Warung Digusur dan Lalulintas Jadi Searah
Pengamanan ekstra ketat juga terlihat di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan. Sejak Kamis (17/5), pengamanan berlapis diberlakukan di Mapolrestabes Medan. Diiringi juga jajarannya, sejumlah polsek di wilayah Polrestabes Medan pun diperketat.
Setiap orang yang hendak masuk ke dalam Mapolrestabes maupun polsek-polsek di Medan diperiksa. Setiap barang bawaan pengunjung diperiksa, demikian pula dilakukan pemeriksaan dengan metal detector menyeluruh.
Di depan Mako Polrestabes Medan, dilakukan sterilisasi menyeluruh. Pedagang pinggir jalan ditertibkan. Tampak petugas Satpol PP Kota Medan membongkar dua warung di depan Mapolrestabes Medan. Kabarnya, hal ini dilakukan atas perintah Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto. “Sejak hari Senin (14/5) lalu sebenarnya sudah didatangi Polisi, katanya nggak boleh jualan di sini, perintah Kapolrestabes,” kata Annisa, pemilik warung di depan Mapolrestabes Medan, Jumat (18/5).
Dia pun menerangkan, tak boleh ada aktivitas apapun di warungnya. “Katanya harus steril. Dan kalau malam dimatikan lampu, kalau ada yang duduk akan ditangkap karena dicurigai pelaku teror.”
Amatan di lokasi, hanya ada dua pemilik warung di sepanjang Jalan HM. Said, Medan Timur yang membongkar lapak jualannya. Dan siang itu, kondisi arus lalulintas di depan Mapolrestabes Medan pun dibuat satu arah.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, menerangkan, memang penertiban PKL itu berdasarkan imbauan. Dia berlasan, hal itu dilakukan untuk mempersempit ruang gerak para pelaku teror yang mungkin mengancam Polrestabes Medan. “Untuk menghindari tamu yang mencurigakan dalam masa siaga 1, jadi kita mempersempit ruang bagi mereka dan kita bisa memperhatikan pergerakan bagi orang mencurigakan di warung-warung,” sebut Dadang.
Selain warung yang berada di depan Polrestabes Medan, Polisi juga memberlakukan lalu lintas satu arah bagi pengendara yang melintas di Polrestabes Medan, Jalan HM Said. “Benar memang kita buat satu arah. Ini instruksi atasan dalam situasi saat sekarang ini dan sistem satu arah masih kita lakukan dan belum tau nanti sampai kapan karena masih berlangsung dan situasi masih siaga 1,” katanya.
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha saat diwawancarai Sumut Pos usai melaksanakan kegiatan pemantauan pasar bersama Kapolrestabes dan Kapoldasu memberikan pernyataan yang berbeda dengan Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan. Putu Yudha menyatakan, pada dasarnya Kota Medan masih berpotensi mendapat gangguan teror.
Untuk itu, pihaknya bersama semua pihak terus melakukan koordinasi pengamanan untuk mendapatkan informasi akan ancaman tersebut. “Ya saat ini kita masih siaga terus. Meski begitu, kita imbau masayarakat untuk tenang. Tetap laporkan informasi soal orang-orang mencurigakan di sekitar kita, lingkungan kita,” ujarnya.
Sedikit dia membeberkan, seperti di Jawa Timur, dari informasi yang dia dapat, ada seseorang yang mencurigakan diduga pelaku teror yang posisinya berada di Polda Jatim. “Itu informasi yang saya dapat, jadi saat ini itu sedang dikejar. Kita tak mau terjadi hal serupa di Medan, makanya informasi sekecil apapun yang kami dapat akan kami telusuri,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Medan Baru, yang menaungi banyak objek vital seperti Kantor Wali Kota Medan, Kantor Gubsu, DPRD Sumut dan sejumlah gereja besar, terus bergerak melakukan pencegahan dan imbauan agar masyarakat sadar dan ikut ambil peran dalam mempersempit ruang gerak pelaku teror.
Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing melalui Kanit Reskrim Iptu Said Husen menerangkan, pada dasarnya semua tempat di Indonesia berpotensi mengalami gangguan teror. “Apalagi Kota Medan yang salahsatu kota besar. Makanya kita terus melakukan upaya-upaya untuk mempersempit ruang gerak pelaku (teror),” ungkapnya.
Begitupun, senada dengan pimpinannya, Said mengimbau agar masyarakat tak pula takut. Tetap tenang. “Imbauan saya, selalu waspada saja, selalu curiga kepada orang baru,” pungkasnya.
Amatan di depan Mapolsek Medan Baru, tampak gerbang Polsek ditutup. Warga diaragkan masuk melalui jalur perlintasan kecil yang mana di depannya dijaga petugas provos bersenjata lengkap dan alat metal detector. (mag-1/dvs)