25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Ribuan Umat Islam Medan Gelar Aksi Bela Palestina

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Ribuan umat muslim mendengarkan ceramah Syekh Nashif Nashir Ahmad Abdallah (dari Palestina) saat digelar Tabligh Akbar Peduli Palestina, di Medan, Minggu (17/12). Mereka menyerukan pembelaan untuk Palestina dan mengecam pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan ribu Umat Islam menyambut panggilan Masjidil Aqso di depan Masjid Raya Al-Mahsun Medan, Minggu (17/12) siang. Dipimpin Syech Nasif Nashir Ahmad Abdallah dari Palestina, puluhan ribu Umat Islam menyerukan kata “Labbaika ya Aqso” yang artinya “Aku menyambut seruanmu wahai Aqso”.

Syech Nasif Nashir Ahmad Abdallah mengatakan, Al-Aqso memiliki begitu banyak keberkahan untuk semua Umat Islam di dunia. “Masjidil Aqso bukan hanya milik Bangsa Palestina dan Bangsa Arab. Masjidil Aqso milik Umat Islam di seluruh dunia. Tidak ada seorang Nabi yang diutus Allah ke Bumi ini, melainkan pernah Salat di Masjidil Aqso. Masjidil Aqso adalah warisan Nabi Muhammad dari semua Nabi yang diutus ke muka bumi,” ujar Syech Nasif Nasir yang diterjemahkan Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Sumut, Sarwedi.

Lebih lanjut, dikatakannya, Al-Aqso akan menjadi pusat Khilafah Islam pada masa mendatang. Umat Islam akan masuk ke dalam Masjidil Aqso. Ditegaskannya jika Masjidil Aqso suci, diagungkan dan juga sangat dihormati. Oleh karena itu, tidak akan pernah tinggal di sana lama-lama seorang yang zalim. Diceritakannya, ada 14 peradaban yang pernah menjajah, merampas dan membunuh di Masjidil Aqso. Tapi, semua hengkang dan binasa, diantaranya Bangsa Babilonia, Persia, Yunani, Bezantium, Mongol dan Inggris.

“Telah ditentukan dalam Al-Quran, bahwa Bani Israel akan melakukan dua kali kerusakan di Palestina. Saat ini mereka merusak dan menjajah dan mereka juga akan hengkang dan binasa. Israel berdiri bukan untuk abadi dan kekal tapi berdiri untuk lenyap dan binasa,” ujar Sarwedi menerjamahkan perkataan Syech Nasif Nashir Ahmad Abdallah.

Terakhir, dikatakannya bahwa Al-Aqso menunggu seorang Imam dari Indonesia. Begitu juga dengan mujahid dan para dai, disebutnya ditunggu oleh Masjidil Aqso. Termasuk Mimbar Solahudin yang pernah dibuat di Indonesia, ditunggu untuk dibawa ke Masjidil Aqso. Sebelum menutup, Syech Nasif Nasir Ahmad Abdallah kembali mengajak seluruh Umat Islam yang hadir, mengikrarkan kata ‘Labbaika Ya Aqso’.

Sementara amatan Sumut Pos, acara tabligh akbar dimulai dengan salat zuhur berjamaah di Masjid Raya Al-Mahsun. Begitu memasuki halaman Mesjid Raya, terlihat Umat Islam yang hadir mendapat roti dan air mnineral kemasan secara gratis. Karena sangat ramai yang hadir, terlihat antrean panjang di tempat wudhu dan juga pintu masuk masjid.

