30.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Edarkan Upal, PNS Disdik Binjai Ditangkap

MEDAN-Polsek Pancur Batu berhasil membekuk dua pelaku yang diduga mengedarkan uang palsu pada Sabtu (17/12) sekitar pukul 15.30 Wib. Salah satu pelaku merupakan wanita bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan Pemko Binjai berinisial Dra P Br S (54), warga Jalan Jamin Ginting No.119 A, Kelurahan Rambung Dalam, BinjaiSelatan. Seoranglagibernama M Gupran Mahani (48) warga Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal Deli Serdang.

Keduanya diamankan polisi setelah sempat menjadi tontonan warga di Desa Sei Gelugur, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, saat aksi pelaku diketahui ketika membeli barang di sebuah toko klontong milik Diana (28) di desa tersebut dengan menggunkan uang palsu pecahan Rp100 ribu.

Guna pemeriksaan lebih lanjut, P Br S dan M Gupran Mahani bersama barang bukti terdiri uang kertas pecahanRp100ribusebanyak6lembardan uang pecahan Rp50 ribu satu lembar yang diduga uang palsu serta gula pasir sebanyak 8 kilogram ikut diboyong ke kantor polisi.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di Mapolsek Pancur Batu, dalam menjalankan aksinya, M Gupran Mahani sebagai pengemudi mobil Sedan Honda Accord warna biru tua dengan Nomor Polisi BK 1698 WK ditumpangi P br S, berangkat dari Binjai menuju arah Sei Gelugur Pancur Batu, masuk melalui Jalan Diski Sunggal.

Namun disaat P Br S membelikan satu bungkus rokok Sampoerna, satu kilo gula pasir dan satu botol air mineral di toko klontong milik Diana di Desa Sei Gelugur dengan harga Rp26.000, P Br S membayarkan dengan uang kertas pecahan Rp100.000. Namun begitu Diana merasa curiga kalau uang itu palsu, Diana pun mengembalikan uang tersebut kepada P Br S. Kemudian pelaku pun membayar dengan uang kertas pecahan Rp1.000. Saat itu wargapunmelihatkelakuanPBrS, dan dalam sekejab segera tersebar ke seputar desa itu.

Sementara itu Senjata Tarigan (44) pemilik toko klontong di Desa Telaga Sari, Kecamatan Sunggal, DeliSerdang yang sebelumnya juga menerima uang tukaran Rp100.000 dari P Br S yang dicurigainya palsu, segera melakukan pengejaran terhadap keduanya, kemudian sesampainya di desa tersebut Senjata pun melihat pelaku yang telah diamankan warga di Desa Sei Gelugur.

Dalam hitungan menit, P br S dan M Gupran Mahani telah dikelilingi puluhan warga yang berencana akan membuat perhitungan terhadap keduanya, namun sebelum warga bertindak anarkis, petugas kepolisian pun dapat mencegahnya dan keduanya pun diboyong ke Mapolsek Pancurbatu bersama mobil sedan yang mereka gunakan itu.

P Br S saat diwawancarai sejumlah wartawan mengakui uang palsunya didapatkan dari penjual emas dipinggiran Jalan Binjai saat dirinya menjual emas miliknya. Kemudian dirinya mendapatkan sejumlah uang palsu hasil penjualan emasnya.

“Aku menjualkan seuntai kalung emas kepada pedagang emas di pinggiran jalan di Binjai. Uang penjualan emas itu lebih Rp3 juta, dan sampai di rumah ternyata sebagian uang palsu. Karena aku takut uangku tak balik lagi, aku pun membebelanjakannya sepanjang jalan,” ujar PNS berpangkat Golongan III C.

Ibu tiga anak ini pun, saat belanja di Binjai membeli bensin dengan uang kertas palsu. (gus)

MEDAN-Polsek Pancur Batu berhasil membekuk dua pelaku yang diduga mengedarkan uang palsu pada Sabtu (17/12) sekitar pukul 15.30 Wib. Salah satu pelaku merupakan wanita bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan Pemko Binjai berinisial Dra P Br S (54), warga Jalan Jamin Ginting No.119 A, Kelurahan Rambung Dalam, BinjaiSelatan. Seoranglagibernama M Gupran Mahani (48) warga Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal Deli Serdang.

Keduanya diamankan polisi setelah sempat menjadi tontonan warga di Desa Sei Gelugur, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, saat aksi pelaku diketahui ketika membeli barang di sebuah toko klontong milik Diana (28) di desa tersebut dengan menggunkan uang palsu pecahan Rp100 ribu.

Guna pemeriksaan lebih lanjut, P Br S dan M Gupran Mahani bersama barang bukti terdiri uang kertas pecahanRp100ribusebanyak6lembardan uang pecahan Rp50 ribu satu lembar yang diduga uang palsu serta gula pasir sebanyak 8 kilogram ikut diboyong ke kantor polisi.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di Mapolsek Pancur Batu, dalam menjalankan aksinya, M Gupran Mahani sebagai pengemudi mobil Sedan Honda Accord warna biru tua dengan Nomor Polisi BK 1698 WK ditumpangi P br S, berangkat dari Binjai menuju arah Sei Gelugur Pancur Batu, masuk melalui Jalan Diski Sunggal.

Namun disaat P Br S membelikan satu bungkus rokok Sampoerna, satu kilo gula pasir dan satu botol air mineral di toko klontong milik Diana di Desa Sei Gelugur dengan harga Rp26.000, P Br S membayarkan dengan uang kertas pecahan Rp100.000. Namun begitu Diana merasa curiga kalau uang itu palsu, Diana pun mengembalikan uang tersebut kepada P Br S. Kemudian pelaku pun membayar dengan uang kertas pecahan Rp1.000. Saat itu wargapunmelihatkelakuanPBrS, dan dalam sekejab segera tersebar ke seputar desa itu.

Sementara itu Senjata Tarigan (44) pemilik toko klontong di Desa Telaga Sari, Kecamatan Sunggal, DeliSerdang yang sebelumnya juga menerima uang tukaran Rp100.000 dari P Br S yang dicurigainya palsu, segera melakukan pengejaran terhadap keduanya, kemudian sesampainya di desa tersebut Senjata pun melihat pelaku yang telah diamankan warga di Desa Sei Gelugur.

Dalam hitungan menit, P br S dan M Gupran Mahani telah dikelilingi puluhan warga yang berencana akan membuat perhitungan terhadap keduanya, namun sebelum warga bertindak anarkis, petugas kepolisian pun dapat mencegahnya dan keduanya pun diboyong ke Mapolsek Pancurbatu bersama mobil sedan yang mereka gunakan itu.

P Br S saat diwawancarai sejumlah wartawan mengakui uang palsunya didapatkan dari penjual emas dipinggiran Jalan Binjai saat dirinya menjual emas miliknya. Kemudian dirinya mendapatkan sejumlah uang palsu hasil penjualan emasnya.

“Aku menjualkan seuntai kalung emas kepada pedagang emas di pinggiran jalan di Binjai. Uang penjualan emas itu lebih Rp3 juta, dan sampai di rumah ternyata sebagian uang palsu. Karena aku takut uangku tak balik lagi, aku pun membebelanjakannya sepanjang jalan,” ujar PNS berpangkat Golongan III C.

Ibu tiga anak ini pun, saat belanja di Binjai membeli bensin dengan uang kertas palsu. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/