30 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Warga Sei agul Sering Dilanda Banjir, DPRD Sumut Minta BWS Keruk Tiga Sungai di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting, menyoroti sejumlah persoalan yang dikeluhkan masyarakat saat dirinya menggelar Reses di Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Minggu (18/6/2023).

Satu diantara permasalahan yang dikeluhkan warga, yaitu seringnya terjadi banjir di daerah sekitar bantaran sungai.

Salah seorang warga, Boru Sianturi mengatakan, khusus di Medan Barat Kelurahan Sei Agul, banjir sering melanda di sebagian kawasan tatkala hujan deras.

“Kami bermohon kepada Bapak Baskami Ginting, karena pemukiman di kawasan Jalan Danau Singkarak, Danau Jempang sering terjadi banjir. Hujan deras terakhir naik satu meter pak,” keluh Boru Sianturi, Minggu (18/6/2023).

Boru Sianturi mengatakan, pihaknya kerap mengadukan permasalahan ini kepada anggota dewan di tingkat kota dan provinsi. Akan tetapi, banjir masih terus terjadi.

“Kami mohon Pak Ketua Dewan. Kami berharap Bapak bisa memberikan solusi konkrit dengan masalah banjir ini,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Baskami menyampaikan bahwa banjir yang terjadi saat ini disebabkan oleh tingginya sedimentasi yang ada di tiga sungai utama Kota Medan, yaitu Sungai Babura, Sungai Deli, dan Sungai Belawan.

“Kewenangan pengerukan sungai oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) II. Saya akan meminta BWS II untuk melakukan pengerukan sungai-sungai ini,” jawabnya.

Baskami juga mendorong Pemko Medan agar berkolaborasi untuk penanganan banjir ini. Menurutnya, perlu menambah daerah resapan seperti kolam retensi di daerah padat pemukiman yang rawan banjir. Termasuk Juga proses pengerukan sungai dan anak sungai.

“Kita harus lakukan secara gotong royong, pembersihan sampah di daerah bantaran sungai. Juga libatkan warga,” tambahnya.

Wakil rakyat DPRD Sumut dari Dapil Sumut II itu menyebutkan, kondisi tersebut juga diperparah dengan kebiasaan warga membuang sampah di parit, drainase hingga anak sungai.

“Saya meminta dengan tegas agar kita jangan membuang sampah di bantaran sungai. Pemko Medan telah menyediakan program pemungutan sampah oleh petugas ke rumah-rumah dengan retribusi yang sangat murah. Tolong dipatuhi agar lingkungan kita aman dari banjir,” sebutnya.

Sementara itu, Camat Medan Barat Lilik MAP, mengatakan pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai.

Menurutnya, Pemko Medan telah berupaya mengadakan wajib retribusi sampah (wrs) setiap rumah untuk penanganan sampah.

“Para warga agar terdaftar dalam WRS ini agar sampahnya dipungut secara rutin. WRS ini juga untuk PAD kota Medan juga agar penanganan sampah kita maksimal,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting, menyoroti sejumlah persoalan yang dikeluhkan masyarakat saat dirinya menggelar Reses di Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Minggu (18/6/2023).

Satu diantara permasalahan yang dikeluhkan warga, yaitu seringnya terjadi banjir di daerah sekitar bantaran sungai.

Salah seorang warga, Boru Sianturi mengatakan, khusus di Medan Barat Kelurahan Sei Agul, banjir sering melanda di sebagian kawasan tatkala hujan deras.

“Kami bermohon kepada Bapak Baskami Ginting, karena pemukiman di kawasan Jalan Danau Singkarak, Danau Jempang sering terjadi banjir. Hujan deras terakhir naik satu meter pak,” keluh Boru Sianturi, Minggu (18/6/2023).

Boru Sianturi mengatakan, pihaknya kerap mengadukan permasalahan ini kepada anggota dewan di tingkat kota dan provinsi. Akan tetapi, banjir masih terus terjadi.

“Kami mohon Pak Ketua Dewan. Kami berharap Bapak bisa memberikan solusi konkrit dengan masalah banjir ini,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Baskami menyampaikan bahwa banjir yang terjadi saat ini disebabkan oleh tingginya sedimentasi yang ada di tiga sungai utama Kota Medan, yaitu Sungai Babura, Sungai Deli, dan Sungai Belawan.

“Kewenangan pengerukan sungai oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) II. Saya akan meminta BWS II untuk melakukan pengerukan sungai-sungai ini,” jawabnya.

Baskami juga mendorong Pemko Medan agar berkolaborasi untuk penanganan banjir ini. Menurutnya, perlu menambah daerah resapan seperti kolam retensi di daerah padat pemukiman yang rawan banjir. Termasuk Juga proses pengerukan sungai dan anak sungai.

“Kita harus lakukan secara gotong royong, pembersihan sampah di daerah bantaran sungai. Juga libatkan warga,” tambahnya.

Wakil rakyat DPRD Sumut dari Dapil Sumut II itu menyebutkan, kondisi tersebut juga diperparah dengan kebiasaan warga membuang sampah di parit, drainase hingga anak sungai.

“Saya meminta dengan tegas agar kita jangan membuang sampah di bantaran sungai. Pemko Medan telah menyediakan program pemungutan sampah oleh petugas ke rumah-rumah dengan retribusi yang sangat murah. Tolong dipatuhi agar lingkungan kita aman dari banjir,” sebutnya.

Sementara itu, Camat Medan Barat Lilik MAP, mengatakan pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai.

Menurutnya, Pemko Medan telah berupaya mengadakan wajib retribusi sampah (wrs) setiap rumah untuk penanganan sampah.

“Para warga agar terdaftar dalam WRS ini agar sampahnya dipungut secara rutin. WRS ini juga untuk PAD kota Medan juga agar penanganan sampah kita maksimal,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/