33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Hanya 79 Persen Terdaftar JKN-KIS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah provinsi di Indonesia telah mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC). Sementara Sumut belum UHC hingga triwulan tahun 2022.

Deputi Direksi Wilayah Sumatera Utara dan Aceh BPJS Kesehatan, Mariamah mengatakan, saat ini hingga 31 Maret 2022, jumlah peserta Program JKN-KIS di wilayah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 12.156.180 jiwa. Jumlah tersebut 79,75 persen dari total penduduk Sumatera Utara 15.242.297 jiwa. “Sumut saat ini capaiannya (UHC) sudah 79,75 persen,” kata Mariamah belum lama ini.

Ia menyebutkan, Sumut ditargetkan dapat segera mencapai UHC. “Pada tahun 2026 ditargetkan untuk cakupan semesta atau UHC yaitu 98 persen,” paparnya.

Menurut Mariamah, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan cakupan seluruh segmen kepesertaan, termasuk peningkatan akses kanal pendaftaran berbasis digital baik bagi badan usaha, pemerintah daerah maupun sektor informal. Di samping itu, juga bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendorong terwujudnya UHC. “Untuk mencapai UHC butuh dukungan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam pendaftaran peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) secara kolektif. Atau, berpartisipasi dalam program inovasi pendanaan masyarakat Peduli JKN.

“Berbagai macam inovasi telah dibuat pihaknya untuk memudahkan layanan bagi peserta JKN-KIS. Diantaranya dengan menyediakan kanal-kanal layanan administrasi tanpa tatap muka, seperti Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (Pandawa), Voice Interactive JKN (VIKA), Chat Assistant JKN (CHIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh langsung melalui smartphone masing-masing peserta,” imbuhnya.

Untuk diketahui, hingga 1 November 2021, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 226,4 juta jiwa atau 83,18 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara itu, terdapat 5 provinsi (DKI Jakarta, Aceh, Papua Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur), 118 kabupaten dan 49 kota di Indonesia yang telah mencapai UHC. Adapun angka ini menandakan 95% dari total penduduk telah terlindungi oleh Program JKN-KIS.

Pemko Tambah 100 Ribu Peserta

Sementara itu, sektor kesehatan menjadi salah satu dari lima program prioritas utama Wali Kota Medan Bobby Nasution. Meski hingga kini fokus pada penanganan pandemi Covid-19, tapi orang nomor satu di Pemko Medan tidak mengabaikan sektor kesehatan lainnya. Terbaru, menantu Presiden Joko Widodo ini telah menambah 100 ribu penerima BPJS Kesehatan.

Selain ingin masyarakat, terutama yang kurang mampu bisa tercover BPJS Kesehatan, kebijakan yang dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan ini juga sebagai bentuk upaya suksesi dari program Universal Health Coverage (UHC) di Kota Medan. Hal ini menjadi komitmen Bobby Nasution untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Seperti diketahui, UHC merupakan program yang memastikan masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan. Bahkan, Bobby Nasution ingin, di tahun 2024 seluruh warga Kota Medan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan cukup hanya dengan menunjukkan KTP saja.

“Di tahun 2023, saya ingin melihat bagaimana progres program UHC yang telah dilaksanakan. Untuk itu, dua tahun dari sekarang, saya ingin dan berharap program UHC sudah maksimal. Artinya, masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan cukup menunjukkan KTP saja,” kata Bobby Nasution beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kota Medan, pada APBD Kota Medan Tahun 2022, sebanyak 100 ribu warga telah ditambahkan dalam kuota kepesertaan BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sementara itu, terkait progres pencapaian UHC, per April 2022 dari sebanyak 2.525.077 jiwa penduduk Kota Medan, sebanyak 2.155.806 jiwa (85,36 %) warga telah tercover BPJS. Artinya, tinggal sekitar 369.871 (14,64 %) warga yang belum tercover. (ris/map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah provinsi di Indonesia telah mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC). Sementara Sumut belum UHC hingga triwulan tahun 2022.

Deputi Direksi Wilayah Sumatera Utara dan Aceh BPJS Kesehatan, Mariamah mengatakan, saat ini hingga 31 Maret 2022, jumlah peserta Program JKN-KIS di wilayah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 12.156.180 jiwa. Jumlah tersebut 79,75 persen dari total penduduk Sumatera Utara 15.242.297 jiwa. “Sumut saat ini capaiannya (UHC) sudah 79,75 persen,” kata Mariamah belum lama ini.

Ia menyebutkan, Sumut ditargetkan dapat segera mencapai UHC. “Pada tahun 2026 ditargetkan untuk cakupan semesta atau UHC yaitu 98 persen,” paparnya.

Menurut Mariamah, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan cakupan seluruh segmen kepesertaan, termasuk peningkatan akses kanal pendaftaran berbasis digital baik bagi badan usaha, pemerintah daerah maupun sektor informal. Di samping itu, juga bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendorong terwujudnya UHC. “Untuk mencapai UHC butuh dukungan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam pendaftaran peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) secara kolektif. Atau, berpartisipasi dalam program inovasi pendanaan masyarakat Peduli JKN.

“Berbagai macam inovasi telah dibuat pihaknya untuk memudahkan layanan bagi peserta JKN-KIS. Diantaranya dengan menyediakan kanal-kanal layanan administrasi tanpa tatap muka, seperti Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (Pandawa), Voice Interactive JKN (VIKA), Chat Assistant JKN (CHIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh langsung melalui smartphone masing-masing peserta,” imbuhnya.

Untuk diketahui, hingga 1 November 2021, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 226,4 juta jiwa atau 83,18 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara itu, terdapat 5 provinsi (DKI Jakarta, Aceh, Papua Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur), 118 kabupaten dan 49 kota di Indonesia yang telah mencapai UHC. Adapun angka ini menandakan 95% dari total penduduk telah terlindungi oleh Program JKN-KIS.

Pemko Tambah 100 Ribu Peserta

Sementara itu, sektor kesehatan menjadi salah satu dari lima program prioritas utama Wali Kota Medan Bobby Nasution. Meski hingga kini fokus pada penanganan pandemi Covid-19, tapi orang nomor satu di Pemko Medan tidak mengabaikan sektor kesehatan lainnya. Terbaru, menantu Presiden Joko Widodo ini telah menambah 100 ribu penerima BPJS Kesehatan.

Selain ingin masyarakat, terutama yang kurang mampu bisa tercover BPJS Kesehatan, kebijakan yang dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan ini juga sebagai bentuk upaya suksesi dari program Universal Health Coverage (UHC) di Kota Medan. Hal ini menjadi komitmen Bobby Nasution untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Seperti diketahui, UHC merupakan program yang memastikan masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan. Bahkan, Bobby Nasution ingin, di tahun 2024 seluruh warga Kota Medan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan cukup hanya dengan menunjukkan KTP saja.

“Di tahun 2023, saya ingin melihat bagaimana progres program UHC yang telah dilaksanakan. Untuk itu, dua tahun dari sekarang, saya ingin dan berharap program UHC sudah maksimal. Artinya, masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan cukup menunjukkan KTP saja,” kata Bobby Nasution beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kota Medan, pada APBD Kota Medan Tahun 2022, sebanyak 100 ribu warga telah ditambahkan dalam kuota kepesertaan BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sementara itu, terkait progres pencapaian UHC, per April 2022 dari sebanyak 2.525.077 jiwa penduduk Kota Medan, sebanyak 2.155.806 jiwa (85,36 %) warga telah tercover BPJS. Artinya, tinggal sekitar 369.871 (14,64 %) warga yang belum tercover. (ris/map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/