32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Banjir di Pinggir Das Tanggung Jawab BWSS

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASCA BANJIR_Beberapa anak kecil terlihat bermain di pinggiran aliran sungai deli Jalan Mangkubumi Medan, Minggu (17/9) Warga pinggiran sungai deli beraktivitas normal seperti biasa pasca banjir yang melanda beberapa daerah di kota medan,

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II diminta segera melakukan normalisasi Sungai Babura dan Sungai Deli. Langkah ini penting mengingat sendimentasi antara sungai dengan bangunan rumah warga, posisinya sudah begitu dekat. Alhasil, setiap hujan deras turun mengguyur Kota Medan, luapan air merendam rumah warga yang berada di bantaran sungai.

“Hampir rata warga yang terkena luapan air Babura, mereka yang tinggal di bantaran sungai. Apabila air Sungai Babura naik, sudah pasti rumah warga terkena imbasnya. Sebab posisi bangunan rumah sudah pas di bibir sungai,” kata Camat Medan Selayang Sutan Todung Lubis kepada Sumut Pos, Minggu (17/9).

Diakui Sutan, pihaknya sudah pernah menyurati pihak BWSS II ihwal permintaan normalisasi Sungai Babura. “Inikan tanggung jawab BWSS. Ke depan kami harap, segera dilakukan normalisasi Sungai Babura. Sebab kalau tidak dinormalisasi, kejadian serupa akan menimpa warga Selayang. Apalagi pada umumnya, banyak warga di bantaran sungai yang tinggal di wilayah kami,” ungkapnya.

Warga, kata Sutan Todung, juga sudah memahami kondisi itu. Artinya acapkali terjadi curah hujan yang begitu tinggi, warga mengetahui bakal ada luapan air. Menurutnya, banjir yang terjadi pada Kamis (15/9) lalu, murni akibat intensitas curah hujan yang tinggi. “Kuncinya memang harus dinormalisasi Sungai Babura tersebut. Selain ke BWSS II, kami juga pernah surati Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan,” katanya yang menambahkan, paska air surut Sabtu dini hari kemarin, warga yang bermukim di daerah pinggiran sungai (DAS) sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing.

Camat Medan Johor Ali Nafiah mengungkapkan, luapan air Sungai Babura terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi pada Kamis sore. “Memang ada kiriman hujan gunung dari atas, makanya debit air tinggi dan akhirnya meluap,” katanya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASCA BANJIR_Beberapa anak kecil terlihat bermain di pinggiran aliran sungai deli Jalan Mangkubumi Medan, Minggu (17/9) Warga pinggiran sungai deli beraktivitas normal seperti biasa pasca banjir yang melanda beberapa daerah di kota medan,

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II diminta segera melakukan normalisasi Sungai Babura dan Sungai Deli. Langkah ini penting mengingat sendimentasi antara sungai dengan bangunan rumah warga, posisinya sudah begitu dekat. Alhasil, setiap hujan deras turun mengguyur Kota Medan, luapan air merendam rumah warga yang berada di bantaran sungai.

“Hampir rata warga yang terkena luapan air Babura, mereka yang tinggal di bantaran sungai. Apabila air Sungai Babura naik, sudah pasti rumah warga terkena imbasnya. Sebab posisi bangunan rumah sudah pas di bibir sungai,” kata Camat Medan Selayang Sutan Todung Lubis kepada Sumut Pos, Minggu (17/9).

Diakui Sutan, pihaknya sudah pernah menyurati pihak BWSS II ihwal permintaan normalisasi Sungai Babura. “Inikan tanggung jawab BWSS. Ke depan kami harap, segera dilakukan normalisasi Sungai Babura. Sebab kalau tidak dinormalisasi, kejadian serupa akan menimpa warga Selayang. Apalagi pada umumnya, banyak warga di bantaran sungai yang tinggal di wilayah kami,” ungkapnya.

Warga, kata Sutan Todung, juga sudah memahami kondisi itu. Artinya acapkali terjadi curah hujan yang begitu tinggi, warga mengetahui bakal ada luapan air. Menurutnya, banjir yang terjadi pada Kamis (15/9) lalu, murni akibat intensitas curah hujan yang tinggi. “Kuncinya memang harus dinormalisasi Sungai Babura tersebut. Selain ke BWSS II, kami juga pernah surati Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan,” katanya yang menambahkan, paska air surut Sabtu dini hari kemarin, warga yang bermukim di daerah pinggiran sungai (DAS) sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing.

Camat Medan Johor Ali Nafiah mengungkapkan, luapan air Sungai Babura terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi pada Kamis sore. “Memang ada kiriman hujan gunung dari atas, makanya debit air tinggi dan akhirnya meluap,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/