30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Kadisdik Medan Lupa Honor Pengawas

Peserta UN Dilarang Bawa HP

MEDAN- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di Sumut dan Medan, digelar hari ini (18/4) hingga Kamis (21/4) mendatang. Keterangan selengkapnya lihat grafis.
Setiap sekolah yang ruangannya dipergunakan untuk ruang UN, dijaga dua personel polisi dari Polsek setempat. “Dinas Pendidikan Medan sendiri bekerjasama dengan Polresta Medan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Medan Hasan Basri, Minggu (17/4).

Sayangnya untuk honor dari para pengawas yang ditanyakan Sumut Pos, Hasan Basri enggan memberikan jawabannya. “Ah masak sampai honor pengawas pun kau tanya. Lupa lah aku,” kilahnya.

Terkait pendistribusian soal UN, kemarin petang masih dalam tahap klasifikasi per sub rayon
Pendistribusian baru dilakukan beberapa jam sebelum UN digelar pukul 05.30 WIB. “Semua dikawal oleh polisi untuk keamanan, dari pendistribusian hingga pelaksanaan dan hingga akhir UN selesai,” ungkapnya.
Hasan Basri mengingatkan, jika warga, orang tua siswa atau siapapun menemukan kecurangan, diminta segera melaporkannya ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

“Jangan pernah percaya kepada orang yang katanya memberi kunci jawaban dan sebagainya. Semuanya masih terkendali dan dalam pengawasan Dinas Pendidikan,” katanya.

Hasan Basri optimis UN di Kota Medan berlangsung sukses. “Kita sudah lakukan persiapan dari awal. Baik persiapan pembelajaran, maupun persiapan keamanannya,” beber Hasan lewat ponselnya, kemarin.
Hasan menyayangkan sikap akademisi sekaligus praktisi pendidikan yang tidak objektif memberikan keterangan kepada publik. Seperti halnya pernyataan PD I UMSU, Elfrianto Nasution yang memprediksi 80 persen hasil UN Medan curang.

“Memberikan pernyataan jangan mengada-ada, itu kan membuat institusi kita jelek dan tercemar. Prediksinya jangan yang nggak-nggak, dong. Kenapa tidak diprediksi 80 persen UN di Medan Sukses,” kata Hasan
Mengenai bocoran via sms yang selama ini pernah terjadi, Hasan menegaskan peserta UN serta pengawas tidak dibenarkan membawa ponsel (HP) ke ruang ujian. “Lalu darimana dia bisa memprediksi kecurangan. Sudah berkali-kali kita sampaikan dan sosialisasikan itu,” ujarnya.

Langkat Kekurangan 6 Kotak Berkas

Ketua Panitia UN Sumut 2011 Ilyas Sitorus menjelaskan, pendistribusian bahan-bahan UN telah dilakukan dengan baik. Pengambilan bahan UN di masing-masing Disdik Kabupaten/Kota akan dikawal kepolisian. Namun, untuk pengantaran ke sekolah yang dibawa sendiri oleh pihak kepercayaan sekolah tanpa dikawal pihak kepolisian.
Ketua Koordinator Pengawas Perguruan Tinggi UN Sumut 2011 yang juga Penjabat Rektor Unimed Prof Selamat Triono Ahmad mengatakan, pihaknya meminta bantuan 1.900 pengawas. Mereka berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan koordinator Universitas Negeri Medan (Unimed).

Ia juga menerangkan, dosen-dosen yang dilibatkan sebagai pengawas UN tersebut sebelumnya juga sudah mendapatkan pembekalan. Pengawas bertanggung jawab sejak master naskah soal UN dari Jakarta sampai masuk ke percetakan, penggandaan, pengepakan, pendistribusian, pengiriman dan pengamanan naskah soal di kepolisian di kabupaten/kota. “Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya isu kebocoran UN dan jika ditemukan terdapat kecurangan diharapkan masyarakat luas dan media massa untuk mengkonfirmasikan kepada Unimed untuk ditindaklanjuti dan diambil tindakan tegas,” kata Selamat.

