27 C
Medan
Monday, March 31, 2025

Bayi Kembar Siam Dempet Perut, Dirawat Intensif di RSUP Adam Malik

TIDUR: Bayi kembar siam dempet perut tampak tertidur di ruangan NICU RSUP H Adam Malik Medan. Keduanya tengah dilakukan perawatan intensif.
TIDUR: Bayi kembar siam dempet perut tampak tertidur di ruangan NICU RSUP H Adam Malik Medan. Keduanya tengah dilakukan perawatan intensif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Bayi kembar siam dempet perut asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan, Jumat (20/12).

Kassubag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi yang lahir dari pasangan Nur dan Supono ini masih berada di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Sebab kedua bayi laki-laki yang lahir dengan berat 2.640 gram dan panjang 39 cm tersebut mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

โ€œSampai saat ini masih harus mendapatkan perawatan intensif sejak dilahirkan secara sesar (Senin, 9/12), karena mengalami BBLR, makanya perawatan memang intensif. Bahkan, pernapasan kedua bayi harus dibantu alat,โ€ ungkap Rosa.

Meski begitu, kata Rosa, kondisi keduanya masih cukup baik. Namun, untuk pemeriksaan terhadap kelengkapan organ dalam sampai sejauh mana perdempetan keduanya belum tuntas dilakukan. โ€œKondisinya relatif masih stabil dan tim dokter sejauh ini belum memiliki kendala apapun terhadap penanganannya. Tapi, bayinya belum bisa diberikan ASI (Air Susu Ibu),โ€ ujarnya.

Rosa mengatakan, terkait ketersediaan pampers belum persoalan karena kedua orangtua bayi masih mampu menyediakannya. Terlebih, banyak mendapatkan bantuan dari donatur. โ€œKebutuhan dari kedua bayi kembar siam ini masih bisa dipenuhi orang tuanya. Berbeda dengan bayi Adam dan Malik yang pernah kita tangani sebelumnya, karena orangtuanya memang benar-benar kesulitan ekonomi,โ€ tukasnya.

Sementara, Supono, ayah dari bayi tersebut mengatakan, ia dan istrinya sudah mengetahui kalau anaknya lahir kembar siam sejak usia kandungan 5 bulan setelah diperiksa. Namun demikian, awalnya sempat tidak percaya. โ€œKetika pemeriksaan kandungan usia 7 bulan, hasilnya tetap anak kami itu bayi kembar siam karena lengket. Lalu, kami dirujuk ke sini (RSUP H Adam Malik) untuk melahirkan supaya berjalan lancar,โ€ ujarnya.

Ia mengaku, selama istrinya mengandung tidak pernah merasakan keluhan lain. Gejalanya, sama seperti pada umumnya wanita hamil. โ€œHarapan saya tentu istri dan kedua anak saya bisa sehat,โ€ imbuhnya.

Diketahui, Nur (25), warga Labuhanbatu melahirkan bayi kembar siam dempet perut berjenis kelamin laki-laki pada Senin, 9 Desember 2019 lalu. Bayi yang lahir dengan operasi sesar tersebut langsung dirawat di Ruang Perinatologi RSUP HAM. Bayi tersebut lahir pukul 10.15 WIB secara sesar. Jenis kelaminnya laki-laki, dengan berat badan 2.600 gram. (ris/ila)

TIDUR: Bayi kembar siam dempet perut tampak tertidur di ruangan NICU RSUP H Adam Malik Medan. Keduanya tengah dilakukan perawatan intensif.
TIDUR: Bayi kembar siam dempet perut tampak tertidur di ruangan NICU RSUP H Adam Malik Medan. Keduanya tengah dilakukan perawatan intensif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Bayi kembar siam dempet perut asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan, Jumat (20/12).

Kassubag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi yang lahir dari pasangan Nur dan Supono ini masih berada di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Sebab kedua bayi laki-laki yang lahir dengan berat 2.640 gram dan panjang 39 cm tersebut mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

โ€œSampai saat ini masih harus mendapatkan perawatan intensif sejak dilahirkan secara sesar (Senin, 9/12), karena mengalami BBLR, makanya perawatan memang intensif. Bahkan, pernapasan kedua bayi harus dibantu alat,โ€ ungkap Rosa.

Meski begitu, kata Rosa, kondisi keduanya masih cukup baik. Namun, untuk pemeriksaan terhadap kelengkapan organ dalam sampai sejauh mana perdempetan keduanya belum tuntas dilakukan. โ€œKondisinya relatif masih stabil dan tim dokter sejauh ini belum memiliki kendala apapun terhadap penanganannya. Tapi, bayinya belum bisa diberikan ASI (Air Susu Ibu),โ€ ujarnya.

Rosa mengatakan, terkait ketersediaan pampers belum persoalan karena kedua orangtua bayi masih mampu menyediakannya. Terlebih, banyak mendapatkan bantuan dari donatur. โ€œKebutuhan dari kedua bayi kembar siam ini masih bisa dipenuhi orang tuanya. Berbeda dengan bayi Adam dan Malik yang pernah kita tangani sebelumnya, karena orangtuanya memang benar-benar kesulitan ekonomi,โ€ tukasnya.

Sementara, Supono, ayah dari bayi tersebut mengatakan, ia dan istrinya sudah mengetahui kalau anaknya lahir kembar siam sejak usia kandungan 5 bulan setelah diperiksa. Namun demikian, awalnya sempat tidak percaya. โ€œKetika pemeriksaan kandungan usia 7 bulan, hasilnya tetap anak kami itu bayi kembar siam karena lengket. Lalu, kami dirujuk ke sini (RSUP H Adam Malik) untuk melahirkan supaya berjalan lancar,โ€ ujarnya.

Ia mengaku, selama istrinya mengandung tidak pernah merasakan keluhan lain. Gejalanya, sama seperti pada umumnya wanita hamil. โ€œHarapan saya tentu istri dan kedua anak saya bisa sehat,โ€ imbuhnya.

Diketahui, Nur (25), warga Labuhanbatu melahirkan bayi kembar siam dempet perut berjenis kelamin laki-laki pada Senin, 9 Desember 2019 lalu. Bayi yang lahir dengan operasi sesar tersebut langsung dirawat di Ruang Perinatologi RSUP HAM. Bayi tersebut lahir pukul 10.15 WIB secara sesar. Jenis kelaminnya laki-laki, dengan berat badan 2.600 gram. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru