Peserta Diminta Hormati Adat Istiadat Warga
SAMOSIR-Suara ratusan motor sport jenis trail terus membahana pada lintasan “Xtrim Sumatera Expedition 2O11” (XSE 2011). Keindahan alam di pesisir Danau Toba pun menjadi pemandangan istimewa bagi para trailer. Apalagi lintasan yang berlumpur dan terjal membuat suasana touring semakin menantang.
Menurut salah seorang peserta asal Kota Medan, Amran, perjalanan touring kali ini cukup mengesankan disebabkan lintasanyang berlumpur dan terjal hingga mencapai kemiringan 30 derajat sehingga memberi tantangan yang harus ditaklukkan.
“Lintasan yang dilalui membuat kita semakin kompak untuk saling membantu. Masalah teknis dilintasanpun diselesaikan secara bersama-sama,” katanya saat beristirahat di kawasan sabana di Desa Ronggur Ni Huta Kabupaten Samosir, Jumat (18/3).
Diungkapkannya, pemandangan yang mempesona di pesisir Danau Toba membuat para peserta tidak merasa lelah dan bosan ketika melalui rute touring.
“Pemandangan di jalur lintasan keren abis. Hilang capek gitu ngeliat alamnya. Apalagi sabana dan Danau Sidohoni yang ada di Desa Ronggur Ni Huta ini,” timpal Oman, peserta asal Medan .
Konon katanya, Desa Ronggur Ni Huta merupakan desa di atas awan karena letaknya paling tinggi dibanding desa lain yang ada di kawasan Pulau Samosir.
Rencananya, para peserta yang berjumlah 350 orang ini akan menempuh perjalanan labih kurang 50 Kilometer. Lalu melintasi Danau Toba menuju Tongging dengan menggunakan very.
Ketua XTrim Indonesia, Musa Idi Shah atau yang akrab disapa Doddy menghimbau ratusan peserta untuk menghormati adat istiadat warga yang bermukim disekitar lintasan. Selain itu, trail mania juga diminta menjaga tata krama dan etika berlalu-lintas agar tidak mengganggu ketentraman.
Hal ini disampaikan Doddy sebelum melepas 350 trail mania dari berbagai propvinsi yang ikut dalam XTrim Sumatera Expedition 2011 di titik start kawasan Bukit Beta, Desa Garoga, Kelurahan Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (18/03) pagi.
Menurut Doddy, dari keseluruhan rute yang dibagi dalam tiga etape, 80 persen merupakan perbukitan dan hutan. Sedang sisanya 20 persen melintasi pemukiman warga. Dengan panjang rute mencapai 186 km, peserta melewati lima kabupaten di Provinsi Sumut yakni Kabupaten Samosir, Dairi, Karo, Deli Serdang dan Medan.
“Jangan asal gas, peserta harus menghormati ketentraman masyarakat di sekitar lintasan. Dalam perjalanan, tiap kelompok tetap menjaga kekompakan dan utamakan keselamatan,” kata Musa.
Start XTrim Sumatera Expedition 2011 sendiri dilepas oleh Bupati Samosir Mangindar Simbolon yang ditandai dengan pelepasan 350 ekor burung ke alam bebas, Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
“Tidak hanya menyalurkan hobi, mengendarai sepedamotor di lumpur pada kegiatan touring ini juga dapat menumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan serta mendongkrak potensi pariwisata,” kata Simbolon.
Rencananya, etape kedua akan dilanjutkan dari Tongging menuju Hutan Rakyat (Tahura) Kabupaten Karo, Sabtu (19/03) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Touring akan berakhir Minggu (20/03) di halaman Istana Maimoon, Medan. (jun)