26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Antar Anak Sekolah, ASN Wajib Lapor Atasan

AMINOER RASYID/SUMUT POS SD: Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) saat berbaris. SD negeri, SMP negeri dan swasta terancam tak menerima dana BOS karena tidak tercantum di Daftar Penggunaan Anggaran.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
 Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) saat berbaris. Hari pertama anak sekolah, orangtua diminta antar anak ke sekolah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution tampaknya tak mendukung program Mendikbud Anies Baswedan itu. Akhyar Nasution menegaskan, tidak ada alasan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) terlambat masuk kantor karena mengantar anak masuk sekolah pada Senin (18/7).

Menurut Akhyar, kewajiban selaku pelayan masyarakat harus tetap dikedepankan dibanding urusan keluarga. “Kita berbicara manusiawi sajalah. Kalau anaknya sudah tingkat SMP atau SMA masak harus diantar juga. Kecuali masih SD mungkin masih bisa kita tolerir,” katanya kepada Sumut Pos, Jumat (15/7), menyikapi Surat bernomor B/2461/M.PANRBN/07/2016 tentang izin bagi ASN di hari pertama masuk sekolah, yang merupakan tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4/2016, dan Surat Mendikbud No. 28901/MPK.A/KP/2016 perihal permohonan izin bagi ASN di hari pertama masuk sekolah.

Akhyar mengaku belum mengetahui atau membaca surat edaran tersebut. Pun demikian, ia kembali tekankan agar para ASN tidak menjadikan itu sebagai alasan untuk terlambat datang ke kantor, ataupun tidak masuk kerja sama sekali. “Sekarang begini, mengantar anak sekolah itu jam berapa? Tentukan nggak sampai buat PNS telat ke kantor. Saya juga ngantar anak saya sekolah kok, jadi itu bukan alasan,” ujarnya.

Mantan anggota DPRD Medan itu juga enggan bicara soal sanksi apabila ada kedapatan ASN terlambat ke kantor, dengan alasan mengantar anak ke sekolah. “Saya pikir kita tidak usah bicara sanksi dululah. Jadi gini, kita coba bicara logika dan sisi manusiawinya saja. Kalaulah yang dia antar anaknya masih SD, tentu itu masih bisa dimaklumi. Tetapikan bukan alasan juga untuk terlambat datang ke kantor. Kecuali sudah tingkat SMP dan SMA saya pikir tak perlu lagikan diantar,” kata Akhyar.

Begitupun saat disinggung terlebih dahulu para ASN harus izin ke pimpinannya, bilamana ingin mengantarkan anak ke sekolah, Akhyar mengatakan hal itu tidak perlu dikomandoi. “Nggak perlu izin-izin segalalah. Yang penting seperti tadi saya katakan, itu bukan alasan untuk terlambat datang ke kantor,” pungkasnya.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan, Lahum Lubis mengatakan, setiap pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) wajib melaporkan absensi seluruh ASN dilingkungannya kepada BKD. Para ASN itu, menurut Lahum, tentu harus izin kepada atasannya bila ingin mengantarkan anaknya ke sekolah pada Senin (18/7).

“Tentu harus ada izin atasan dulu. Nggak boleh semena-mena atau tanpa permisi begitu,” ujarnya.

Lahum menegaskan, mengantar anak ke sekolah jangan menjadi kambing hitam untuk terlambat masuk kantor atau bahkan bolos kerja. “Itu yang tidak boleh. Apapun alasannya tetap wajib izin sama atasan di mana dia bekerja,” jelasnya.

AMINOER RASYID/SUMUT POS SD: Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) saat berbaris. SD negeri, SMP negeri dan swasta terancam tak menerima dana BOS karena tidak tercantum di Daftar Penggunaan Anggaran.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
 Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) saat berbaris. Hari pertama anak sekolah, orangtua diminta antar anak ke sekolah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution tampaknya tak mendukung program Mendikbud Anies Baswedan itu. Akhyar Nasution menegaskan, tidak ada alasan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) terlambat masuk kantor karena mengantar anak masuk sekolah pada Senin (18/7).

Menurut Akhyar, kewajiban selaku pelayan masyarakat harus tetap dikedepankan dibanding urusan keluarga. “Kita berbicara manusiawi sajalah. Kalau anaknya sudah tingkat SMP atau SMA masak harus diantar juga. Kecuali masih SD mungkin masih bisa kita tolerir,” katanya kepada Sumut Pos, Jumat (15/7), menyikapi Surat bernomor B/2461/M.PANRBN/07/2016 tentang izin bagi ASN di hari pertama masuk sekolah, yang merupakan tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4/2016, dan Surat Mendikbud No. 28901/MPK.A/KP/2016 perihal permohonan izin bagi ASN di hari pertama masuk sekolah.

Akhyar mengaku belum mengetahui atau membaca surat edaran tersebut. Pun demikian, ia kembali tekankan agar para ASN tidak menjadikan itu sebagai alasan untuk terlambat datang ke kantor, ataupun tidak masuk kerja sama sekali. “Sekarang begini, mengantar anak sekolah itu jam berapa? Tentukan nggak sampai buat PNS telat ke kantor. Saya juga ngantar anak saya sekolah kok, jadi itu bukan alasan,” ujarnya.

Mantan anggota DPRD Medan itu juga enggan bicara soal sanksi apabila ada kedapatan ASN terlambat ke kantor, dengan alasan mengantar anak ke sekolah. “Saya pikir kita tidak usah bicara sanksi dululah. Jadi gini, kita coba bicara logika dan sisi manusiawinya saja. Kalaulah yang dia antar anaknya masih SD, tentu itu masih bisa dimaklumi. Tetapikan bukan alasan juga untuk terlambat datang ke kantor. Kecuali sudah tingkat SMP dan SMA saya pikir tak perlu lagikan diantar,” kata Akhyar.

Begitupun saat disinggung terlebih dahulu para ASN harus izin ke pimpinannya, bilamana ingin mengantarkan anak ke sekolah, Akhyar mengatakan hal itu tidak perlu dikomandoi. “Nggak perlu izin-izin segalalah. Yang penting seperti tadi saya katakan, itu bukan alasan untuk terlambat datang ke kantor,” pungkasnya.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan, Lahum Lubis mengatakan, setiap pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) wajib melaporkan absensi seluruh ASN dilingkungannya kepada BKD. Para ASN itu, menurut Lahum, tentu harus izin kepada atasannya bila ingin mengantarkan anaknya ke sekolah pada Senin (18/7).

“Tentu harus ada izin atasan dulu. Nggak boleh semena-mena atau tanpa permisi begitu,” ujarnya.

Lahum menegaskan, mengantar anak ke sekolah jangan menjadi kambing hitam untuk terlambat masuk kantor atau bahkan bolos kerja. “Itu yang tidak boleh. Apapun alasannya tetap wajib izin sama atasan di mana dia bekerja,” jelasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/