MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perjalanan mobil listrik Blits (Budi Luhur–ITS) telah menempuh jarak sejauh 3.584 km, saat memasuki Provinsi Sumatera Utara pada pertengahan Desember 2018. Sebelumnya, Blits memulai perjalanan September lalu dari Surabaya, ke Jakarta, Bengkulu, Palembang, Padang, dan kemudian Medan.
Tetapi perjalanan mobil listrik Blits yang bertajuk PLN Blits Explore Indonesia itu tidak mudah. PLN Blits Explore Indonesia sempat mengalami insiden sebelum memasuki Kota Medan. Blits mengalami kecelakaan di 60 km sebelum memasuki kota Medan, dengan menabrak mobil patwal yang berada di depan.
Kronologisnya, saat rombongan melaju beriringan pada kecepatan 50-60 km per jam, tiba-tiba mobil patwal mengerem mendadak untuk menghindari mobil pengguna jalan lainnya yang berada di depannya.
Seketika Blits ikut mengerem, hingga tertabrak dari belakang oleh mobil Kasuari. Akibatnya, Blits terdorong ke depan dan menabrak mobil patwal yang di depan Blits.
Setelah kejadian itu, mobil listrik Blits dan Kasuari langsung di-towing menuju bengkel rekanan di Medan untuk perbaikan.
“Kerusakan terparah terjadi pada Blits, karena bagian depan menabrak patwal dan belakang ditabrak oleh Kasuari. Tetapi insiden ini tidak menyurutkan semangat tim PLN Blits Explore Indonesia untuk menyelesaikan misi keliling nusantara sejauh 15.000 km,” ungkap Yoga Uta Nugraha, Projek Leader Blits, kepada pers di Medan.
Hingga berita ini diturunkan, mobil listrik Blits masih menjalani perbaikan oleh tim Blits. Yang paling penting, motor listrik dan baterai Blits tidak mengalami masalah dalam insiden ini.
Sedangkan mobil listrik Kasuari sudah bisa jalan normal seperti biasa.
Dalam beberapa hari ke depan, Blits dan Kasuari mampu melanjutkan perjalanan ke Aceh dan KM 0 Sabang.
Ketua BPH Yayasan Budi Luhur Cakti , Kasih Hanggoro menambahkan, dalam insiden kecelakaan ini, yang penting kru PLN Blits Explore Indonesia dalam keadaan selamat.
“Crew Blits di lapangan bisa mengatasi masalah ini, dan tetap semangat dalam PLN Blits Explore Indonesia. Ini bisa menjadikan pengalaman berarti bagi tim Blits untuk misi PLN Blits Explore Indonesia, dan menuju Rally Dakar paling ganas di dunia,” jelas pria yang pernah mengikuti Rally Dakar di Argentina ini.
Blits sendiri didesain untuk Rally Dakar mulai dari tubular sasis, bentuk bodi, electric motor, sampai dengan ketahanan baterai.
Projek Blits merupakan inovasi mobil listrik yang dilahirkan dari anak bangsa sendiri, yang bisa dikenal oleh dunia. Maka ditargetkan untuk mengikuti Rally Dakar yang merupakan rally paling ganas di dunia. Harapannya Blits bisa mengikuti Rally Dakar dengan spesifikasi canggih dan ketahanan yang mumpuni.
Sebelum mengikuti Rally Dakar, mobil listrik Blits (Budi Luhur – ITS) akan melakukan uji coba jelajah nusantara dengan tema “PLN Blits Explore Indonesia”. Perjalanan Nusantara ini akan menempuh jarak 15.000 km, yang dimulai dari ITS Surabaya, Budiluhur Jakarta, Palembang, Medan, Aceh, Sabang, Pontianak (Pulau Kalimantan), Sampit, Balikpapan, Samarinda, Makasar (Pulau Sulawesi), Kendari, Manado, Ternate, Sorong (Papua), Manokwari, Jayapura, Marauke, Kupang, Labuan Bajo, Bima, Mataram, Bali, Banyuwangi, dan finish di Surabaya.
Jelajah Sumatera ini, Blits melakukan pengisian baterai di Rayon PLN yang berada di setiap Kabupaten atau Kota. PLN Blits Explore Indonesia ini bekerjasama dengan PLN untuk pengisian baterai, dan sangat terbantu karena PLN telah siapkan alat pengisian baterai di setiap rayon Kabupaten atau Kota yang didatangi dan melakukan pengisian baterai Blits setelah menempuh perjalanan 150-200 km, dengan lama pengisian sekitar 4 – 8 jam.
Selain itu PLN Blits Explore Indonesia juga diikuti oleh mobil hybrid series KASUARI untuk menjelajah Nusantara sejauh 15.000 km. Universitas Budiluhur dan ITS dalam perjalanan ini menggandeng beberapa pihak seperti PT PLN, PT Pertamina, Kemenristekdikti, dan PT Godyear Indonesia. (mea)