23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Sensus Penduduk 2020 Secara Online, Sudah 10.675 KK Isi Data

ONLINE: Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting dipandu petugas, mengisi data Sensus Penduduk secara online.  di ruang kerjanya.
ONLINE: Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting dipandu petugas, mengisi data Sensus Penduduk secara online. di ruang kerjanya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak dimulai pada 15 Febuari 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masyarakat di Sumatera Utara (Sumut) melakukan pengisian Sensus Penduduk (SP) 2020 secara online sudah mencapai 10.675 kepala keluarga (KK).

“Data tersebut sampai tanggal 18 Febuari 2020 ini. Jumlah KK yang mengisi SP Online sebanyak 10.675 keluarga. Dengan muatan anggota keluarga (penduduk) sebanyak 36.492 jiwa,” ungkap Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi kepada wartawan, Rabu (19/2).

Syech mengimbau masyarakat untuk terus melakukan Sensus Penduduk 2020 secara online.”Respon masyarakat cukup bagus. Sampai hari ketiga sudah mencapai 36 ribu jiwa. Kita berharap dengan pengalaman yang sudah mengisi ini dapat ditularkan kepada warga yang lain. Untuk berpartisipasi dalam SP online atau mengisi mandiri melalui akses ke sensus.bps.go.id,” tutur Syech.

Dia mengingatkan, saat mengisi online, ketika isian belum lengkap jangan dulu di-KIRIM tetapi SIMPAN SEMENTARA. Karena data yang sudah di-KIRIM tidak dapat diperbaiki lagi.

“Untuk memperbaiki data yang ter-SIMPAN SEMENTARA, login-lah menggunakan password yang digunakan sebelumnya. Silahkan KIRIM jika isian sudah complete (lengkap),” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Drs Baskami Ginting ajak masyarakat Sumut dukung Sensus Penduduk 2020. Masyarakat juga harus memberikan data yang benar baik secara online maupun wawancara langsung.

Hal tersebut dikatakan Baskami Ginting, usai melakukan pengisian data SP secara online di ruang kerjanya, Gedung DPRD Sumut, kemarin. Pengisian SP online tersebut didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi dan dipandu petugas.

Baskami menjelaskan, dalam kegiatan SP 2020, BPS secara serentak menggunakan dua cara yaitu online dan wawancara langsung. Untuk online dimulai 15 Februari hingga 31 Maret mendatang. Sedangkan wawancara langsung dilaksanakan pada Juli 2020.

“Terimalah petugas SP 2020 saat mendatangi rumah kita. Berikan data yang diminta secara jujur dan benar, demi mewujudkan satu data kependudukan Indonesia dan Sumut Bermartabat,” jelas Baskami.

Jika SP 2020 sukses, lanjut Baskami, ke depan penyelenggaraan Pemilu yang dilaksanakan pemerintah juga tidak susah lagi. Karena data penduduk Indonesia sudah satu.

“Kalau SP 2020 semuanya sudah sukses, ke depannya penyelenggaraan Pemilu bisa jadi juga online. Kita hanya pakai finger print. Sudah sangat canggih. Data kependudukan sudah satu, sehingga tidak ada lagi suara-suara ‘siluman’,” kata Politikus PDI-Perjuangan ini.

Baskami juga mendorong partai politik untuk bersama-sama ikut serta mensukseskan SP 2020 dengan mengajak para kadernya melakukan SP secara online.

“Harus dong. Ini kan tugas negara dan kewajiban kita. Kalau ini sukses, ke depan data kependudukan akan bagus. Nanti akhirnya kita punya satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang bisa digunakan sebagai paspor, SIM dan sebagainya,” pungkasnya.(gus/ila)

ONLINE: Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting dipandu petugas, mengisi data Sensus Penduduk secara online.  di ruang kerjanya.
ONLINE: Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting dipandu petugas, mengisi data Sensus Penduduk secara online. di ruang kerjanya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak dimulai pada 15 Febuari 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masyarakat di Sumatera Utara (Sumut) melakukan pengisian Sensus Penduduk (SP) 2020 secara online sudah mencapai 10.675 kepala keluarga (KK).

“Data tersebut sampai tanggal 18 Febuari 2020 ini. Jumlah KK yang mengisi SP Online sebanyak 10.675 keluarga. Dengan muatan anggota keluarga (penduduk) sebanyak 36.492 jiwa,” ungkap Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi kepada wartawan, Rabu (19/2).

Syech mengimbau masyarakat untuk terus melakukan Sensus Penduduk 2020 secara online.”Respon masyarakat cukup bagus. Sampai hari ketiga sudah mencapai 36 ribu jiwa. Kita berharap dengan pengalaman yang sudah mengisi ini dapat ditularkan kepada warga yang lain. Untuk berpartisipasi dalam SP online atau mengisi mandiri melalui akses ke sensus.bps.go.id,” tutur Syech.

Dia mengingatkan, saat mengisi online, ketika isian belum lengkap jangan dulu di-KIRIM tetapi SIMPAN SEMENTARA. Karena data yang sudah di-KIRIM tidak dapat diperbaiki lagi.

“Untuk memperbaiki data yang ter-SIMPAN SEMENTARA, login-lah menggunakan password yang digunakan sebelumnya. Silahkan KIRIM jika isian sudah complete (lengkap),” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Drs Baskami Ginting ajak masyarakat Sumut dukung Sensus Penduduk 2020. Masyarakat juga harus memberikan data yang benar baik secara online maupun wawancara langsung.

Hal tersebut dikatakan Baskami Ginting, usai melakukan pengisian data SP secara online di ruang kerjanya, Gedung DPRD Sumut, kemarin. Pengisian SP online tersebut didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi dan dipandu petugas.

Baskami menjelaskan, dalam kegiatan SP 2020, BPS secara serentak menggunakan dua cara yaitu online dan wawancara langsung. Untuk online dimulai 15 Februari hingga 31 Maret mendatang. Sedangkan wawancara langsung dilaksanakan pada Juli 2020.

“Terimalah petugas SP 2020 saat mendatangi rumah kita. Berikan data yang diminta secara jujur dan benar, demi mewujudkan satu data kependudukan Indonesia dan Sumut Bermartabat,” jelas Baskami.

Jika SP 2020 sukses, lanjut Baskami, ke depan penyelenggaraan Pemilu yang dilaksanakan pemerintah juga tidak susah lagi. Karena data penduduk Indonesia sudah satu.

“Kalau SP 2020 semuanya sudah sukses, ke depannya penyelenggaraan Pemilu bisa jadi juga online. Kita hanya pakai finger print. Sudah sangat canggih. Data kependudukan sudah satu, sehingga tidak ada lagi suara-suara ‘siluman’,” kata Politikus PDI-Perjuangan ini.

Baskami juga mendorong partai politik untuk bersama-sama ikut serta mensukseskan SP 2020 dengan mengajak para kadernya melakukan SP secara online.

“Harus dong. Ini kan tugas negara dan kewajiban kita. Kalau ini sukses, ke depan data kependudukan akan bagus. Nanti akhirnya kita punya satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang bisa digunakan sebagai paspor, SIM dan sebagainya,” pungkasnya.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/