26.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Juni, Kesawan City Walk Kembali Dibuka

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah lama tak beroperasi, Pemerintah Kota (Pemko) Medan berencana untuk membuka kembali Kesawan City Walk (KCW), The Kitchen of Asia pada bulan Juni mendatang. Tak cuma beroperasi kembali, Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan juga mengaku akan membuat konsep baru untuk KCW. Kali ini, Pemko Medan akan mengedepankan kuliner khas Kota Medan.

“Insha Allah kita akan membuka kembali KCW di Bulan Juni. Tapi nantinya, KCW yang ini akan benar-benar berfokus untuk makanan khas Kota Medan dari berbagai etnik,” ucap Benny kepada Sumut Pos, Selasa (17/5).

Namun, kata Benny, saat ini pihaknya di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan tengah mengajak seluruh perusahaan swasta maupun BUMN di Kota Medan untuk berkolaborasi dalam membuka kembali KCW di kawasan Kesawan Kota Medan. “Karena anggaran di dinas kita juga terbatas kan, ini kita lagi menggalang dana dari para perusahan, BUMN untuk membantu para pelaku BUMN ini. Kita sedang mencari perusahaan yang mau berinvestasi atau menjadi investor,” ujarnya.

Menurut Benny, nantinya ketika KCW dibuka kembali, Pemko Medan akan menambah fasilitas stan dengan konsep yang lebih bervariasi. Tak cuma stan-stan yang lama, KCW juga akan hadir dengan stand baru berupa gerobak.

“Kita juga ada lagi becak gerobak yang akan kita kasih lapak, dan kita juga akan tambah stan-stan untuk lebih variasi. Kalau kemarinkan Kolaborasi dengan Dinas Pariwisata, tapi kali ini khusus dari Dinas Koperasi dan UMKM,” katanya.

Pasalnya, lanjut Benny, data-data UMKM yang sebelumnya bagian dari Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pariwisata Kota Medan kini semuanya telah masuk ke dalam database Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan.

“Semua data di dinas lain, itu disuruh Wali Kota Medan untuk dimasukkan ke Dinas Koperasi Medan. Karena kita yang pegang data mereka, maka kita yang harus membina mereka. Harapannya, para pelaku UMKM yang sempar terkena dampak pandemi Covid-19 bisa segera bangkit kembali,” jelasnya.

Untuk konsepnya sendiri, kata Benny, jika nantinya KCW akan dikemas dengan konsep millenial yang akan dapat menarik semua kalangan, namun tetap tidak menghilangkan ciri khas kota Medan.

”Kita buat nanti konsepnya lorong-lorong, ada yang modern ataupun millenial. Tapi yang paling penting, yang akan kita munculkan itu adalah makanan khas Kota Medan. Jadi nantinya, pelaku UMKM nya pun bisa berubah dari yang lalu,” tuturnya.

Benny juga memastikan, UMKM yang akan berjualan di KCW merupakan pelaku-pelaku UMKM yang tergabung dan menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan. “Wajib yang sudah jadi binaan. Kalau sudah binaan kita, bisa kita tanggungjawabi apapun permasalahan yang ada di pelaku UMKM ini. Sudah terjamin halalnya, tidak memakai formalin, jadi kita mau buat yang lebih bagus lagi. Targetnya tentu sebanyak-banyaknya, ya paling tidak seratusan stan lah. Makanya ini kita sedang menggalang dananya dulu,” pungkasnya.

Benny Iskandar Nasution juga mengatakan, saat ini Dinas Koperasi UMKM Kota Medan telah membuka layanan aduan bebas pungli di Instagram. Dengan begitu, pelaku UMKM yang terkena pungli dapat melaporkannya melalui Instagram Dinas Koperasi UMKM Kota Medan, yakni melalui @diskopukmmedan.”Itu terus berjalan. Saya tekankan untuk tidak ada sepeserpun biaya pendaftaran dan pembinaan dari Dinas Koperasi Kota Medan,” tegas Benny.

Namun berdasarkan pengakuan Benny, hingga saat ini belum ada laporan masuk terkait pungli dari para pelaku UMKM. Begitupun, Benny menegaskan pihaknya siap menindak tegas apabila ada pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan yang kedapatan melakukan pungli. (map/ila)

 

“Jika di lapangan ada anggota saya yang nakal, itu IG kita tersebar luas. Dan setiap yang kita buat di medsos kita, kita selalu tag Wali Kota dan Pemko Medan. Jika dia PNS, saya akan bawa dia ke inspektorat, agar inspektorat yang memeriksanya. Jika dia honorer atau PHL, saya akan langsung pecat hari itu juga. Tidak boleh lagi ada uang pungli, walaupun itu hanya istilah uang rokok,” pungkasnya. (map/ila)

 

 

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah lama tak beroperasi, Pemerintah Kota (Pemko) Medan berencana untuk membuka kembali Kesawan City Walk (KCW), The Kitchen of Asia pada bulan Juni mendatang. Tak cuma beroperasi kembali, Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan juga mengaku akan membuat konsep baru untuk KCW. Kali ini, Pemko Medan akan mengedepankan kuliner khas Kota Medan.