Tak hanya itu, sambungnya, menurut Selamat perguruan tinggi juga bertanggung jawab dalam pengawasan, pencetakan dan pendistribusian naskah soal UN.

Sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) dan keputusan yang disepakati, wewenang pengawas ujian ini cukup besar. Bisa membatalkan ujian bila diketahui ada penyimpangan seperti kebocoran naskah soal saat ujian berlangsung nantinya.

Meski demikian, kotak berisikan berkas soal UN yang diterima Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Langkat terdapat kekurangan. Dari 138 kotak yang semestinya diterima, Sabtu (16/4), hanya 132 kotak saja yang sampai ke Langkat dan dipusatkan di SMKN Stabat.

Kekurangan ini membuat Dinas P dan P Langkat kelimpungan. Hingga Minggu (17/4) kemarin, instansi terkait terus berupaya berkoordinasi dengan pihak Provsu dan Universitas Negri Medan (Unimed) terkait kekurangan dimaksud.
“Secara pasti, berapa nominal kotak yang harus ada sama kita (P dan P), masih belum jelas, namun sampai sejauh ini kita sudah melakukan koordinasi terutama kepada pihak dinas provinsi dan Unimed,” kata Kadis P dan P Langkat, Syam Sumarno, kemarin.

Syam masih mencari penyebab dan solusi kekurangan tersebut. “Apakah itu kesalahan dari kita atau bukan juga bukan persoalan yang harus dikedepankan. Tujuan utama, hanya mensukseskan jalannya UN itu,” jelas Syam.
Mantan juru bicara Pemkab Langkat ini menuturkan, guna kelancaran sekaligus kesuksesan maupun keamanan UN, pihaknya menyertakan petugas kepolisian setempat dalam mengawal pendistribusian soal-soal. Dimulai dari pengambilan, penyimpanan bahkan saat pembagian ke sekolah-sekolah nantinya.(ndi/saz/ari/adl))

Peserta UN Dilarang Bawa HP

MEDAN- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di Sumut dan Medan, digelar hari ini (18/4) hingga Kamis (21/4) mendatang. Keterangan selengkapnya lihat grafis.
Setiap sekolah yang ruangannya dipergunakan untuk ruang UN, dijaga dua personel polisi dari Polsek setempat. “Dinas Pendidikan Medan sendiri bekerjasama dengan Polresta Medan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Medan Hasan Basri, Minggu (17/4).

Sayangnya untuk honor dari para pengawas yang ditanyakan Sumut Pos, Hasan Basri enggan memberikan jawabannya. “Ah masak sampai honor pengawas pun kau tanya. Lupa lah aku,” kilahnya.

Terkait pendistribusian soal UN, kemarin petang masih dalam tahap klasifikasi per sub rayon
Pendistribusian baru dilakukan beberapa jam sebelum UN digelar pukul 05.30 WIB. “Semua dikawal oleh polisi untuk keamanan, dari pendistribusian hingga pelaksanaan dan hingga akhir UN selesai,” ungkapnya.
Hasan Basri mengingatkan, jika warga, orang tua siswa atau siapapun menemukan kecurangan, diminta segera melaporkannya ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

“Jangan pernah percaya kepada orang yang katanya memberi kunci jawaban dan sebagainya. Semuanya masih terkendali dan dalam pengawasan Dinas Pendidikan,” katanya.

Hasan Basri optimis UN di Kota Medan berlangsung sukses. “Kita sudah lakukan persiapan dari awal. Baik persiapan pembelajaran, maupun persiapan keamanannya,” beber Hasan lewat ponselnya, kemarin.
Hasan menyayangkan sikap akademisi sekaligus praktisi pendidikan yang tidak objektif memberikan keterangan kepada publik. Seperti halnya pernyataan PD I UMSU, Elfrianto Nasution yang memprediksi 80 persen hasil UN Medan curang.

