamankan ke polsek, justru massa termasuk PNS makin ramai berdatangan. Karena penasaran ingin melihat wajah Lukman yang disangka kakek sarung itu. Namun niat massa itu tidak terkabul karena polisi tidak mengizinkan warga untuk melihat Lukman.

Meski tidak diizinkan, warga mencoba bertahan. Tapi setelah menunggu beberapa lama tak dibolehkan juga melihat wajah Lukman, berangsur-angsur massa meninggalkan kantor Polsek Lubuk Pakam. (mag2/mag3/gib/cr6/win/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/