31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Dor! Dor! Dor! Perampok Ditembak di Depan Anak Istri

Tembak-Ilustrasi
Tembak-Ilustrasi

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Feri Sianturi (32) satu dari tiga pelaku perampokan uang Rp57 juta milik Azhar Husni (45), pengusaha rental dan jual beli mobil di Marelan, kritis ditembak polisi, Jumat (19/2) dini hari. Ayah satu anak tersebut dihadiahi tiga peluru sekaligus, masing-masing dua pada paha dan satu di perut. Penembakan terjadi di depan istri dan anaknya yang masih bayi.

Info dihimpun, pasca perampokan terjadi, polisi sudah 10 hari memburu Feri dan kedua rekannya. Awalnya petugas mendapat info dari warga yang menyebut Fery sering pulang lewat tengah malam ke rumahnya, Komplek TKBM Blok AA, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan.

Menindaklanjuti info itu, puluhan personel kepolisian pun bergerak ke kediaman Feri. Begitu melakukan penyergapan, polisi hanya menemukan anak dan istri Feri yang sedang beristirahat di rumah.

Karena tak membuahkan hasil, petugas berencana kembali ke Polsek Medan Labuhan. Tapi rencana itu batal. Pasalnya saat akan memasuki mobil, Feri tiba-tiba datang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU. Melihat polisi ramai di rumahnya, Feri langsung memutar balik arah sepeda motornya. Tapi sial, aksinya ketahuan sama polisi yang dalam waktu bersamaan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tembakan itu membuat Feri syok hingga sempat terjatuh dari sepeda motornya.

Meski sudah terdesak, Feri tetap berusaha kabur, hingga polisi terpaksa menembaknya. Dor..dor..dor…! Ketiga peluru petugas bersarang di kedua paha dan perutnya. Tak pelak, seketika itu juga Feri roboh bersimbah darah. Dalam kondisi sekarat, petugas selanjutnya membawa Feri ke RS Bhayangkara Medan.

Penembakan itu sontak menggemparkan warga sekitar. Pasalnya, warga yang mendengar letusan langsung berbondong-bondong mendatangi rumah Feri. “Ada ku dengar 5 kali suara tembakan, lalu aku keluar rumah dan di rumah si Fery Sianturi sudah ramai. Rupanya dia yang ditembak polisi,” ujar Nadaek (37) seorang warga.

Hal senada juga dikatakan warga lain bermarga Tarigan. Menurutnya, Feri ditembak polisi di depan anak dan istrinya. Selama ini lanjut Tarigan, Feri memang dikenal sebagai perampok. “Ya memang terkenal sebagai perampok dia bang, orangnya pun terkenal arogan, sehingga warga komplek jarang menyapanya,” ucap Tarigan.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya ada mengamankan dan melumpuhkan seorang tersangka. Saat ini kata Boy, tersangka masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Medan. “Tersangka terpaksa ditembak karena berusaha melarikan diri. Ketika itu, petugas kita sudah sempat minta untuk menyerah, tapi dia memilih kabur,” terangnya.

Sebelumnya, Azhar Husni (45) pemilik usaha rental dan jual beli mobil CV Mandiri Mobil dirampok tiga Feri dan dua temannya yang masih buron di kawasan Jalan Marelan Raya Pasar 2, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. Akibatnya, uang tunai Rp57 juta yang baru diambilnya dari Bank BCA Cabang KIM, raib dibawa kabur pelaku, Selasa (9/2) siang. Kejadian itu bermula saat korban yang mengendarai mobil Taft Rocky BK 1806 EW keluar dari areal Bank BCA di Jalan Pulau Batam KIM 2, Kecamatan Medan Deli menuju ke tempat usahanya.

Setibanya di lokasi, korban lalu memarkirkan mobilnya persis di depan kantor CV Mandiri Mobil, dan masuk untuk buang air kecil. Pelaku yang diduga telah mengikuti korban dari bank langsung mendekati dan membuka pintu mobil yang ketika itu dalam kondisi tidak terkunci. Aksi pelaku sempat diketahui korban pada saat ia hendak mengambil tas berisi uang Rp57 juta dari dalam mobilnya. Menyadari hal itu, Husni lantas berteriak sembari berlari menuju ke arah pelaku.

“Saya sempat melihat dua pria mengendarai sepeda motor membuka pintu mobil. Karena saya berteriak, tas itu dilempar ke mobil Daihatsu Xenia warna hitam, lalu mereka kabur,” ujar Husni saat buat pengaduan di Polsek Medan Labuhan.

Korban dan beberapa warga sempat berusaha mengejar pelaku. Untuk mengecoh warga yang melakukan pengejaran, dari dalam mobil pelaku membuang tas tersebut ke jalan, tapi sayangnya uang yang berada di dalam tas dimaksud telah ludes. “Tasnya sempat dibuang pelaku, tapi begitu diperiksa uangnya sudah nggak ada. Lalu kami kejar lagi mobil itu,” katanya.

Upaya pengejaran berakhir di kawasan Jalan KL Yos Sudarso Aloha Km 16,5 Medan Labuhan. Ketika itu, warga yang memburu kenderaan pelaku kehilangan jejak.

