30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Rebutan Lahan, Mantan Pangdam Segel Chong Wen

Setelah itu, Kapoldasu mengajak Mayjen (Purn) Burhanudin Siagian untuk berdialog di posko. Termasuk pihak sekolah diwakili seorang yang disebut kepala sekolah. Begitu tiba di pos, Mayjen TNI (Purn) Burhanudin Siagian, langsung mengaku hanya ingin mengambil haknya.

“Saya mencintai pendidikan. Saya tidak bermaksud menghalangi pendidikan. Saya hanya menuntut hak saya, ” ungkap Mayjen TNI (Purn) Burhanudin Siagian, didampingi mantan Pangdam I/BB juga, Mayjen TNI Winston P Simanjuntak.

Menyikapi pernyataan tersebut, Kapolda Sumut langsung menyatakan siap untuk menyelesaikan permasalahan sengketa lahan antara Mayjen TNI Burhanudin Siagian dan pihak Sekolah Cinta Budaya.

Namun, dikatakan Kapoldasu, kalau hal itu dilakukan tanpa menggangu aktifitas belajar mengajar. Dikatakan Kapoldasu saat itu, salah satu caranya, mengundang kedua belah pihak ke Mapoldasu.

Beberapa murid yang ditanyai, mengaku senang akhirnya dapat masuk ke dalam sekolah untuk kembali belajar seperti biasa. Namun, sejumlah Murid yang diwawancarai itu, mengaku kecewa dengan sikap Mayjen TNI (Purn) Burhanudin Siagian, selaku orang yang pernah memimpin Kodam I/BB, karena mengutamakan kepentingan pribadi.

“Pemimpin itu harus menggunakan hati nurani juga lah, ” ujar sejumlah orangtua murid, sembari berlalu pergi.

Pantauan Sumut Pos, meski situasi dapat terkendali, namun gerbang yang sempat digembok tadi, masih dijaga ketat oleh sejumlah pria berseragam safari warna hitam. Termasuk sejumlah Polisi, masih berjaga di sekitar lokasi. Namun, untuk orang yang hendak masuk ke sekolah, tidak dibolehkan berkendara, melainkan memarkir kenderaan mereka di luar dari gerbang yang dijaga. Setelah memarkir kenderaan, merdeka yang hendak ke sekolah Cinta Budaya, memasuki gerbang lalu berjalan menuju gerbang sekolah cinta budaya, kemudian masuk ke sekolah Cinta Budaya. (ain/ije)

Setelah itu, Kapoldasu mengajak Mayjen (Purn) Burhanudin Siagian untuk berdialog di posko. Termasuk pihak sekolah diwakili seorang yang disebut kepala sekolah. Begitu tiba di pos, Mayjen TNI (Purn) Burhanudin Siagian, langsung mengaku hanya ingin mengambil haknya.

“Saya mencintai pendidikan. Saya tidak bermaksud menghalangi pendidikan. Saya hanya menuntut hak saya, ” ungkap Mayjen TNI (Purn) Burhanudin Siagian, didampingi mantan Pangdam I/BB juga, Mayjen TNI Winston P Simanjuntak.

Menyikapi pernyataan tersebut, Kapolda Sumut langsung menyatakan siap untuk menyelesaikan permasalahan sengketa lahan antara Mayjen TNI Burhanudin Siagian dan pihak Sekolah Cinta Budaya.

Namun, dikatakan Kapoldasu, kalau hal itu dilakukan tanpa menggangu aktifitas belajar mengajar. Dikatakan Kapoldasu saat itu, salah satu caranya, mengundang kedua belah pihak ke Mapoldasu.

Beberapa murid yang ditanyai, mengaku senang akhirnya dapat masuk ke dalam sekolah untuk kembali belajar seperti biasa. Namun, sejumlah Murid yang diwawancarai itu, mengaku kecewa dengan sikap Mayjen TNI (Purn) Burhanudin Siagian, selaku orang yang pernah memimpin Kodam I/BB, karena mengutamakan kepentingan pribadi.

“Pemimpin itu harus menggunakan hati nurani juga lah, ” ujar sejumlah orangtua murid, sembari berlalu pergi.

Pantauan Sumut Pos, meski situasi dapat terkendali, namun gerbang yang sempat digembok tadi, masih dijaga ketat oleh sejumlah pria berseragam safari warna hitam. Termasuk sejumlah Polisi, masih berjaga di sekitar lokasi. Namun, untuk orang yang hendak masuk ke sekolah, tidak dibolehkan berkendara, melainkan memarkir kenderaan mereka di luar dari gerbang yang dijaga. Setelah memarkir kenderaan, merdeka yang hendak ke sekolah Cinta Budaya, memasuki gerbang lalu berjalan menuju gerbang sekolah cinta budaya, kemudian masuk ke sekolah Cinta Budaya. (ain/ije)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/