24 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Inspektorat: Tidak Ada Pungli di Puskesmas Simalingkar

Kapuskesmas Simalingkar, dr Rooseleyen Bakara saat dikonfirmasi Sumut Pos via seluler, Kamis (18/5) mengatakan pengutipan uang tersebut merupakan kepentingan puskesmas, bukan dirinya sendiri ataupun kelompok. “Sistem akreditasi puskesmas inikan penting dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas kita,” katanya.

Ia menjelaskan, sudah ada kesepakatan bersama diinternal mereka untuk menyisihkan sedikit rezeki buat mengejar perolehan akreditasi puskesmas. “Namun ditengah jalan justru saya dituduh melakukan pungli atas pengutipan itu. Ironisnya yang menuduh itu adalah orang yang mengusulkan pengutipan. Saya masih ada simpan pesannya melalui WA (What’s App, Red),” ujarnya.

Disebutkannya, uang tersebut untuk membayar tiga mahasiswa jurusan Fakultas Kesehatan Masyarakat, mengingat tidak semua SDM di puskesmas mereka memahami teknologi informasi (IT). “Mereka bekerja dari jam 7 pagi sampai malam. Konsepnya memang dari kami dan mereka tinggal mengerjakan. Harapannya supaya cepat selesai,” katanya.

Salah seorang pegawai yang juga dokter Puskesmas Simalingkar, Trie Purba, membenarkan perihal pengutipan dana tersebut untuk kepentingan akreditasi puskesmas. “Semua sudah disepakati. Ada dirapatkan juga. Kemudian yang mengusul justru sekarang keberatan,” katanya.

Dirinya juga salah satu orang yang bersedia menandatangani surat pernyataan, yang mengetahui bahwa pengutipan itu berdasarkan kesepakan bersama. “Ya, saya mendukung. Kami ada sebanyak 58 orang yang tinggal mendukung, dari total 76 orang. Sekitar 18 orang sekarang membelot dan melaporkan yang tidak benar ke mana-mana,” akunya. (prn/ila)

 

 

 

Kapuskesmas Simalingkar, dr Rooseleyen Bakara saat dikonfirmasi Sumut Pos via seluler, Kamis (18/5) mengatakan pengutipan uang tersebut merupakan kepentingan puskesmas, bukan dirinya sendiri ataupun kelompok. “Sistem akreditasi puskesmas inikan penting dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas kita,” katanya.

Ia menjelaskan, sudah ada kesepakatan bersama diinternal mereka untuk menyisihkan sedikit rezeki buat mengejar perolehan akreditasi puskesmas. “Namun ditengah jalan justru saya dituduh melakukan pungli atas pengutipan itu. Ironisnya yang menuduh itu adalah orang yang mengusulkan pengutipan. Saya masih ada simpan pesannya melalui WA (What’s App, Red),” ujarnya.

Disebutkannya, uang tersebut untuk membayar tiga mahasiswa jurusan Fakultas Kesehatan Masyarakat, mengingat tidak semua SDM di puskesmas mereka memahami teknologi informasi (IT). “Mereka bekerja dari jam 7 pagi sampai malam. Konsepnya memang dari kami dan mereka tinggal mengerjakan. Harapannya supaya cepat selesai,” katanya.

Salah seorang pegawai yang juga dokter Puskesmas Simalingkar, Trie Purba, membenarkan perihal pengutipan dana tersebut untuk kepentingan akreditasi puskesmas. “Semua sudah disepakati. Ada dirapatkan juga. Kemudian yang mengusul justru sekarang keberatan,” katanya.

Dirinya juga salah satu orang yang bersedia menandatangani surat pernyataan, yang mengetahui bahwa pengutipan itu berdasarkan kesepakan bersama. “Ya, saya mendukung. Kami ada sebanyak 58 orang yang tinggal mendukung, dari total 76 orang. Sekitar 18 orang sekarang membelot dan melaporkan yang tidak benar ke mana-mana,” akunya. (prn/ila)

 

 

 

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/