“Di jembatan Aloha kami kehilangan jejak pelaku. Mereka berpencar yang naik mobil kabur ke arah Belawan, sedangkan pengendara sepeda motor ke arah Medan,” ungkap Husni. Atas kejadian dimaksud, korban yang merasa telah dirugikan selanjutnya membuat pengaduan ke pihak berwajib. Berdasarkan keterangan korban polisi yang melakukan pengejaran hanya menemukan mobil pelaku terparkir di pinggiran jalan menuju Komplek TKBM Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan. (cr-2/deo)

Tembak-Ilustrasi
Tembak-Ilustrasi

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Feri Sianturi (32) satu dari tiga pelaku perampokan uang Rp57 juta milik Azhar Husni (45), pengusaha rental dan jual beli mobil di Marelan, kritis ditembak polisi, Jumat (19/2) dini hari. Ayah satu anak tersebut dihadiahi tiga peluru sekaligus, masing-masing dua pada paha dan satu di perut. Penembakan terjadi di depan istri dan anaknya yang masih bayi.

Info dihimpun, pasca perampokan terjadi, polisi sudah 10 hari memburu Feri dan kedua rekannya. Awalnya petugas mendapat info dari warga yang menyebut Fery sering pulang lewat tengah malam ke rumahnya, Komplek TKBM Blok AA, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan.

Menindaklanjuti info itu, puluhan personel kepolisian pun bergerak ke kediaman Feri. Begitu melakukan penyergapan, polisi hanya menemukan anak dan istri Feri yang sedang beristirahat di rumah.

Karena tak membuahkan hasil, petugas berencana kembali ke Polsek Medan Labuhan. Tapi rencana itu batal. Pasalnya saat akan memasuki mobil, Feri tiba-tiba datang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU. Melihat polisi ramai di rumahnya, Feri langsung memutar balik arah sepeda motornya. Tapi sial, aksinya ketahuan sama polisi yang dalam waktu bersamaan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tembakan itu membuat Feri syok hingga sempat terjatuh dari sepeda motornya.

Meski sudah terdesak, Feri tetap berusaha kabur, hingga polisi terpaksa menembaknya. Dor..dor..dor…! Ketiga peluru petugas bersarang di kedua paha dan perutnya. Tak pelak, seketika itu juga Feri roboh bersimbah darah. Dalam kondisi sekarat, petugas selanjutnya membawa Feri ke RS Bhayangkara Medan.

Penembakan itu sontak menggemparkan warga sekitar. Pasalnya, warga yang mendengar letusan langsung berbondong-bondong mendatangi rumah Feri. “Ada ku dengar 5 kali suara tembakan, lalu aku keluar rumah dan di rumah si Fery Sianturi sudah ramai. Rupanya dia yang ditembak polisi,” ujar Nadaek (37) seorang warga.

Hal senada juga dikatakan warga lain bermarga Tarigan. Menurutnya, Feri ditembak polisi di depan anak dan istrinya. Selama ini lanjut Tarigan, Feri memang dikenal sebagai perampok. “Ya memang terkenal sebagai perampok dia bang, orangnya pun terkenal arogan, sehingga warga komplek jarang menyapanya,” ucap Tarigan.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya ada mengamankan dan melumpuhkan seorang tersangka. Saat ini kata Boy, tersangka masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Medan. “Tersangka terpaksa ditembak karena berusaha melarikan diri. Ketika itu, petugas kita sudah sempat minta untuk menyerah, tapi dia memilih kabur,” terangnya.

Sebelumnya, Azhar Husni (45) pemilik usaha rental dan jual beli mobil CV Mandiri Mobil dirampok tiga Feri dan dua temannya yang masih buron di kawasan Jalan Marelan Raya Pasar 2, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. Akibatnya, uang tunai Rp57 juta yang baru diambilnya dari Bank BCA Cabang KIM, raib dibawa kabur pelaku, Selasa (9/2) siang. Kejadian itu bermula saat korban yang mengendarai mobil Taft Rocky BK 1806 EW keluar dari areal Bank BCA di Jalan Pulau Batam KIM 2, Kecamatan Medan Deli menuju ke tempat usahanya.

Setibanya di lokasi, korban lalu memarkirkan mobilnya persis di depan kantor CV Mandiri Mobil, dan masuk untuk buang air kecil. Pelaku yang diduga telah mengikuti korban dari bank langsung mendekati dan membuka pintu mobil yang ketika itu dalam kondisi tidak terkunci. Aksi pelaku sempat diketahui korban pada saat ia hendak mengambil tas berisi uang Rp57 juta dari dalam mobilnya. Menyadari hal itu, Husni lantas berteriak sembari berlari menuju ke arah pelaku.

“Saya sempat melihat dua pria mengendarai sepeda motor membuka pintu mobil. Karena saya berteriak, tas itu dilempar ke mobil Daihatsu Xenia warna hitam, lalu mereka kabur,” ujar Husni saat buat pengaduan di Polsek Medan Labuhan.

Korban dan beberapa warga sempat berusaha mengejar pelaku. Untuk mengecoh warga yang melakukan pengejaran, dari dalam mobil pelaku membuang tas tersebut ke jalan, tapi sayangnya uang yang berada di dalam tas dimaksud telah ludes. “Tasnya sempat dibuang pelaku, tapi begitu diperiksa uangnya sudah nggak ada. Lalu kami kejar lagi mobil itu,” katanya.

Upaya pengejaran berakhir di kawasan Jalan KL Yos Sudarso Aloha Km 16,5 Medan Labuhan. Ketika itu, warga yang memburu kenderaan pelaku kehilangan jejak.

“Di jembatan Aloha kami kehilangan jejak pelaku. Mereka berpencar yang naik mobil kabur ke arah Belawan, sedangkan pengendara sepeda motor ke arah Medan,” ungkap Husni. Atas kejadian dimaksud, korban yang merasa telah dirugikan selanjutnya membuat pengaduan ke pihak berwajib. Berdasarkan keterangan korban polisi yang melakukan pengejaran hanya menemukan mobil pelaku terparkir di pinggiran jalan menuju Komplek TKBM Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan. (cr-2/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/