27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Sebelum Tenggelam, KM Sinar Bangun Tabrak Kapal Kayu

Kapal ferry jurusan Simanindo-Tigaras mendekati lokasi kapal tenggelam untuk menyelamatkan para penumpang yang bisa berenang di Danau Toba, Senin (18/6/2018).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebelum tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) sore, Kapal Motor (KM) Sinar Bangun dikabarkan sempat tabrakan dengan kapal kayu. Tabrakan diduga akibat cuaca buruk.

“Jadi saat berlayar menuju Tigaras, KM Sinar Bangun itu sempat menabrak kapal kayu. Mungkin kapal itu bocor kemudian air masuk sehingga tenggelam,” ungkap seorang petugas yang dihubungi Sumut Pos.

Selain itu, kapal itu juga disebutkan berlayar dengan muatan melebihi kapasitas. “Kabarnya KM Sinar Baugun itu juga membawa mobil. Ini mengherankan karena itu merupakan kapal wisata,” tambahnya.

Sedangkan Kadubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolam menyebutkan KM Sinar Bangun tenggelam setelah dihantam ombak besar. Hal. Ini berdasarkan keterangan dari saksi yang selamat yakni Hernando (24), Rahman (22) dan Santika (20).

“Saksi menyebut bahwa saat kejadian angin dan ombak sangat kencang. Kondisi kapal, jumlah penumpang dan kendaraan roda dua sangat padat. Diperkirakan oleh saksi-saksi, jumlah penumpang lebih dari seratus orang,” terang MP Nainggolan.

KM Sinar Bangun tenggelam setelah 30 menit berlayar dari Simanindo menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun. Sesaat sebelum kapal tenggelam, kapal nahas itu sempat oleng. “Saksi menyebutkan bahwa sebelum tenggelam, kapal sudah mulai dipenuhi oleh air pada bagian bawah kapal,” tambah MP Nainggolan.

Hingga kini pihak Basarnas dan Kepolisian masih mencari korban yang tenggelam di Danau Toba. Sedangkan jumlah yang selamat dievakuasi sudah puluhan orang. Sedangkan yang meninggal dunia satu orang.

Sedangkan Kepala BPBD Samosir Mahler Tamba mengaku belum bisa memastikam penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun itu. Begitu juga dengan korban jiwa. Mahler mengatakan pihaknya saat ini fokus untuk mencari korban. Dia mengakui, kapal itu mengangkut lebih dari 80 penumpang. “Sudah belasan ditemukan dalam kondisi selamat. Hingga kini baru satu orang korban tewas,” tegas Tamba saat dihubungi pukul 21.00 WIB.

Sedangkan Ketua Tim Posko Monitoring Angkutan Lebaran Dishub Sumut 2018, Agustinus Panjaitan ketika dikonfirmasi mengatakan, KM Sinar Bangun merupakan kapal wisata. “Penumpangnya sebagian besar adalah wisatawan dan warga Samosir,” sebutnya.

Agus belum bisa memastikan berapa korban termasuk penyebabnya secara pasti. “Kita belum bisa memastikan berapa jumlah korban. Begitu juga dengan penyebabnya, masih diselidiki. Saat ini karena cuaca buruk,” pungkasnya. (dek)

Kapal ferry jurusan Simanindo-Tigaras mendekati lokasi kapal tenggelam untuk menyelamatkan para penumpang yang bisa berenang di Danau Toba, Senin (18/6/2018).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebelum tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) sore, Kapal Motor (KM) Sinar Bangun dikabarkan sempat tabrakan dengan kapal kayu. Tabrakan diduga akibat cuaca buruk.

“Jadi saat berlayar menuju Tigaras, KM Sinar Bangun itu sempat menabrak kapal kayu. Mungkin kapal itu bocor kemudian air masuk sehingga tenggelam,” ungkap seorang petugas yang dihubungi Sumut Pos.

Selain itu, kapal itu juga disebutkan berlayar dengan muatan melebihi kapasitas. “Kabarnya KM Sinar Baugun itu juga membawa mobil. Ini mengherankan karena itu merupakan kapal wisata,” tambahnya.

Sedangkan Kadubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolam menyebutkan KM Sinar Bangun tenggelam setelah dihantam ombak besar. Hal. Ini berdasarkan keterangan dari saksi yang selamat yakni Hernando (24), Rahman (22) dan Santika (20).

“Saksi menyebut bahwa saat kejadian angin dan ombak sangat kencang. Kondisi kapal, jumlah penumpang dan kendaraan roda dua sangat padat. Diperkirakan oleh saksi-saksi, jumlah penumpang lebih dari seratus orang,” terang MP Nainggolan.

KM Sinar Bangun tenggelam setelah 30 menit berlayar dari Simanindo menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun. Sesaat sebelum kapal tenggelam, kapal nahas itu sempat oleng. “Saksi menyebutkan bahwa sebelum tenggelam, kapal sudah mulai dipenuhi oleh air pada bagian bawah kapal,” tambah MP Nainggolan.

Hingga kini pihak Basarnas dan Kepolisian masih mencari korban yang tenggelam di Danau Toba. Sedangkan jumlah yang selamat dievakuasi sudah puluhan orang. Sedangkan yang meninggal dunia satu orang.

Sedangkan Kepala BPBD Samosir Mahler Tamba mengaku belum bisa memastikam penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun itu. Begitu juga dengan korban jiwa. Mahler mengatakan pihaknya saat ini fokus untuk mencari korban. Dia mengakui, kapal itu mengangkut lebih dari 80 penumpang. “Sudah belasan ditemukan dalam kondisi selamat. Hingga kini baru satu orang korban tewas,” tegas Tamba saat dihubungi pukul 21.00 WIB.

Sedangkan Ketua Tim Posko Monitoring Angkutan Lebaran Dishub Sumut 2018, Agustinus Panjaitan ketika dikonfirmasi mengatakan, KM Sinar Bangun merupakan kapal wisata. “Penumpangnya sebagian besar adalah wisatawan dan warga Samosir,” sebutnya.

Agus belum bisa memastikan berapa korban termasuk penyebabnya secara pasti. “Kita belum bisa memastikan berapa jumlah korban. Begitu juga dengan penyebabnya, masih diselidiki. Saat ini karena cuaca buruk,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/