MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 278 guru di Sumatera Utara (Sumut) naik pangkat dan menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.
Ratusan guru terdiri, Guru SMA/SMK di lingkungan Pemprov Sumut dilantik langsung oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Kota Medan, Senin (18/4) kemarin.
Gubernur Edy mengatakan bertambahnya tenaga baru, dapat memberikan efek baru pada peningkatan kinerja. Dengan itu, tujuan untuk menyejahterakan masyarakat Sumut dapat terwujud. Mantan Pangkostrad itu, mengharapkan para PNS juga harus loyal dalam menjalankan organisasi, dan memiliki sifat esprit de corps atau jiwa korsa, serta dapat bekerja secara tim. “Untuk menjaga perahu ini berlabuh dengan baik, yakni dengan tujuan menyejahterakan rakyat Sumut, maka perlu dilakukan itu semua,” kata Gubernur Edy.
Mantan Ketua Umum PSSI itu, juga meminta PNS yang baru mengikrarkan sumpah/janji untuk tetap menepati sumpah/janjinya tersebut. Serta mengingatkan para PNS yang baru untuk terus belajar dan bercita-cita berkarir hingga eselon I, yang diperoleh dengan ilmu, kreativitas dan inovasi yang dimiliki, bukan dengan cara mencari muka dengan pimpinan.
“Sumpah ini adalah awal mula anda bekerja, mendapatkan upah dengan memakan uang rakyat. Yang perlu diketahui 15 juta rakyat Sumut tergantung pada kinerja anda semua. Saya minta anda tak berhenti belajar, berinovasi dan kreatif untuk kemajuan Sumut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumut Faisal Arif Nasution usai acara yang dimintai keterangan mengatakan pelantikan PNS tersebut merupakan formasi seleksi di tahun 2019. Dari sekitar 14 ribu yang mengikuti seleksi terdapat 289 yang lulus, terdiri dari golongan 3 dan 2, yakni tenaga kesehatan, guru dan beberapa dinas yang membutuhkan.
“Di tahun 2020 terhitung 1 April diserahkan SK-nya. Mereka ini mengikuti seleksi yang begitu ketat. Namun yang kita serahkan SK pada hari ini 287 orang, karena satu orang meninggal dunia dan satu lagi mengundurkan diri,” katanya.
Faisal mengatakan, yang dihasilkan dari seleksi 2019 ini adalah orang yang terbaik dan diharapkan kinerjanya nantinya bebas dari korupsi dan nepotisme, serta tetap menjaga kedisiplinan saat bekerja.
Hadir di antaranya Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Kaiman Turnip, Direktur Utama Rumah Sakit Haji Medan, Hulina Ginting dan lainnya.(gus/ila)