29 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

‘Jual’ Pantai, Air Terjun, hingga Wisata Religi

Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) memiliki keindahan alam yang eksotis. Tak salah sebutan Negeri Wisata Sejuta Pesona disematkan. Tetapi selama ini banyak objek wisatanya yang terpendam. Potensi tersebut pun kini sudah digali dan saatnya memperkenalkan eksotisme tersebut ke luar daerah.

Alfian Lumban Gaol, Batam

Horas…,horas…, horas…, kata sapaan tersebut dilontarkan sepasang anak muda memakai ulos menyambut undangan yang hendak masuk ke ball room Haris Hotel Batam Center, Kamis (19/6). Satu tas berisi buku tentang Tapteng pun diberikan kepada setiap tamu Undangan. Dalam buku itu disajikan segala objek wisata yang ada di Tapteng.

CENDERAMATA: Kepala Bapeda Kabupaten Tapteng Basri Nasution memberikan cenderamata dengan  memasangkan ulos kepada Kepala Dinas parawisata Kota Batam Yusfahendri di Harris Hotel, Kamis (19/6). //Cecep Mulyana/Batam Pos/rpg/jpnn
CENDERAMATA: Kepala Bapeda Kabupaten Tapteng Basri Nasution memberikan cenderamata dengan memasangkan ulos kepada Kepala Dinas parawisata Kota Batam Yusfahendri di Harris Hotel, Kamis (19/6). //Cecep Mulyana/Batam Pos/rpg/jpnn

Suasana Batak pun langsung terasa di dalam acara Promo Pariwisata Tapteng tersebut. Tari tortor langsung membuka acara promosi daerah yang berada di Pantai Barat Sumatera tersebut. Semua tamu bahkan ikut larut dan manortor saat acara pembukaan tersebut.

Dalam acara inti, yakni promosi pariwisata Tapteng, para peserta tertegun dan berulang kali tepuk tangan mendengarkan penjelasan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tapteng, Sapwan Pohan. Hal pertama yang dipromosikan adalah Pantai Bosur, Tapteng.

Sebelum mempromosikan melalui kata-kata, Sapwan menampilkan foto keindahan Pantai Bosur. “Dulu ini tidak tergali. Tetapi sekarang ini adalah pantai yang sangat memesona. Duduk di pantainya sama saja dengan duduk di Pantai Kuta Bali,” katanya.

Pantai ini panjangnya lebih dari tujuh kilometer yang didukung dengan sejumlah fasilitas pendukung, seperti fasilitas taman bermain, kios, dan sarana wisata pantai seperti jet ski dan sudah dilengkapi dermaga.

“Dulunya, pantai ini penuh sampah, tetapi disulap menjadi objek wisata yang sangat luar biasa. Airnya jernih, tidak kalah dengan Bali,” terangnya.

Tak Kalah dengan Pantai Bosur, Pantai Pandan juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Ombaknya yang tenang membuat pantai ini selalu ramai pengunjung. Pun malam hari, lampu nelayan di tengah laut ciptakan suasana khusus.

“Dari sana kita akan bisa menyaksikan gugusan pulau nan indah seperti Pulau Situngkus, Pulau Mursala dan pantai indah Kalangan,” kata Sapwan.

Pantai Kalangan ini menurut Sapwan adalah pantai yang paling terkenal di Pandan, Tapteng. Pantai ini hanya sekitar 5 kilometer dari pusat kota. Untuk menyusuri pantai ini, pengunjung akan ditawari jasa kapal. “Pantai ini sering digunakan untuk berkemah dan sejumlah kegiatan anak sekolah. Pepohonan rindang di sepanjang pantai,” katanya.

Selain itu masih ada Pantai Pulau Putih. Ini disebut Pulau Putih karena pulau tersebut dikelilingi pantai yang memiliki pasir putih. Sampah juga tidak akan ditemukan di pulau ini.

Selain wisata pantai, sejumlah air terjun di Tapteng juga sudah tertata rapi.  Air terjun yang paling terkenal adalah Air Terjun Mursala, yang terletak di Pulau Mursala. Air terjun ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Tak pernah kering dan airnya langsung jatuh ke laut menjadi daya tarik tersendiri.

“Itu air tawar, kita tidak tahu itu dari mana. Padahal Pulau Mursala tidak terlalu luas dan dikelilingi laut. Makanya airnya langsung jatuh ke laut. Ini sangat unik,” katanya.

Bosan menikmati Air Terjun Mursala, pengunjung juga bisa menikmati indahnya terumbu karang di sekita air terjun. Jernihnya air bisa membuat pengunjung bisa menikmati keindahan alam dari atas kapal. Taman terumbu karang di Pulau Mursala ini sudah menjadi salah satu target tempat konservasi terumbu karang yang dilakukan Coral Reef Rehabilitation dan Management (COREMAP) di bawah naungan LIPI.

Air terjun Sihobuk juga tidak kalah bagusnya. Daerah air terjun ini  dulunya kebun durian yang disulap menjadi objek wisata yang luar biasa. Air terjun ini dibangun menjadi empat tingkat. Ini selalu ramai dikunjungi warga yang ingin berendam dan merasakan segarnya air tawar.

Selain dua air terjun tersebut masih ada beberapa air terjun yang lain yang tidak kalah indahnya yakni Air Terjun Silaklak, Air terjun Golkar, Air Terjun Aek Nabobar, Air Terjun Tujuh Tingkat, dan Air Terjun Aloban Bair.

Untuk menambah daya tarik pengunjung, Pemkab Tapteng juga sudah menyiapkan Sport Fishing Area, bagi yang hobi memancing. Area lautan yang dippenuhi berbagai macam jenis ikan ini bahkan sudah sering dijadikan tempat bersantai oleh sejumlah pejabat baik dari Sumatera Utara maupun luar Sumatera Utara.

