32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ingin Bikin Sketsa dari Sabang sampai Merauke

Di dunia seni rupa, seni sketsa masih kalah pamor daripada lukisan ataupun seni patung. Namun, di tangan komunitas Indonesia’s Sketchers, sketsa ternyata mampu berkembang dan bisa menghidupi para anggotanya.

Sebagian anggota Indonesia’s Sketchers saat pameran besar perdana di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, di Jakarta April lalu. Foto: Indonesia’s Sketchers
Sebagian anggota Indonesia’s Sketchers saat pameran besar perdana di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, di Jakarta April lalu. Foto: Indonesia’s Sketchers

TIGA buku sketsa atau sketchbook milik Donald Saluling tertumpuk di meja kafe. Isinya sungguh menarik. ’’Ini cuma sebagian kecil hasil sketsa saya. Masih banyak buku yang lain,’’ kata Donald saat ditemui Jawa Pos di sebuah kafe di Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (15/5).

Donald adalah salah seorang aktivis Indonesia’s Sketchers (IS) sejak komunitas itu diproklamasikan pada Agustus 2009. Bahkan, kini dia dipercaya sebagai PR (public relation) kelompok seniman sketsa itu. Sudah tak terhitung sketsa karya Donald. Yang terbaru gambar Bundaran Senayan saat momen Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 April lalu.

Donald merasa perlu mengabadikan momen tersebut karena saat itu Bundaran Senayan terlihat cantik dengan bendera negara-negara peserta KAA.

’’Suasananya sangat berbeda dari biasanya. Terlihat menarik untuk diabadikan,’’ ujarnya.

Ada juga gambar sketsa suasana ruang tunggu sanggar balet, tempat anaknya berlatih. Donald iseng ’’memotret’’ para orang tua yang setia menunggu sang anak dengan berbagai aktivitas. Ada yang asyik menelepon, ada yang mengantuk, dan sebagainya.

Itulah inti aktivitas menggambar sketsa yang dikembangkan komunitas IS. Donald mengatakan, slogan IS adalah we draw what we witness (menceritakan apa yang dilihat langsung). Bagi anggota IS, melakukan sketching atau menggambar sketsa tidak sekadar menciptakan goresan membentuk pola, tapi menceritakan isu dari goresan itu.

”Sketching itu sekaligus melakukan observasi, termasuk melihat situasi atau bangunan dari berbagai sisi,” kata desainer grafis tersebut.

Di dunia seni rupa, seni sketsa masih kalah pamor daripada lukisan ataupun seni patung. Namun, di tangan komunitas Indonesia’s Sketchers, sketsa ternyata mampu berkembang dan bisa menghidupi para anggotanya.

Sebagian anggota Indonesia’s Sketchers saat pameran besar perdana di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, di Jakarta April lalu. Foto: Indonesia’s Sketchers
Sebagian anggota Indonesia’s Sketchers saat pameran besar perdana di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, di Jakarta April lalu. Foto: Indonesia’s Sketchers

TIGA buku sketsa atau sketchbook milik Donald Saluling tertumpuk di meja kafe. Isinya sungguh menarik. ’’Ini cuma sebagian kecil hasil sketsa saya. Masih banyak buku yang lain,’’ kata Donald saat ditemui Jawa Pos di sebuah kafe di Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (15/5).

Donald adalah salah seorang aktivis Indonesia’s Sketchers (IS) sejak komunitas itu diproklamasikan pada Agustus 2009. Bahkan, kini dia dipercaya sebagai PR (public relation) kelompok seniman sketsa itu. Sudah tak terhitung sketsa karya Donald. Yang terbaru gambar Bundaran Senayan saat momen Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 April lalu.

Donald merasa perlu mengabadikan momen tersebut karena saat itu Bundaran Senayan terlihat cantik dengan bendera negara-negara peserta KAA.

’’Suasananya sangat berbeda dari biasanya. Terlihat menarik untuk diabadikan,’’ ujarnya.

Ada juga gambar sketsa suasana ruang tunggu sanggar balet, tempat anaknya berlatih. Donald iseng ’’memotret’’ para orang tua yang setia menunggu sang anak dengan berbagai aktivitas. Ada yang asyik menelepon, ada yang mengantuk, dan sebagainya.

Itulah inti aktivitas menggambar sketsa yang dikembangkan komunitas IS. Donald mengatakan, slogan IS adalah we draw what we witness (menceritakan apa yang dilihat langsung). Bagi anggota IS, melakukan sketching atau menggambar sketsa tidak sekadar menciptakan goresan membentuk pola, tapi menceritakan isu dari goresan itu.

”Sketching itu sekaligus melakukan observasi, termasuk melihat situasi atau bangunan dari berbagai sisi,” kata desainer grafis tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/