28 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Genjot Kualanamu, Gatot Ngadu ke JK

Diharapkan Beroperasi Tepat Waktu

MEDAN- Bandara Kualanamu yang direncanakan akan selesai dan dioperasikan akhir 2012, masih dalam tahap pembangunan. Ada kekhawatiran, bandara terbesar di luar Pulau Jawa ini tidak akan selesai sesuai jadwal.
Melihat gelagat tersebut, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho meminta tolong kepada mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK). Gatot meminta saran dan bantuan agar pembangunan bandara pengganti Polonia itu selesai tepat waktu.

“Kami minta tolong ke Bapak (JK, Red) ‘bantu kami pak agar bandara Kualanamu ini selesai’,” kata Gatot dalam kata sambutannya pada pelantikan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut, Senin (18/7) di Medan Club.
Spontan permintaan Gatot ke JK itu mendapatkan riuh tepuk tangan dan sambutan sejumlah undangan. Tak sedikit para pejabat tersenyum melihat Gatot menyerukan permintaan tolongnya kepada JK.

Setelah menyampaikan itu, giliran JK menaiki podium untuk menyampaikan kata sambutannya. Di sela-sela itu, JK menegaskan pada saat menjabat Wapres, dia meminta pembangunan Bandara Kualanamu segera diselesaikan. Bahkan, saat Rudolf M Pardede sebagai Gubernur, ia berulang kali meminta gambar atau desain bandara tersebut.
“ Rudolf menunjukkan ada dua gambar yakni ciri khas Toba dan Melayu. Saya ketika itu langsung berpikir. Ini bisa menimbulkan kecemburuan etnis, karena di Sumut banyak keturunan Jawa,” ucapnya.

JK langsung menegaskan, Bandara Kuala Namu harus berpandangan ke depan, seperti modern dan futuristik. Karena bandara itu merupakan tempat singgah sementara bagi para pendatang maupun orang yang hendak pergi.
Berkaitan ungkapan Plt Gubsu tadi, JK menyatakan, “Penyelesaian Bandara Kuala Namu bisa cepat selesai bila banyak pihak yang marah.” Dirinya saja ketika menjabat sebagai Wapres sudah tiga kali mendatangi bandara tersebut. Kehadirannya itu setiap enam bulan sekali. “Jadi kalau saya hitung, saya baru tiga kali marah bandara sudah berdiri seperti itu,” katanya sembari tersenyum disambut tawa para undangan.

Selanjutnya, untuk pembangunan tol, JK berpesan kepada para pejabat untuk memanfaatkan pengusaha lokal, karena di Makasar saja bisa dimanfaatkannya pengusaha lokal untuk membangun tol. “Saya yakin pengusaha lokal di Sumut bisa membangun jalan tol dan termasuk mengelolanya, Makasar saja bisa,” cetusnya.

Sebelumnya, seperti diberitakan Sumut Pos beberapa waktu lalu, GM Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Kol Penerbang Bram Baroto Ciptadi, Pelaksana Pembangunan Bandar udara Kualanamu  Wisnu, Humas Angkasa Pura II Bandara Polonia Firdaus berharap Kualanamu selesai tepat waktu. “Diharapkan setelah 2012 nanti Bandar Udara Kualanamu  sudah dapat dioperasiomalkan dengan keamanan penerbangan kita tingkatkan juga pelayanan yang dimaksimalkan,” ucap Bram.

Sampai saat ini, beberapa fasilitas gedung sudah selesai dibangun, seperti gedung kargo, security building, gate away.
Sementara itu Project Implementasi Unit yang juga Kepala Seksi Hukum/Humas Bandar Udara Kualanamu Wisnu Budi Setianto menjelaskan pembangunan 18 fasilitas bandara melibatkan Departemen Perhubungan, PT Angkasa Pura II, Bina Marga, PDAM, PLN, Telkom, dan Pertamina. Untuk sektor publik memiliki bobot 64.8096 persen dengan realisasi 39.6120 persen. Sementara sektor privat dari bobot 35.1904 persen sudah terealisasi 20.6289 persen.

Pintu masuk dan keluar sudah terpasang 10 dengan tujuh yang difungsikan. Bangunan terminal Cargo sendiri 12.200 m2 dimana 9.000 m2 untuk gudang, 1.600 m2 untuk perkantoran, dan 1.600 m2 atap beton bangunan. Cargo berkapasitas 86 ton/tahun dengan luas parkir 6680 m2. Terminal penumpang seluas 90.000 m2 dgn kapasitas delapan juta per tahunnya. Bangunan terminal dan pier ditargetkan selesai 15 April 2011, untuk MEP Terminal Penumpang ditargetkan 15 Maret 2011, pekerjaan jalan, parkir kendaraan, dan drainase ditargetkan 7 Februari 2011.