“Insha Allah kita akan membuka kembali KCW di Bulan Juni. Tapi nantinya, KCW yang ini akan benar-benar berfokus untuk makanan khas Kota Medan dari berbagai etnik,” ucap Benny kepada Sumut Pos, Selasa (17/5).

Namun, kata Benny, saat ini pihaknya di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan tengah mengajak seluruh perusahaan swasta maupun BUMN di Kota Medan untuk berkolaborasi dalam membuka kembali KCW di kawasan Kesawan Kota Medan. “Karena anggaran di dinas kita juga terbatas kan, ini kita lagi menggalang dana dari para perusahan, BUMN untuk membantu para pelaku BUMN ini. Kita sedang mencari perusahaan yang mau berinvestasi atau menjadi investor,” ujarnya.

Menurut Benny, nantinya ketika KCW dibuka kembali, Pemko Medan akan menambah fasilitas stan dengan konsep yang lebih bervariasi. Tak cuma stan-stan yang lama, KCW juga akan hadir dengan stand baru berupa gerobak.

“Kita juga ada lagi becak gerobak yang akan kita kasih lapak, dan kita juga akan tambah stan-stan untuk lebih variasi. Kalau kemarinkan Kolaborasi dengan Dinas Pariwisata, tapi kali ini khusus dari Dinas Koperasi dan UMKM,” katanya.

Pasalnya, lanjut Benny, data-data UMKM yang sebelumnya bagian dari Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pariwisata Kota Medan kini semuanya telah masuk ke dalam database Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan.

“Semua data di dinas lain, itu disuruh Wali Kota Medan untuk dimasukkan ke Dinas Koperasi Medan. Karena kita yang pegang data mereka, maka kita yang harus membina mereka. Harapannya, para pelaku UMKM yang sempar terkena dampak pandemi Covid-19 bisa segera bangkit kembali,” jelasnya.

Untuk konsepnya sendiri, kata Benny, jika nantinya KCW akan dikemas dengan konsep millenial yang akan dapat menarik semua kalangan, namun tetap tidak menghilangkan ciri khas kota Medan.

”Kita buat nanti konsepnya lorong-lorong, ada yang modern ataupun millenial. Tapi yang paling penting, yang akan kita munculkan itu adalah makanan khas Kota Medan. Jadi nantinya, pelaku UMKM nya pun bisa berubah dari yang lalu,” tuturnya.

Benny juga memastikan, UMKM yang akan berjualan di KCW merupakan pelaku-pelaku UMKM yang tergabung dan menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan. “Wajib yang sudah jadi binaan. Kalau sudah binaan kita, bisa kita tanggungjawabi apapun permasalahan yang ada di pelaku UMKM ini. Sudah terjamin halalnya, tidak memakai formalin, jadi kita mau buat yang lebih bagus lagi. Targetnya tentu sebanyak-banyaknya, ya paling tidak seratusan stan lah. Makanya ini kita sedang menggalang dananya dulu,” pungkasnya.

Benny Iskandar Nasution juga mengatakan, saat ini Dinas Koperasi UMKM Kota Medan telah membuka layanan aduan bebas pungli di Instagram. Dengan begitu, pelaku UMKM yang terkena pungli dapat melaporkannya melalui Instagram Dinas Koperasi UMKM Kota Medan, yakni melalui @diskopukmmedan.”Itu terus berjalan. Saya tekankan untuk tidak ada sepeserpun biaya pendaftaran dan pembinaan dari Dinas Koperasi Kota Medan,” tegas Benny.

Namun berdasarkan pengakuan Benny, hingga saat ini belum ada laporan masuk terkait pungli dari para pelaku UMKM. Begitupun, Benny menegaskan pihaknya siap menindak tegas apabila ada pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan yang kedapatan melakukan pungli. (map/ila)

 

“Jika di lapangan ada anggota saya yang nakal, itu IG kita tersebar luas. Dan setiap yang kita buat di medsos kita, kita selalu tag Wali Kota dan Pemko Medan. Jika dia PNS, saya akan bawa dia ke inspektorat, agar inspektorat yang memeriksanya. Jika dia honorer atau PHL, saya akan langsung pecat hari itu juga. Tidak boleh lagi ada uang pungli, walaupun itu hanya istilah uang rokok,” pungkasnya. (map/ila)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/