25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sekeliling Bukit Barisan Rawan Longsor, Intensitas Hujan Diatas Normal Hingga Desember

Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara terus mengimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat sadar akan potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Apalagi, sampai akhir tahun cuaca ekstrem di Sumut diprediksi akan terus terjadi dan intensitasnya makin tinggi.

MENURUT Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis, sesuai data yang mereka peroleh dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian ESDM, mayoritas kabupaten/kota di Sumut berpotensi mengalami gerakan tanah selama Oktober ini. Paling tinggi intensitasnya, kata dia, bisa dirasakan pada wilayah-wilayah di sekeliling bukit barisan.

“Levelnya itu ada yang menengah dan menengah tinggi. Umumnya level menengah tinggi terjadi di daerah seperti Asahan, Dairi, Deliserdang, Humbanghasundutan, Karo, Gunung Sitoli, Labura Labusel, Madina, Nias, Pakpak Bharat, Samosir, Simalungun, Tapteng hingga Tapsel,” kata Riadil kepada Sumut Pos, Rabu (17/10).

Daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah, sebut Riadil, jika curah hujan di atas normal terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. “Untuk daerah yang mempunyai potensi tinggi terjadi gesekan tanah, jika curah hujan di atas normal sedangkan tanah lama dapat aktif kembali,” katanya.

Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara terus mengimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat sadar akan potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Apalagi, sampai akhir tahun cuaca ekstrem di Sumut diprediksi akan terus terjadi dan intensitasnya makin tinggi.

MENURUT Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis, sesuai data yang mereka peroleh dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian ESDM, mayoritas kabupaten/kota di Sumut berpotensi mengalami gerakan tanah selama Oktober ini. Paling tinggi intensitasnya, kata dia, bisa dirasakan pada wilayah-wilayah di sekeliling bukit barisan.

“Levelnya itu ada yang menengah dan menengah tinggi. Umumnya level menengah tinggi terjadi di daerah seperti Asahan, Dairi, Deliserdang, Humbanghasundutan, Karo, Gunung Sitoli, Labura Labusel, Madina, Nias, Pakpak Bharat, Samosir, Simalungun, Tapteng hingga Tapsel,” kata Riadil kepada Sumut Pos, Rabu (17/10).

Daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah, sebut Riadil, jika curah hujan di atas normal terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. “Untuk daerah yang mempunyai potensi tinggi terjadi gesekan tanah, jika curah hujan di atas normal sedangkan tanah lama dapat aktif kembali,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/