23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Bayi Kembar Siam Dempet Perut, Dirawat Intensif di RSUP Adam Malik

TIDUR: Bayi kembar siam dempet perut tampak tertidur di ruangan NICU RSUP H Adam Malik Medan. Keduanya tengah dilakukan perawatan intensif.
TIDUR: Bayi kembar siam dempet perut tampak tertidur di ruangan NICU RSUP H Adam Malik Medan. Keduanya tengah dilakukan perawatan intensif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bayi kembar siam dempet perut asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan, Jumat (20/12).

Kassubag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi yang lahir dari pasangan Nur dan Supono ini masih berada di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Sebab kedua bayi laki-laki yang lahir dengan berat 2.640 gram dan panjang 39 cm tersebut mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

“Sampai saat ini masih harus mendapatkan perawatan intensif sejak dilahirkan secara sesar (Senin, 9/12), karena mengalami BBLR, makanya perawatan memang intensif. Bahkan, pernapasan kedua bayi harus dibantu alat,” ungkap Rosa.

Meski begitu, kata Rosa, kondisi keduanya masih cukup baik. Namun, untuk pemeriksaan terhadap kelengkapan organ dalam sampai sejauh mana perdempetan keduanya belum tuntas dilakukan. “Kondisinya relatif masih stabil dan tim dokter sejauh ini belum memiliki kendala apapun terhadap penanganannya. Tapi, bayinya belum bisa diberikan ASI (Air Susu Ibu),” ujarnya.

Rosa mengatakan, terkait ketersediaan pampers belum persoalan karena kedua orangtua bayi masih mampu menyediakannya. Terlebih, banyak mendapatkan bantuan dari donatur. “Kebutuhan dari kedua bayi kembar siam ini masih bisa dipenuhi orang tuanya. Berbeda dengan bayi Adam dan Malik yang pernah kita tangani sebelumnya, karena orangtuanya memang benar-benar kesulitan ekonomi,” tukasnya.

Sementara, Supono, ayah dari bayi tersebut mengatakan, ia dan istrinya sudah mengetahui kalau anaknya lahir kembar siam sejak usia kandungan 5 bulan setelah diperiksa. Namun demikian, awalnya sempat tidak percaya. “Ketika pemeriksaan kandungan usia 7 bulan, hasilnya tetap anak kami itu bayi kembar siam karena lengket. Lalu, kami dirujuk ke sini (RSUP H Adam Malik) untuk melahirkan supaya berjalan lancar,” ujarnya.

Ia mengaku, selama istrinya mengandung tidak pernah merasakan keluhan lain. Gejalanya, sama seperti pada umumnya wanita hamil. “Harapan saya tentu istri dan kedua anak saya bisa sehat,” imbuhnya.

Diketahui, Nur (25), warga Labuhanbatu melahirkan bayi kembar siam dempet perut berjenis kelamin laki-laki pada Senin, 9 Desember 2019 lalu. Bayi yang lahir dengan operasi sesar tersebut langsung dirawat di Ruang Perinatologi RSUP HAM. Bayi tersebut lahir pukul 10.15 WIB secara sesar. Jenis kelaminnya laki-laki, dengan berat badan 2.600 gram. (ris/ila)

TIDUR: Bayi kembar siam dempet perut tampak tertidur di ruangan NICU RSUP H Adam Malik Medan. Keduanya tengah dilakukan perawatan intensif.
TIDUR: Bayi kembar siam dempet perut tampak tertidur di ruangan NICU RSUP H Adam Malik Medan. Keduanya tengah dilakukan perawatan intensif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bayi kembar siam dempet perut asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan, Jumat (20/12).

Kassubag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi yang lahir dari pasangan Nur dan Supono ini masih berada di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Sebab kedua bayi laki-laki yang lahir dengan berat 2.640 gram dan panjang 39 cm tersebut mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

“Sampai saat ini masih harus mendapatkan perawatan intensif sejak dilahirkan secara sesar (Senin, 9/12), karena mengalami BBLR, makanya perawatan memang intensif. Bahkan, pernapasan kedua bayi harus dibantu alat,” ungkap Rosa.

Meski begitu, kata Rosa, kondisi keduanya masih cukup baik. Namun, untuk pemeriksaan terhadap kelengkapan organ dalam sampai sejauh mana perdempetan keduanya belum tuntas dilakukan. “Kondisinya relatif masih stabil dan tim dokter sejauh ini belum memiliki kendala apapun terhadap penanganannya. Tapi, bayinya belum bisa diberikan ASI (Air Susu Ibu),” ujarnya.

Rosa mengatakan, terkait ketersediaan pampers belum persoalan karena kedua orangtua bayi masih mampu menyediakannya. Terlebih, banyak mendapatkan bantuan dari donatur. “Kebutuhan dari kedua bayi kembar siam ini masih bisa dipenuhi orang tuanya. Berbeda dengan bayi Adam dan Malik yang pernah kita tangani sebelumnya, karena orangtuanya memang benar-benar kesulitan ekonomi,” tukasnya.

Sementara, Supono, ayah dari bayi tersebut mengatakan, ia dan istrinya sudah mengetahui kalau anaknya lahir kembar siam sejak usia kandungan 5 bulan setelah diperiksa. Namun demikian, awalnya sempat tidak percaya. “Ketika pemeriksaan kandungan usia 7 bulan, hasilnya tetap anak kami itu bayi kembar siam karena lengket. Lalu, kami dirujuk ke sini (RSUP H Adam Malik) untuk melahirkan supaya berjalan lancar,” ujarnya.

Ia mengaku, selama istrinya mengandung tidak pernah merasakan keluhan lain. Gejalanya, sama seperti pada umumnya wanita hamil. “Harapan saya tentu istri dan kedua anak saya bisa sehat,” imbuhnya.

Diketahui, Nur (25), warga Labuhanbatu melahirkan bayi kembar siam dempet perut berjenis kelamin laki-laki pada Senin, 9 Desember 2019 lalu. Bayi yang lahir dengan operasi sesar tersebut langsung dirawat di Ruang Perinatologi RSUP HAM. Bayi tersebut lahir pukul 10.15 WIB secara sesar. Jenis kelaminnya laki-laki, dengan berat badan 2.600 gram. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/