DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Rumah yang ditempati Anggiat Sinaga di Perumnas Pemda Jalan Delitua 1, Desa Pagarmerbau III, Kecamatan Lubukpakam nyaris ludes dilahap si jago merah, Kamis (18/2). Kira-kira 90 persen api sudah melahap rumah bapak 3 anak tersebut.
Akibatnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Deliserdang itu ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp100 juta.
Informasi dihimpun, kebakaran itu diketahui pukul 03.00 WIB dini hari. 30 menit kemudian, petugas pemadam kebakaran baru tiba di lokasi. Alhasil, sekira pukul 05.00 WIB subuh, api baru berhasil dijinakkan. Namun belum seutuhnya padam.
“Padam jam 5 subuh tapi masih ada asap. Pendinginan lah. Di rumah kanan dan kiri, ada kena merembetnya juga. Paling-paling seng kena,” ungkap salah seorang warga di lokasi kejadian.
Pantauan wartawan di pagi hari, rumah itu tampak dihiasi garis polisi. Kondisi bagian depan rumah korban, masih ada tersisa sedikit bangunannya. Namun, di bagian belakang yang merupakan gudang hasil pengerjaan mebel seperti bangku dan meja untuk sekolah, tak bersisa lagi.
Artinya, semua ludes terbakar yang hanya menyisakan kayu-kayu sisa kebakaran. Ditemui di rumahnya bernomor 11, Anggiat mengaku perangkat desa setempat sudah datang untuk melihat kondisi. Sayangnya, hal itu tak diikuti dengan perangkat kecamatan.
Anggiat yang berencana ke Bali bersama pimpinannya di Disdikpora pun akhirnya dibatalkan. Padahal, tiket untuk pulang-pergi sudah disediakan.
“Aku biasanya terbangun gitu jam 1 dan jam 2. Jam setengah setengah 1, aku terbangun itu, cuma belum ada apa-apa. Sekitar setengah 4 lah kejadiannya. Ada nampak asap dari gudang belakang,” kata Anggiat.
Dirinya pun mengalami luka bakar ringan di bagian bahunya. Pasalnya, saat itu dirinya mencoba menyelamatkan barang-barang berharga.
“Lemari kain itula yg diselamatkan. Waktu ambil air untuk nyiram (api), jatuh kayu terbakar itu kena disini (bahu),” akunya. Disinggung penyebabnya, dia belum dapat menyimpulkan. Menurutnya, kejadian itu memang nahas.
Di gudang mebel miliknya yang berukuran sekira 8×8 itu, tak tersisa lagi bahan-bahan pekerjaannya. Misalnya, kayu-kayu yang kini hangus dilahap si jago merah.
“Enggak ada urusan dinas disini (gudang mebel). Tukang aja pun cuma 3 orang, bantu-bantu buka lapangan pekerjaan. Ya diikhlaskan sajala, sudah nahas. Bagaimana lagi dibandingkan kejadian tsunami yang parah itu,” sebutnya.
Sementara, petugas pemadam kebakaran menurunkan tujuh unit mobil penjinak api untuk memadamkan hal tersebut. “Api saat itu sangat besar sekali sebab rumah Pak Sianaga itu dipenuhi banyaknya kayu-kayu mebel. Kita berhasil padamkan api di belakang rumahnya dan dalam rumah. Sekira pukul 06.00 WIB pagi baru berhasil dipadamkan,” kata Komandan Regu Damkar Deliserdang, Sarimuda Harahap.
Dia menyebut, titik api berasal dari gudang kayu di belakang rumah Anggiat. Kemudian api menjalar ke dalam rumah hingga menyambar sedikit rumah tetangga sebelah. “Nanti Polisi yang menyelidiki soal penyebab kebakaran,” kata Sarimuda.
Masih kata Sarimuda, pihaknya tak memiliki hambatan untuk memadamkan api tersebut. Lantaran rumah-rumah di Perumnas Pemda terbilang bergempetan, hal itu membuat petugas Damkar harus kerja ekstra hati-hati. Kejadian nahas ini tidak ada korban jiwa. (ted)