Di sini tercium keanehan saat MM mengaku menelepon B dari rumahnya dengan posisi sendirian. Bukan dalam kondisi ramai dan HP dispeker seperti yang disebut dalam email. Jika itu benar, maka mengapa Andy si pengirim email misterius itu menjabarkan sedemikian rupa? Persaingan politik? Itulah yang belum diketahui.
“Aku juga tak pernah cerita ke orang-orang apalagi menjebak B. Siapa pula yang mendengar itu dan membuat bantahan seperti ini. Kalau membersihkan nama pribadi ya silakan, jangan menyudutkan orang lain,” tiru sumber dari perkataan MM.
Dalam kesempatan itu, B turut diundang ke ruangan Iswanda. B mengatakan memang pernah berbicara lewat telepon dengan MM. Namun tidak ada menyebutkan perihal aborsi ataupun melibatkan nama dewan-dewan yang lain. B juga mengatakan dirinya sangat kecewa dengan tuduhan membuat bantahan dengan menyudutkan oranglain.
“Saya tidak pernah membuat bantahan dan saya tidak tahu mengenai email tersebut,” kata B seperti yang diutarakan sumber.
B mengatakan pemberitaan di media belakangan ini memang membuatnya shock sebab dirinya merasa ada pembunuhan karakter dalam perberitaan tersebut. B juga mengaku saat ini imbas dari berita itu sangat merugikan dirinya dan keluarganya namun ia belum mau melakukan bantahan atau klarifikasi. Ia segera akan diperiksa DPP akibat hal ini.
“Ini sudah menghancurkan martabat saya dan keluarga saya. Saya juga akan dipanggil DPP tapi saya akan hadapi,” tambahnya lagi. B menilai ada maksud menjatuhkan dari oknum yang bermain di balik munculnya pemberitaan tersebut. “Ini sangat bermuatan politis, dan saya sudah tahu siapa orang-orang yang bermain di dalamnya bahkan sebelum ini menjadi konsumsi media,” katanya sambil mengatakan pembunuhan karakter yang dilakukan tidak setengah-setengah. Sebab, fotokopi koran yang memuat berita itu sengaja dibagi-bagikan di Daerah Pemilihannya. Perlu diketahui juga saat ini B di angkat sebagai ketua DPP Kota Medan partai P. Namun tersiar kabar bahwa SK nya belum dikeluarkan.
IZIN TAK MASUK
Sementara itu, pasca kasus ini mencuat ke permukaan, sosok R tak lagi menunjukkan batang hidungnyadi lingkungan DPRD Medan. Menurut Plt Sekwan Alida, saat ini R sedang cuti sejak tiga hari lalu untum mengurus ayahnya yang sedang opname. Padahal selama ini R diketahui jarang masuk kantor.
“Memang dia sering keluar, itu kalau dia tak ada kerjaan, jadi dia permisi keluar untuk melihat orangtuanya. Tapi selama ini dia masuk kok,” katanya. Bahkan tersiar kabar bahwa B mengintervensinya agar tidak mempermasalahkan absensi R. Njm Alida membantahnya “Tidak ada intervensi dari manapun. Absensi itu hak saya,”ungkap Alida. (win/deo)