Bandara Kualanamu memiliki 12 bangunan penunjang seperti control tower, operational building, general workshop, fire station, emergency building, sub station building, ATC Radar, transmitter station, receiver station, power house, ad bandara, dan general aviation. Pekerjaan bangunan umum sendiri seperti bangunan pemerintahan, bangunan ad bandara, bangunan perumahan, mushala, balai pengobatan sudah mencatat progres 53.0764 persen.

“Untuk infrastruktur dijadwalkan sudah selesai 2011 termasuk area. Karena bandara baru bisa dioperasionalkan dengan catatan akses masuk ke areal baik via jalan tol maupun non-tol harus sudah diselesaikan juga. Jadi pengoperasionalan Kualanamu  kita harapkan sudah dimulai 2013,” pungkas Wisnu.

Sementara itu, Komisi V DPR mengaku menerima banyak laporan dugaan penyelewengan dana pembangunan bandara Kualanamu. Hanya saja, Ketua Komisi V DPR Yasti Soepredjo Mokoagow menjelaskan, komisi yang membidangi masalah infrastruktur itu tidak mau ikut campur.

“Banyak laporan miring yang masuk soal Kualanamu. Tapi itu domain BPK dan aparat penegak hukum yang lain. Yang kita kejar, Kualanamu harus selesai pada 2012,” terang Yasti kepada Sumut Pos di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 25 Mei lalu.

Sebelumnya Kepala Satuan kerja (Satker) Bandara Kualanamu, Darpin Sinaga menjelaskan bahwa progres pengerjaan sisi udara (sektor publik) hingga Mei 2011 sudah mencapai 80,5 persen. Sedangkan progres sisi darat (sektor privat) baru 64 persen.

Darpin mengatakan, pihaknya mengalami kendala karena pasokan material berupa pasir untuk runway (landasan pacu) bermasalah sehingga proses pembangunan terhenti sejenak. Pasalnya, lokasi penambangan pasir ditutup Pemkab setempat.(ril)

Diharapkan Beroperasi Tepat Waktu

MEDAN- Bandara Kualanamu yang direncanakan akan selesai dan dioperasikan akhir 2012, masih dalam tahap pembangunan. Ada kekhawatiran, bandara terbesar di luar Pulau Jawa ini tidak akan selesai sesuai jadwal.
Melihat gelagat tersebut, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho meminta tolong kepada mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK). Gatot meminta saran dan bantuan agar pembangunan bandara pengganti Polonia itu selesai tepat waktu.

“Kami minta tolong ke Bapak (JK, Red) ‘bantu kami pak agar bandara Kualanamu ini selesai’,” kata Gatot dalam kata sambutannya pada pelantikan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut, Senin (18/7) di Medan Club.
Spontan permintaan Gatot ke JK itu mendapatkan riuh tepuk tangan dan sambutan sejumlah undangan. Tak sedikit para pejabat tersenyum melihat Gatot menyerukan permintaan tolongnya kepada JK.

Setelah menyampaikan itu, giliran JK menaiki podium untuk menyampaikan kata sambutannya. Di sela-sela itu, JK menegaskan pada saat menjabat Wapres, dia meminta pembangunan Bandara Kualanamu segera diselesaikan. Bahkan, saat Rudolf M Pardede sebagai Gubernur, ia berulang kali meminta gambar atau desain bandara tersebut.
“ Rudolf menunjukkan ada dua gambar yakni ciri khas Toba dan Melayu. Saya ketika itu langsung berpikir. Ini bisa menimbulkan kecemburuan etnis, karena di Sumut banyak keturunan Jawa,” ucapnya.

JK langsung menegaskan, Bandara Kuala Namu harus berpandangan ke depan, seperti modern dan futuristik. Karena bandara itu merupakan tempat singgah sementara bagi para pendatang maupun orang yang hendak pergi.
Berkaitan ungkapan Plt Gubsu tadi, JK menyatakan, “Penyelesaian Bandara Kuala Namu bisa cepat selesai bila banyak pihak yang marah.” Dirinya saja ketika menjabat sebagai Wapres sudah tiga kali mendatangi bandara tersebut. Kehadirannya itu setiap enam bulan sekali. “Jadi kalau saya hitung, saya baru tiga kali marah bandara sudah berdiri seperti itu,” katanya sembari tersenyum disambut tawa para undangan.