Begitu juga saat pelaksanaan Salat Zuhur, terlihat setengah dari halaman Masjid Raya, dijadikan tempat Shalat dengan sorban, karton, plastik dan lainnya dijadikan Sajadah.Setelah selesai salat, semua bergerak ke Jalan Masjid Raya yang sudah ditutup. Namun sebelum ke depan pentas, sebahagian besar mendatangi tenda bertuliskan ‘Posko Makanan dan Minuman Gratis’. Selanjutnya, barulah merapat ke depan pentas, namun karena sangat ramai, Jalan Masjid Raya penuh, sisi arah Jalan Sisingamangaraja diisi muslimah, sisi Jalan Birgjen Katamso diisi muslim.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Ribuan umat muslim mendengarkan ceramah Syekh Nashif Nashir Ahmad Abdallah (dari Palestina) saat digelar Tabligh Akbar Peduli Palestina, di Medan, Minggu (17/12). Mereka menyerukan pembelaan untuk Palestina dan mengecam pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan ribu Umat Islam menyambut panggilan Masjidil Aqso di depan Masjid Raya Al-Mahsun Medan, Minggu (17/12) siang. Dipimpin Syech Nasif Nashir Ahmad Abdallah dari Palestina, puluhan ribu Umat Islam menyerukan kata “Labbaika ya Aqso” yang artinya “Aku menyambut seruanmu wahai Aqso”.

Syech Nasif Nashir Ahmad Abdallah mengatakan, Al-Aqso memiliki begitu banyak keberkahan untuk semua Umat Islam di dunia. “Masjidil Aqso bukan hanya milik Bangsa Palestina dan Bangsa Arab. Masjidil Aqso milik Umat Islam di seluruh dunia. Tidak ada seorang Nabi yang diutus Allah ke Bumi ini, melainkan pernah Salat di Masjidil Aqso. Masjidil Aqso adalah warisan Nabi Muhammad dari semua Nabi yang diutus ke muka bumi,” ujar Syech Nasif Nasir yang diterjemahkan Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Sumut, Sarwedi.

Lebih lanjut, dikatakannya, Al-Aqso akan menjadi pusat Khilafah Islam pada masa mendatang. Umat Islam akan masuk ke dalam Masjidil Aqso. Ditegaskannya jika Masjidil Aqso suci, diagungkan dan juga sangat dihormati. Oleh karena itu, tidak akan pernah tinggal di sana lama-lama seorang yang zalim. Diceritakannya, ada 14 peradaban yang pernah menjajah, merampas dan membunuh di Masjidil Aqso. Tapi, semua hengkang dan binasa, diantaranya Bangsa Babilonia, Persia, Yunani, Bezantium, Mongol dan Inggris.

“Telah ditentukan dalam Al-Quran, bahwa Bani Israel akan melakukan dua kali kerusakan di Palestina. Saat ini mereka merusak dan menjajah dan mereka juga akan hengkang dan binasa. Israel berdiri bukan untuk abadi dan kekal tapi berdiri untuk lenyap dan binasa,” ujar Sarwedi menerjamahkan perkataan Syech Nasif Nashir Ahmad Abdallah.

Terakhir, dikatakannya bahwa Al-Aqso menunggu seorang Imam dari Indonesia. Begitu juga dengan mujahid dan para dai, disebutnya ditunggu oleh Masjidil Aqso. Termasuk Mimbar Solahudin yang pernah dibuat di Indonesia, ditunggu untuk dibawa ke Masjidil Aqso. Sebelum menutup, Syech Nasif Nasir Ahmad Abdallah kembali mengajak seluruh Umat Islam yang hadir, mengikrarkan kata ‘Labbaika Ya Aqso’.

Sementara amatan Sumut Pos, acara tabligh akbar dimulai dengan salat zuhur berjamaah di Masjid Raya Al-Mahsun. Begitu memasuki halaman Mesjid Raya, terlihat Umat Islam yang hadir mendapat roti dan air mnineral kemasan secara gratis. Karena sangat ramai yang hadir, terlihat antrean panjang di tempat wudhu dan juga pintu masuk masjid.

Begitu juga saat pelaksanaan Salat Zuhur, terlihat setengah dari halaman Masjid Raya, dijadikan tempat Shalat dengan sorban, karton, plastik dan lainnya dijadikan Sajadah.Setelah selesai salat, semua bergerak ke Jalan Masjid Raya yang sudah ditutup. Namun sebelum ke depan pentas, sebahagian besar mendatangi tenda bertuliskan ‘Posko Makanan dan Minuman Gratis’. Selanjutnya, barulah merapat ke depan pentas, namun karena sangat ramai, Jalan Masjid Raya penuh, sisi arah Jalan Sisingamangaraja diisi muslimah, sisi Jalan Birgjen Katamso diisi muslim.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/