32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Pasar Induk Lau Cih Diresmikan Jumat

“Nggak ada yang mau ke sana pak. Naik apa mereka. Apa nggak gila kami dibuat. Rugi terus kami. Kenapa buat aturan kalau belum bisa menanggulanginya. Apakah kalian terdesak suatu hal? Kami kosongkan saja pasar induk lalu ke Kemendagri kalau nggak selesai. Walikota itu harus tahu, kami semua ini warga Medan asli. Kalau di Sutomo sana bukan orang Medan,” ujar Laura.

Menanggapi keluhan pedagang tersebut, Ketua Komisi C DPRD Medan H Salman Alfarisi berjanji akan mendesak Walikota Medan segera merelokasi pedagang Pasar Sutomo ke Pasar Induk. Salman juga mengaku pihaknya kecewa dengan tidak hadirnya Asisten Umum Pemko Medan dalam RDP tersebut. Tidak adanya koordinasi antara Satpol PP dengan Sabhara dalam melakukan relokasi pedagang ini membuat terjadinya bentrok. Bahkan dirinya sudah berulang kali meminta agar penertiban itu dipimpin walikota sendiri sebagai forum komunikasi pejabat daerah. agar tidak ada benturan seperti itu.

“Kami menyayangkan adanya kontak fisik antara dua kubu, kami minta supaya ada koordinasi antara Walikota Medan dengan Polresta Medan dalam relokasi Pasar Sutomo,“ ujarnya. Benny Sihotang mengatakan penundaan peresmian pasar induk tersebut dikarenakan pihaknya yang mengajukan surat permohonan ke Walikota Medan agar peresmian ditunda Kamis (18/6). Ini dikarenakan adanya kesepakatan awal bahwa penertiban dilakukan selama 3 hari, yaitu Minggu hingga Selasa. Sehingga tentu jika peresmian dilakukan pada Rabu, pihaknya tidak mungkin bisa memenuhi.

“Jadi kalau Selasa malam kami menertibkan lagi artinya Rabu pagi selesai. Jadi nggak mungkin jadi saya minta besok. Tapi nggak tahu kenapa ini jadinya Jumat. Tapi bagus juga, artinya kami ada persiapan banyak,”ujar Benny. Namun penertiban di hari Selasa malam memang tidak dilakukan sebab adanya bentrok. Dirinya juga tidak tahu pasti mengapa itu terjadi. Namun kemungkinan ini dipicu rasa lelah dan emosi yang cukup panas ketika itu. Dirinya sendiri mengaku jika tidak berlari saat itu, mungkin saja sudah merengang nyawa. Sebab jarak dirinya dengan beberapa orang yang memegang klewang hanya sekitar 2 meter saja. Dia juga meyakini pelaku yang memicu terjadinya bentrokan bukanlah pedagang, tapi ada oknum yang menunggangi. “Itu bukan pedagang . Saya yakin. Tidak mungkin pedagang seperti itu,”ujarnya. (win/mag-3/deo)

“Nggak ada yang mau ke sana pak. Naik apa mereka. Apa nggak gila kami dibuat. Rugi terus kami. Kenapa buat aturan kalau belum bisa menanggulanginya. Apakah kalian terdesak suatu hal? Kami kosongkan saja pasar induk lalu ke Kemendagri kalau nggak selesai. Walikota itu harus tahu, kami semua ini warga Medan asli. Kalau di Sutomo sana bukan orang Medan,” ujar Laura.

Menanggapi keluhan pedagang tersebut, Ketua Komisi C DPRD Medan H Salman Alfarisi berjanji akan mendesak Walikota Medan segera merelokasi pedagang Pasar Sutomo ke Pasar Induk. Salman juga mengaku pihaknya kecewa dengan tidak hadirnya Asisten Umum Pemko Medan dalam RDP tersebut. Tidak adanya koordinasi antara Satpol PP dengan Sabhara dalam melakukan relokasi pedagang ini membuat terjadinya bentrok. Bahkan dirinya sudah berulang kali meminta agar penertiban itu dipimpin walikota sendiri sebagai forum komunikasi pejabat daerah. agar tidak ada benturan seperti itu.

“Kami menyayangkan adanya kontak fisik antara dua kubu, kami minta supaya ada koordinasi antara Walikota Medan dengan Polresta Medan dalam relokasi Pasar Sutomo,“ ujarnya. Benny Sihotang mengatakan penundaan peresmian pasar induk tersebut dikarenakan pihaknya yang mengajukan surat permohonan ke Walikota Medan agar peresmian ditunda Kamis (18/6). Ini dikarenakan adanya kesepakatan awal bahwa penertiban dilakukan selama 3 hari, yaitu Minggu hingga Selasa. Sehingga tentu jika peresmian dilakukan pada Rabu, pihaknya tidak mungkin bisa memenuhi.

“Jadi kalau Selasa malam kami menertibkan lagi artinya Rabu pagi selesai. Jadi nggak mungkin jadi saya minta besok. Tapi nggak tahu kenapa ini jadinya Jumat. Tapi bagus juga, artinya kami ada persiapan banyak,”ujar Benny. Namun penertiban di hari Selasa malam memang tidak dilakukan sebab adanya bentrok. Dirinya juga tidak tahu pasti mengapa itu terjadi. Namun kemungkinan ini dipicu rasa lelah dan emosi yang cukup panas ketika itu. Dirinya sendiri mengaku jika tidak berlari saat itu, mungkin saja sudah merengang nyawa. Sebab jarak dirinya dengan beberapa orang yang memegang klewang hanya sekitar 2 meter saja. Dia juga meyakini pelaku yang memicu terjadinya bentrokan bukanlah pedagang, tapi ada oknum yang menunggangi. “Itu bukan pedagang . Saya yakin. Tidak mungkin pedagang seperti itu,”ujarnya. (win/mag-3/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/