32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jangan Ada ‘Permainan’ di Pasar Murah

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR MURAH: Seorang pembeli sedang berbelanja di Pasar murah Kelurahan Aur Medan, Senin (29/5). Pasar murah yang selalu dibuat setiap tahun selama ramadan ini diharapkan bisa memudahkan warga dalam berbelanja kebutuhan pokok.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan mengingatkan Pemko Medan maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani pasar murah, agar tidak ‘nakal’ mempermainkan timbangan.

“Kita apresiasi adanya pasar murah yang diselenggarakan Pemko Medan. Hal ini untuk menjaga stabilitas harga di pasar menjelang hari besar keagamaan. Tapi kita ingatkan, jangan sampai ada permainan. Ada timbangan yang kiloannya berkurang, maupun harganya tidak sesuai yang ditetapkan,” ujar Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga akhir pekan lalu.

Pemko Medan telah menggelar pasar murah di 151 lokasi. Setiap hari pasar murah digelar dengan menjual berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, gula, telur, minyak tanah dan lainnya. Namun, disebut-sebut tak semua pasar murah digelar di kantor lurah. Sebagian digelar di rumah-rumah kepala lingkungan.

Selain itu, pasar murah tidak lengkap menjual barang-barang yang dibutuhkan. Seperti di Kecamatan Marelan, Kelurahan Tanah 600, pasar murah digelar di rumah kepala lingkungan. Barang yang dijual hanya beras, gula, mentega dan minyak goreng. Sementara telur dan sirup tidak ada.

Menanggapi itu, Ihwan mengingatkan agar Pemko Medan tetap proaktif melakukan pengawasan. Masyarakat juga dihimbau turut mengawasi, agar tidak terjadi permainan dan spekulan harga.

“Harga bahan pokok di pasar murah sudah disubsidi sekitar 20-30 persen. Tujuannya agar masyarakat kurang mampu dapat membeli. Jadi, mari sama-sama kita lakukan pengawasan. Semisal, bahan pokok yang sudah dibeli ditimbang ulang. Disperindag dan seluruh panitia yang terlibat, termasuk kecamatan dan kelurahan harus proaktif mengawasi,” tegas Ihwan.

Untuk diketahui, Pemko Medan telah menggelar pasar murah sejak 30 April hingga 29 Mei mendatang. Kehadiran pasar murah diharapkan dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan aneka bahan kebutuhan pokok berkualitas dan layak konsumsi dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Dengan demikian, mereka dapat lebih tenang dan khusuk dalam menjalani ibadah puasa.

Seluruh bahan kebutuan pokok yang dijual di pasar murah jauh lebih murah, seperti beras IR-64 dijual Rp8.400/kg dengan harga pasarannya Rp11.000/kg. Kemudian gula pasir, dijual Rp9.300/kg dengan harga pasarannya Rp12.000/kg.

Selanjutnya, tepung terigu dari harga Rp8.000/kg diturunkan menjadi Rp7.100/kg, telur dari harga Rp1.350/butir diturunkan menjadi Rp1.050/butir, margarin Simas 200 gram dijual Rp3.334/sachet dari Rp5.500/sachet. Lalu, minyak goreng Sania 1 liter dari harga Rp14.000 dijual menjadi Rp10.500 dan banyak lagi.

Kadis Perdagangan Kota Medan, Damikrot mengatakan, 151 titik pasar murah ini tersebar di seluruh kelurahan di Kota Medan. Lokasinya diprioritaskan di wilayah yang dominan masyarakat berekonomi lemah, mayoritas beragama Islam dan jauh dari pasar. “Kita lakukan pengawasan secara ketat sehingga pasar murah tepat sasaran, sehingga warga kurang mampu dapat langsung merasakan manfaatnya,” kata Damikrot. (ris/ila)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR MURAH: Seorang pembeli sedang berbelanja di Pasar murah Kelurahan Aur Medan, Senin (29/5). Pasar murah yang selalu dibuat setiap tahun selama ramadan ini diharapkan bisa memudahkan warga dalam berbelanja kebutuhan pokok.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan mengingatkan Pemko Medan maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani pasar murah, agar tidak ‘nakal’ mempermainkan timbangan.

“Kita apresiasi adanya pasar murah yang diselenggarakan Pemko Medan. Hal ini untuk menjaga stabilitas harga di pasar menjelang hari besar keagamaan. Tapi kita ingatkan, jangan sampai ada permainan. Ada timbangan yang kiloannya berkurang, maupun harganya tidak sesuai yang ditetapkan,” ujar Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga akhir pekan lalu.

Pemko Medan telah menggelar pasar murah di 151 lokasi. Setiap hari pasar murah digelar dengan menjual berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, gula, telur, minyak tanah dan lainnya. Namun, disebut-sebut tak semua pasar murah digelar di kantor lurah. Sebagian digelar di rumah-rumah kepala lingkungan.

Selain itu, pasar murah tidak lengkap menjual barang-barang yang dibutuhkan. Seperti di Kecamatan Marelan, Kelurahan Tanah 600, pasar murah digelar di rumah kepala lingkungan. Barang yang dijual hanya beras, gula, mentega dan minyak goreng. Sementara telur dan sirup tidak ada.

Menanggapi itu, Ihwan mengingatkan agar Pemko Medan tetap proaktif melakukan pengawasan. Masyarakat juga dihimbau turut mengawasi, agar tidak terjadi permainan dan spekulan harga.

“Harga bahan pokok di pasar murah sudah disubsidi sekitar 20-30 persen. Tujuannya agar masyarakat kurang mampu dapat membeli. Jadi, mari sama-sama kita lakukan pengawasan. Semisal, bahan pokok yang sudah dibeli ditimbang ulang. Disperindag dan seluruh panitia yang terlibat, termasuk kecamatan dan kelurahan harus proaktif mengawasi,” tegas Ihwan.

Untuk diketahui, Pemko Medan telah menggelar pasar murah sejak 30 April hingga 29 Mei mendatang. Kehadiran pasar murah diharapkan dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan aneka bahan kebutuhan pokok berkualitas dan layak konsumsi dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Dengan demikian, mereka dapat lebih tenang dan khusuk dalam menjalani ibadah puasa.

Seluruh bahan kebutuan pokok yang dijual di pasar murah jauh lebih murah, seperti beras IR-64 dijual Rp8.400/kg dengan harga pasarannya Rp11.000/kg. Kemudian gula pasir, dijual Rp9.300/kg dengan harga pasarannya Rp12.000/kg.

Selanjutnya, tepung terigu dari harga Rp8.000/kg diturunkan menjadi Rp7.100/kg, telur dari harga Rp1.350/butir diturunkan menjadi Rp1.050/butir, margarin Simas 200 gram dijual Rp3.334/sachet dari Rp5.500/sachet. Lalu, minyak goreng Sania 1 liter dari harga Rp14.000 dijual menjadi Rp10.500 dan banyak lagi.

Kadis Perdagangan Kota Medan, Damikrot mengatakan, 151 titik pasar murah ini tersebar di seluruh kelurahan di Kota Medan. Lokasinya diprioritaskan di wilayah yang dominan masyarakat berekonomi lemah, mayoritas beragama Islam dan jauh dari pasar. “Kita lakukan pengawasan secara ketat sehingga pasar murah tepat sasaran, sehingga warga kurang mampu dapat langsung merasakan manfaatnya,” kata Damikrot. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/