25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pedagang Pasar Kampunglalang: Kerugian Kami Sudah Tak Terhitung Lagi…

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN_Pekerja menyelesaikan pondasi pembangunan Pasar Kampunglalang di Jalan Medan-Binjai, Senin (19/2) Pedagang merasa di sangat di rugikan karena pasar tidak kunjung rampung pengerjaan nya.

SUMUTPOS.CO –  Pedagang Pasar Kampunglalang mengaku banyak mengalami kerugian akibat pembangunan pasar tak kunjung rampung. Bahkan, kerugian hampir setahun paska mereka diminta mengosongkan pasar, tidak terhingga jumlahnya.

“Walah sudah banyak kalilah kami rugi. Tidak terhitung lagi berapa jumlahnya. Sudah hampir setahun juga kami alami kondisi seperti ini,” kata Sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Kampunglalang, Mialiste Sinaga kepada Sumut Pos, Senin (19/2).

Bicara omset selama berjualan di Pasar Kampunglalang, pedagang dalam per hari bisa meraup laba hingga Rp2 juta. Sedangkan keuntungan yang bisa diperoleh pedagang per bulan yakni berkisar Rp60 juta. “Dihitung saja sampai hampir setahun ini kami tidak lagi berjualan dan punya lapak tetap, sudah berapa banyak. Aduh, capek kalilah hitung kerugian kami itu,” ungkapnya.

Untuk saat ini, ungkap Mia, jangankan mendapat untung sebanyak itu, bisa buat makan tiga kali sehari saja sudah syukur. Bahkan rekan-rekannya sesama pedagang banyak bercerita, sekarang ini sudah dikejar-kejar oleh bank lantaran membayar cicilan hutang saja sudah tidak mampu.

“Terhitung dari pajak (pasar, Red) kami dihancurkan itu saja, banyak yang sudah tidak jualan. Sudah merana kali kami ini sekarang. Nafas kami pun sudah di ujung tanduk. Kredit-kredit di bank juga sudah menumpuk ini. Kami sudah gak mampu bayar lagi. Istilahnya, waktu pajak masih aktif, banyak kawan-kawan yang ambil dana dari bank,”” beber Mia.

Pedagang sangat berharap agar Wali Kota Medan serius akan nasib pedagang Pasar Kampunglalang. Dimana mengambil kebijakan tegas terhadap rekanan proyek, PT Budi Mangun KSO yang mereka anggap tidak becus mengerjakan pembangunan pasar tersebut. “Sudah tidak terhinggalah kerugian kami. Selain materi dan fisik, juga kami rugi semuanya. Tak ada yang peduli nasib kami,” pungkasnya.

Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Medan, Rusdi Sinuraya dalam satu kesempatan pernah mengungkapkan bahwa pihaknya sangat dirugikan karena Pasar Kampunglalang tidak beroperasi. Bahkan, potensi kerugian dari satu pasar tradisional itu saja, bisa mencapai miliaran rupiah pertahun. “Itu belum lagi dari Pasar Aksara. Jadi memang kita sangat rugi karena pasar tersebut tidak beroperasi. Satu bulan Rp150 juta gak kemana pendapatan yang bisa kita dapat dari situ,” katanya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN_Pekerja menyelesaikan pondasi pembangunan Pasar Kampunglalang di Jalan Medan-Binjai, Senin (19/2) Pedagang merasa di sangat di rugikan karena pasar tidak kunjung rampung pengerjaan nya.

SUMUTPOS.CO –  Pedagang Pasar Kampunglalang mengaku banyak mengalami kerugian akibat pembangunan pasar tak kunjung rampung. Bahkan, kerugian hampir setahun paska mereka diminta mengosongkan pasar, tidak terhingga jumlahnya.

“Walah sudah banyak kalilah kami rugi. Tidak terhitung lagi berapa jumlahnya. Sudah hampir setahun juga kami alami kondisi seperti ini,” kata Sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Kampunglalang, Mialiste Sinaga kepada Sumut Pos, Senin (19/2).

Bicara omset selama berjualan di Pasar Kampunglalang, pedagang dalam per hari bisa meraup laba hingga Rp2 juta. Sedangkan keuntungan yang bisa diperoleh pedagang per bulan yakni berkisar Rp60 juta. “Dihitung saja sampai hampir setahun ini kami tidak lagi berjualan dan punya lapak tetap, sudah berapa banyak. Aduh, capek kalilah hitung kerugian kami itu,” ungkapnya.

Untuk saat ini, ungkap Mia, jangankan mendapat untung sebanyak itu, bisa buat makan tiga kali sehari saja sudah syukur. Bahkan rekan-rekannya sesama pedagang banyak bercerita, sekarang ini sudah dikejar-kejar oleh bank lantaran membayar cicilan hutang saja sudah tidak mampu.

“Terhitung dari pajak (pasar, Red) kami dihancurkan itu saja, banyak yang sudah tidak jualan. Sudah merana kali kami ini sekarang. Nafas kami pun sudah di ujung tanduk. Kredit-kredit di bank juga sudah menumpuk ini. Kami sudah gak mampu bayar lagi. Istilahnya, waktu pajak masih aktif, banyak kawan-kawan yang ambil dana dari bank,”” beber Mia.

Pedagang sangat berharap agar Wali Kota Medan serius akan nasib pedagang Pasar Kampunglalang. Dimana mengambil kebijakan tegas terhadap rekanan proyek, PT Budi Mangun KSO yang mereka anggap tidak becus mengerjakan pembangunan pasar tersebut. “Sudah tidak terhinggalah kerugian kami. Selain materi dan fisik, juga kami rugi semuanya. Tak ada yang peduli nasib kami,” pungkasnya.

Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Medan, Rusdi Sinuraya dalam satu kesempatan pernah mengungkapkan bahwa pihaknya sangat dirugikan karena Pasar Kampunglalang tidak beroperasi. Bahkan, potensi kerugian dari satu pasar tradisional itu saja, bisa mencapai miliaran rupiah pertahun. “Itu belum lagi dari Pasar Aksara. Jadi memang kita sangat rugi karena pasar tersebut tidak beroperasi. Satu bulan Rp150 juta gak kemana pendapatan yang bisa kita dapat dari situ,” katanya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/