SUMUTPOS.CO – Rencana pembangunan jalur layang atau fly over Aksara hingga kini belum juga terlaksana. Fly over yang bakal berdiri di lahan bekas Pasar Aksara ini masih menunggu arahan dari pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rumah (PUPR).
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Medan Wiriya Al Rahman mengatakan, tahapan perencanaan sudah dilakukan. Hanya saja, implementasinya belum tahu karena menunggu dari pusat. “Tahap perencanaan tetap kita lakukan, cuma implementasinya belum tahu kita kapan,” kata Wiriya, kemarin.
Ia mengaku sudah melaporkan ke pusat tahap perencanaan yang dilakukan. Namun, tidak dijelaskan kapan dilaporkan ke kementerian tersebut. “Mereka sudah tahu usulan kajian yang kita lakukan. Namun, tergantung bagaimana situasi keuangan mereka,” ujarnya.
Wiriya menyebutkan, kajian yang telah dilakukan salah satunya terkait lahan mana yang prioritas untuk dijadikan fly over. Akan tetapi, kewenangan tetap berada di lembaga itu. “Kita hanya sebatas usulan dan DED (Detail Engineering Desain) itu kewenangan Kementerian PUPR. Sebab, semua fly over ditangani intansi pusat tersebut,” imbuhnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution sebelumnya mengatakan, rencana pembangunan fly over Aksara ini sudah sejak beberapa tahun belakangan diusulkan pemko ke pusat. Proyek tersebut satu paket dengan fly over Pinang Baris, Pondok Kelapa dan Underpass Titi Kuning.
“Setelah berkoordinasi dengan BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional) I, usai pembangunan underpass Titi Kuning maka proyek fly over Kampung Lalang dan Aksara menyusul dikerjakan,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Diutarakan dia, bila diteliti secara akademik lebar jalan di Kota Medan memang kecil. Ditambah lagi, banyaknya persimpangan jalan sehingga membuat perlambatan arus lalu lintas terjadi. Oleh karenanya, fly over menjadi solusi mengatasi kemacetan. “Penyebab kemacetan tak terelakkan, apalagi setiap tahun jumlah kendaraan terus bertambah,” pungkasnya. (ris/ila)