Selanjutnya, untuk pembangunan tol, JK berpesan kepada para pejabat untuk memanfaatkan pengusaha lokal, karena di Makasar saja bisa dimanfaatkannya pengusaha lokal untuk membangun tol. “Saya yakin pengusaha lokal di Sumut bisa membangun jalan tol dan termasuk mengelolanya, Makasar saja bisa,” cetusnya.

Sebelumnya, seperti diberitakan Sumut Pos beberapa waktu lalu, GM Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Kol Penerbang Bram Baroto Ciptadi, Pelaksana Pembangunan Bandar udara Kualanamu  Wisnu, Humas Angkasa Pura II Bandara Polonia Firdaus berharap Kualanamu selesai tepat waktu. “Diharapkan setelah 2012 nanti Bandar Udara Kualanamu  sudah dapat dioperasiomalkan dengan keamanan penerbangan kita tingkatkan juga pelayanan yang dimaksimalkan,” ucap Bram.

Sampai saat ini, beberapa fasilitas gedung sudah selesai dibangun, seperti gedung kargo, security building, gate away.
Sementara itu Project Implementasi Unit yang juga Kepala Seksi Hukum/Humas Bandar Udara Kualanamu Wisnu Budi Setianto menjelaskan pembangunan 18 fasilitas bandara melibatkan Departemen Perhubungan, PT Angkasa Pura II, Bina Marga, PDAM, PLN, Telkom, dan Pertamina. Untuk sektor publik memiliki bobot 64.8096 persen dengan realisasi 39.6120 persen. Sementara sektor privat dari bobot 35.1904 persen sudah terealisasi 20.6289 persen.

Pintu masuk dan keluar sudah terpasang 10 dengan tujuh yang difungsikan. Bangunan terminal Cargo sendiri 12.200 m2 dimana 9.000 m2 untuk gudang, 1.600 m2 untuk perkantoran, dan 1.600 m2 atap beton bangunan. Cargo berkapasitas 86 ton/tahun dengan luas parkir 6680 m2. Terminal penumpang seluas 90.000 m2 dgn kapasitas delapan juta per tahunnya. Bangunan terminal dan pier ditargetkan selesai 15 April 2011, untuk MEP Terminal Penumpang ditargetkan 15 Maret 2011, pekerjaan jalan, parkir kendaraan, dan drainase ditargetkan 7 Februari 2011.

Bandara Kualanamu memiliki 12 bangunan penunjang seperti control tower, operational building, general workshop, fire station, emergency building, sub station building, ATC Radar, transmitter station, receiver station, power house, ad bandara, dan general aviation. Pekerjaan bangunan umum sendiri seperti bangunan pemerintahan, bangunan ad bandara, bangunan perumahan, mushala, balai pengobatan sudah mencatat progres 53.0764 persen.

“Untuk infrastruktur dijadwalkan sudah selesai 2011 termasuk area. Karena bandara baru bisa dioperasionalkan dengan catatan akses masuk ke areal baik via jalan tol maupun non-tol harus sudah diselesaikan juga. Jadi pengoperasionalan Kualanamu  kita harapkan sudah dimulai 2013,” pungkas Wisnu.

Sementara itu, Komisi V DPR mengaku menerima banyak laporan dugaan penyelewengan dana pembangunan bandara Kualanamu. Hanya saja, Ketua Komisi V DPR Yasti Soepredjo Mokoagow menjelaskan, komisi yang membidangi masalah infrastruktur itu tidak mau ikut campur.

“Banyak laporan miring yang masuk soal Kualanamu. Tapi itu domain BPK dan aparat penegak hukum yang lain. Yang kita kejar, Kualanamu harus selesai pada 2012,” terang Yasti kepada Sumut Pos di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 25 Mei lalu.

Sebelumnya Kepala Satuan kerja (Satker) Bandara Kualanamu, Darpin Sinaga menjelaskan bahwa progres pengerjaan sisi udara (sektor publik) hingga Mei 2011 sudah mencapai 80,5 persen. Sedangkan progres sisi darat (sektor privat) baru 64 persen.

Darpin mengatakan, pihaknya mengalami kendala karena pasokan material berupa pasir untuk runway (landasan pacu) bermasalah sehingga proses pembangunan terhenti sejenak. Pasalnya, lokasi penambangan pasir ditutup Pemkab setempat.(ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/