MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah haji kelompok terbang (kloter) 13 Debarkasi Medan, asal Kabupaten Batubara, Kota Medan, Sibolga, Tebingtinggi, dan Labuhanbatu Utara, berjumlah 348 jamaah, mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu, Senin (17/7) pukul 12.00 WIB. Panitia Penyelenggara Ibadaha Haji (PPIH) Debarkasi Medan menyatakan, dari kloter ini dua jamaah atas nama Lamidi Pujo Santiko (79) dan Syamsiah Sabas Abdullah (74), wafat di Tanah Suci.
“Lamidi Pujo Santiko wafat pada 27 Juni 2023 di BPHI, dan Syamsiah Sabas Abdullah wafat pada 11 Juli 2023 di RSAS,” kata Humas dan Koordinator Protokol P3IH, M Yunus kepada wartawan, Senin (17/7).
Kemudian, lanjutnya, ada tiga jamaah dari Kloter 13 ini yang tertinda kepulangannya ke Tanah Air lantaran sakit. Ketiga jamaah yang sakit itu yakni, Wellas binti Karto dengan nomor manifes 010, Chorid Urung Tholib Nomor Manifes 195, dan Amri Darwis Ahmad No Manifes 229. “Jamaah sakit masih menjalani perawatan di rumah sakit di sana,” ucapnya.
Sementara, untuk mengisi kekosongan tiga kursi yang ditinggalkan jamaah sakit tersebut, kata Yunus, ada 3 jamaah dimutasi masuk dari kloter lain yakni atas nama Syamsil Huda Saragih (asal kloter 4), Syahrinal Lomo Sagala (asal kloter 22), dan Siti Zamzani (asal kloter 22).
Diketahui, hingga kepulangan kloter 13, sebanyak 4.623 jamaah haji Sumatera Utara telah dipulangkan. Sementara, tersisa 3.540 jamaah atau 11 kloter lagi menunggu untuk dipulangkan.
Satu Lagi Jamaah Hilang Ditemukan Wafat
Sementara itu, satu lagi jamaah haji Indonesia yang sempat hilang, akhirnya ditemukan dalam kondisi telah meninggal. Yakni, Suharja Wardi Ardi, 69.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan, Suharja ditemukan tim perlindungan jamaah (linjam) di ruang penyimpanan jenazah (tsallajah) Rumah Sakit (RS) Mu’aisyim, Mina, Makkah. Sebelumnya, Suharja terpisah dari istrinya, Hj Aat, saat keduanya ke toilet di Arafah pada 27 Juli 2023.
Menurut Hilman, jenazah Suharja ditemukan tanpa gelang identitas. Sehingga diperlukan kesaksian langsung dari keluarga terdekat. Proses verifikasi jenazah dilakukan di Markaz at-Thib asy-Syar’iy bi Shihhah al-Makkah al Mukarramah atau Forensic Medicine Center Makkah dengan menghadirkan istri almarhum.
Hj Aat asal Majalengka dari kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10) didatangkan secara khusus dari Madinah. Kadaker Madinah Zaenal Muttaqin bersama dokter kloter dan dua pendamping turut mendampingi. “Kami antar Ibu Hj Aat ke Forensic Medicine Center Makkah untuk memastikan kondisi jemaah yang berhasil ditemukan oleh tim linjam,” jelas Hilman, kemarin (16/7).
“Ibu Hj Aat kami ajak untuk melihat jenazah dan meyakinkan bahwa itu betul jenazah suaminya yang terpisah saat di Arafah,” sambungnya.
Pihaknya segera mengurus proses pemandian jenazah almarhum. PPIH juga sedang memproses agar almarhum bisa disalatjenazahkan di Masjidilharam dan segera dimakamkan.
Dengan ditemukannya jenazah Suharja, saat ini masih ada satu jemaah yang terus dicari. Yaitu, Idun Rohim Zen, 87, yang tergabung dalam kloter 20 Embarkasi Palembang. (c6/fal/jpg/man/adz)