“Memberikan pernyataan jangan mengada-ada, itu kan membuat institusi kita jelek dan tercemar. Prediksinya jangan yang nggak-nggak, dong. Kenapa tidak diprediksi 80 persen UN di Medan Sukses,” kata Hasan
Mengenai bocoran via sms yang selama ini pernah terjadi, Hasan menegaskan peserta UN serta pengawas tidak dibenarkan membawa ponsel (HP) ke ruang ujian. “Lalu darimana dia bisa memprediksi kecurangan. Sudah berkali-kali kita sampaikan dan sosialisasikan itu,” ujarnya.

Langkat Kekurangan 6 Kotak Berkas

Ketua Panitia UN Sumut 2011 Ilyas Sitorus menjelaskan, pendistribusian bahan-bahan UN telah dilakukan dengan baik. Pengambilan bahan UN di masing-masing Disdik Kabupaten/Kota akan dikawal kepolisian. Namun, untuk pengantaran ke sekolah yang dibawa sendiri oleh pihak kepercayaan sekolah tanpa dikawal pihak kepolisian.
Ketua Koordinator Pengawas Perguruan Tinggi UN Sumut 2011 yang juga Penjabat Rektor Unimed Prof Selamat Triono Ahmad mengatakan, pihaknya meminta bantuan 1.900 pengawas. Mereka berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan koordinator Universitas Negeri Medan (Unimed).

Ia juga menerangkan, dosen-dosen yang dilibatkan sebagai pengawas UN tersebut sebelumnya juga sudah mendapatkan pembekalan. Pengawas bertanggung jawab sejak master naskah soal UN dari Jakarta sampai masuk ke percetakan, penggandaan, pengepakan, pendistribusian, pengiriman dan pengamanan naskah soal di kepolisian di kabupaten/kota. “Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya isu kebocoran UN dan jika ditemukan terdapat kecurangan diharapkan masyarakat luas dan media massa untuk mengkonfirmasikan kepada Unimed untuk ditindaklanjuti dan diambil tindakan tegas,” kata Selamat.

Tak hanya itu, sambungnya, menurut Selamat perguruan tinggi juga bertanggung jawab dalam pengawasan, pencetakan dan pendistribusian naskah soal UN.

Sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) dan keputusan yang disepakati, wewenang pengawas ujian ini cukup besar. Bisa membatalkan ujian bila diketahui ada penyimpangan seperti kebocoran naskah soal saat ujian berlangsung nantinya.

Meski demikian, kotak berisikan berkas soal UN yang diterima Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Langkat terdapat kekurangan. Dari 138 kotak yang semestinya diterima, Sabtu (16/4), hanya 132 kotak saja yang sampai ke Langkat dan dipusatkan di SMKN Stabat.

Kekurangan ini membuat Dinas P dan P Langkat kelimpungan. Hingga Minggu (17/4) kemarin, instansi terkait terus berupaya berkoordinasi dengan pihak Provsu dan Universitas Negri Medan (Unimed) terkait kekurangan dimaksud.
“Secara pasti, berapa nominal kotak yang harus ada sama kita (P dan P), masih belum jelas, namun sampai sejauh ini kita sudah melakukan koordinasi terutama kepada pihak dinas provinsi dan Unimed,” kata Kadis P dan P Langkat, Syam Sumarno, kemarin.

Syam masih mencari penyebab dan solusi kekurangan tersebut. “Apakah itu kesalahan dari kita atau bukan juga bukan persoalan yang harus dikedepankan. Tujuan utama, hanya mensukseskan jalannya UN itu,” jelas Syam.
Mantan juru bicara Pemkab Langkat ini menuturkan, guna kelancaran sekaligus kesuksesan maupun keamanan UN, pihaknya menyertakan petugas kepolisian setempat dalam mengawal pendistribusian soal-soal. Dimulai dari pengambilan, penyimpanan bahkan saat pembagian ke sekolah-sekolah nantinya.(ndi/saz/ari/adl))

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru