26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bobby Nasution Minta Dana Kelurahan Dimanfaatkan untuk Cegah Kemiskinan Ekstrim di Tahun 2024

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution meminta seluruh unsur atau perangkat yang ada di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk serius dalam menekan angka kemiskinan di Kota Medan. Pasalnya, pemerintah pusat menargetkan bahwa di tahun 2024 nanti Indonesia harus terbebas dari angka kemiskinan ekstrim.

Hal itu dikatakan Bobby Nasution kepada seluruh pimpinan OPD dan wilayah, yakni Camat hingga Lurah dalam Rapat Kerja Koordinasi Pengendalian Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Tahun 2023 yang digelar di Santyka Dyandra Hotel, Kamis (19/1/2022).

“Secara nasional di tahun 2024, angka kemiskinan ekstrim di Indonesia harus nol persen,” ucap Bobby Nasution.

Dikatakan Bobby, di tahun 2021 lalu, angka kemiskinan ekstrim di Kota Medan masih mencapai angka 577.126 jiwa. Sementara untuk tahun 2022 lalu, Bobby Nasution tidak mengungkapkannya karena masih adanya perbedaan angka yang ada di Pemko Medan dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemenko PMK.

“Angka ini masih menjadi perdebatan, kemarin seingat saya data kemiskinan ekstrim yang disampaikan oleh Kemenko PMK dengan data yang kita (Pemko Medan) miliki masih menjadi perdebatan, makanya tidak saya bacakan disini,” ujarnya.

Untuk itu, Bobby meminta seluruh perangkat yang ada di lingkungan Pemko Medan untuk bekerja keras dalam menekan angka kemiskinan tersebut di Kota Medan. Sebagai langkah awal, pihak kecamatan dan kelurahan diminta untuk melakukan pendataan secara akurat.

“Tolong dilihat, ini pak camatnya dan pak lurahnya, kalau data dari kita harusnya tidak terlalu ribet, karena pak camat punya perangkat sampai yang paling bawah untuk bisa melihat berapa kemiskinan ekstrim di Kota Medan di wilayah bapak masing-masing,” kata Bobby.

Tak cuma itu, Bobby Nasution juga meminta 151 Kelurahan yang ada di Kota Medan untuk berbuat banyak dalam menekan angka kemiskinan di wilayahnya masing-masing. Salah satu yang menjadi sorotan Bobby Nasution, adalah penggunaan Dana Kelurahan dalan mengatasi masalah kemiskinan.

Mengingat, dana kelurahan tidak hany bida digunakan untuk pembangunan infrastruktur di tingkah kelurahan, melainkan juga dapat dipergunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.

“Dan saya mau lihat, dari dana kelurahan yang sudah diberikan kepada teman-teman lurah, itu intervensinya apa saja untuk kemiskinan ekstrim ini. Sudah ada belum intervensi atau rekomendasi yang diberikan untuk mengatasi masalah kemiskinan-kemiskinan ekstrim ini. Banyak poin yang termasuk kategori miskin ekstrim,” tegasnya.

Lima Program Prioritas Harus Dimaksimalkan

Guna menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Medan, Bobby Nasution juga meminta seluruh perangkat yang ada di lingkungan Pemko Medan untuk fokus terhadap 5 program prioritas Pemko Medan dibawah kepemimpinannya.

“Berikutnya secara global, 5 program prioritas yang sudah kita tetapkan harus menjadi fokus. Pada saat pelantikan kemarin, saya bukan pengen program prioritas itu cuma di tempel di spanduk-spanduk atau di banner-banner lalu di pasang di setiap lampu merah, di setiap kantor camat atau kantor lurah tapi nggak dijalankan. Saya mau (5 program prioritas) itu dijalankan,” tegas Bobby.

Pasalnya, sambung Bobby, kelima program prioritas itu sudah menjadi target kerja Pemko Medan karena dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih, kelima program tersebut diyakini dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi dunia di tahun 2023 ini.

“5 program prioritas ini adalah salah satu cara Kota Medan mengantisipasi prediksi resesi. Walaupun Indonesia tidak dimasukkan ke dalam daftar salah satu negara yang diprediksi tidak resesi, tapi masyarakat seolah-olah merasakan kita ini nanti akan terjadi resesi. Oleh karena itu, 5 program prioritas ini harus bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution meminta seluruh unsur atau perangkat yang ada di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk serius dalam menekan angka kemiskinan di Kota Medan. Pasalnya, pemerintah pusat menargetkan bahwa di tahun 2024 nanti Indonesia harus terbebas dari angka kemiskinan ekstrim.

Hal itu dikatakan Bobby Nasution kepada seluruh pimpinan OPD dan wilayah, yakni Camat hingga Lurah dalam Rapat Kerja Koordinasi Pengendalian Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Tahun 2023 yang digelar di Santyka Dyandra Hotel, Kamis (19/1/2022).

“Secara nasional di tahun 2024, angka kemiskinan ekstrim di Indonesia harus nol persen,” ucap Bobby Nasution.

Dikatakan Bobby, di tahun 2021 lalu, angka kemiskinan ekstrim di Kota Medan masih mencapai angka 577.126 jiwa. Sementara untuk tahun 2022 lalu, Bobby Nasution tidak mengungkapkannya karena masih adanya perbedaan angka yang ada di Pemko Medan dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemenko PMK.

“Angka ini masih menjadi perdebatan, kemarin seingat saya data kemiskinan ekstrim yang disampaikan oleh Kemenko PMK dengan data yang kita (Pemko Medan) miliki masih menjadi perdebatan, makanya tidak saya bacakan disini,” ujarnya.

Untuk itu, Bobby meminta seluruh perangkat yang ada di lingkungan Pemko Medan untuk bekerja keras dalam menekan angka kemiskinan tersebut di Kota Medan. Sebagai langkah awal, pihak kecamatan dan kelurahan diminta untuk melakukan pendataan secara akurat.

“Tolong dilihat, ini pak camatnya dan pak lurahnya, kalau data dari kita harusnya tidak terlalu ribet, karena pak camat punya perangkat sampai yang paling bawah untuk bisa melihat berapa kemiskinan ekstrim di Kota Medan di wilayah bapak masing-masing,” kata Bobby.

Tak cuma itu, Bobby Nasution juga meminta 151 Kelurahan yang ada di Kota Medan untuk berbuat banyak dalam menekan angka kemiskinan di wilayahnya masing-masing. Salah satu yang menjadi sorotan Bobby Nasution, adalah penggunaan Dana Kelurahan dalan mengatasi masalah kemiskinan.

Mengingat, dana kelurahan tidak hany bida digunakan untuk pembangunan infrastruktur di tingkah kelurahan, melainkan juga dapat dipergunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.

“Dan saya mau lihat, dari dana kelurahan yang sudah diberikan kepada teman-teman lurah, itu intervensinya apa saja untuk kemiskinan ekstrim ini. Sudah ada belum intervensi atau rekomendasi yang diberikan untuk mengatasi masalah kemiskinan-kemiskinan ekstrim ini. Banyak poin yang termasuk kategori miskin ekstrim,” tegasnya.

Lima Program Prioritas Harus Dimaksimalkan

Guna menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Medan, Bobby Nasution juga meminta seluruh perangkat yang ada di lingkungan Pemko Medan untuk fokus terhadap 5 program prioritas Pemko Medan dibawah kepemimpinannya.

“Berikutnya secara global, 5 program prioritas yang sudah kita tetapkan harus menjadi fokus. Pada saat pelantikan kemarin, saya bukan pengen program prioritas itu cuma di tempel di spanduk-spanduk atau di banner-banner lalu di pasang di setiap lampu merah, di setiap kantor camat atau kantor lurah tapi nggak dijalankan. Saya mau (5 program prioritas) itu dijalankan,” tegas Bobby.

Pasalnya, sambung Bobby, kelima program prioritas itu sudah menjadi target kerja Pemko Medan karena dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih, kelima program tersebut diyakini dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi dunia di tahun 2023 ini.

“5 program prioritas ini adalah salah satu cara Kota Medan mengantisipasi prediksi resesi. Walaupun Indonesia tidak dimasukkan ke dalam daftar salah satu negara yang diprediksi tidak resesi, tapi masyarakat seolah-olah merasakan kita ini nanti akan terjadi resesi. Oleh karena itu, 5 program prioritas ini harus bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/