“Enaknya di sana, setelah mancing, ikannya bisa langsung dibakar. Tapteng terkenal dengan ikan cakalang atau tunanya lho,” kata Sapwan.

Selain Objek Wisata alam, ternyata Tapteng juga memiliki wisata religi yang memiliki nilai hostoris yang sangat laur biasa. Sapwan mengaku bahwa di Tapteng terdapat Makam Papan Tinggi. Makam ini adalah makam syekh pembawa ajaran agama Islam ke Indonesia. Selain itu ada juga makam tua, makam Mahligai yang sudah berusia ratusan tahun.

“Panjang makamnya sembilan meter dan tingginya dua meter. Ini bukti sejarah penyebaran agama islam di Indonesia,” katanya.

Keindahan objek wisata di Tapteng juga sudah didukung dengan akses transportasi darat dan udara. Garudaq Airways sudah membuka penerbangan dari Jakarta dan Kualanamu Medan ke Bandara FL Tobing, Pinangsori.

Sapwan menambahkan bahwa keindahan Tapteng dan budaya di sana juga sudah dimanfaat untuk berbagai ajang. Termasuk ajang martumba atau tarian yang memecahkan rekor dunia. Di mana di pantai sepanjang tujuh kilometer, tepatnya di pantai Bosur sekitar 15 ribu orang ikut martumba.

Hal ini dibenarkan oleh Marganas Nainggolan, COO Riau Pos Group Divre Batam dan Divre Medan. Ia mengaku kagum melihat keindahan pantai di Tapteng. Ia juga mengakui bahwa martumba masal yang digelar di Pantai Bosur itu mengundang kekaguman tokoh nasional.

“Saat itu Pak Dahlan Iskan, Menteri BUMN ikut dalam kegiatan itu. Dan memang saat itu luar biasa. Sepanjang pantai semua masyarakat martumba,” katanya.

Marganas mengaku kerap jogging di pantai di Pandan, sembari merasakan udara segar pantai. “Pantai paling indah di Sumatera ada di sana. Saya sudah ke Lombok, ke Bali, dan lainnya. Pantai di Tapteng tidak kalah,” katanya.

Acara promosi yang dilakukan Tapteng tersebut juga dihadiri oleh Kadis Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri, Kabid Sarana dan Objek Wisata Kota Batam Rudi Panjaitan, perwakilan Kadin, ASITA ,dan pelaku usaha pariwisata di Batam lainnya.

Yusfa mengaku siap bekerja sama dengan Tapteng dalam hal kepariwisataan. “Kita berharap setelah promosi ini, maka akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Tapteng,” katanya. (rpg/rbb)

Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) memiliki keindahan alam yang eksotis. Tak salah sebutan Negeri Wisata Sejuta Pesona disematkan. Tetapi selama ini banyak objek wisatanya yang terpendam. Potensi tersebut pun kini sudah digali dan saatnya memperkenalkan eksotisme tersebut ke luar daerah.

Alfian Lumban Gaol, Batam

Horas…,horas…, horas…, kata sapaan tersebut dilontarkan sepasang anak muda memakai ulos menyambut undangan yang hendak masuk ke ball room Haris Hotel Batam Center, Kamis (19/6). Satu tas berisi buku tentang Tapteng pun diberikan kepada setiap tamu Undangan. Dalam buku itu disajikan segala objek wisata yang ada di Tapteng.

CENDERAMATA: Kepala Bapeda Kabupaten Tapteng Basri Nasution memberikan cenderamata dengan  memasangkan ulos kepada Kepala Dinas parawisata Kota Batam Yusfahendri di Harris Hotel, Kamis (19/6). //Cecep Mulyana/Batam Pos/rpg/jpnn
CENDERAMATA: Kepala Bapeda Kabupaten Tapteng Basri Nasution memberikan cenderamata dengan memasangkan ulos kepada Kepala Dinas parawisata Kota Batam Yusfahendri di Harris Hotel, Kamis (19/6). //Cecep Mulyana/Batam Pos/rpg/jpnn

Suasana Batak pun langsung terasa di dalam acara Promo Pariwisata Tapteng tersebut. Tari tortor langsung membuka acara promosi daerah yang berada di Pantai Barat Sumatera tersebut. Semua tamu bahkan ikut larut dan manortor saat acara pembukaan tersebut.

Dalam acara inti, yakni promosi pariwisata Tapteng, para peserta tertegun dan berulang kali tepuk tangan mendengarkan penjelasan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tapteng, Sapwan Pohan. Hal pertama yang dipromosikan adalah Pantai Bosur, Tapteng.

Sebelum mempromosikan melalui kata-kata, Sapwan menampilkan foto keindahan Pantai Bosur. “Dulu ini tidak tergali. Tetapi sekarang ini adalah pantai yang sangat memesona. Duduk di pantainya sama saja dengan duduk di Pantai Kuta Bali,” katanya.

Pantai ini panjangnya lebih dari tujuh kilometer yang didukung dengan sejumlah fasilitas pendukung, seperti fasilitas taman bermain, kios, dan sarana wisata pantai seperti jet ski dan sudah dilengkapi dermaga.

“Dulunya, pantai ini penuh sampah, tetapi disulap menjadi objek wisata yang sangat luar biasa. Airnya jernih, tidak kalah dengan Bali,” terangnya.

Tak Kalah dengan Pantai Bosur, Pantai Pandan juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Ombaknya yang tenang membuat pantai ini selalu ramai pengunjung. Pun malam hari, lampu nelayan di tengah laut ciptakan suasana khusus.

“Dari sana kita akan bisa menyaksikan gugusan pulau nan indah seperti Pulau Situngkus, Pulau Mursala dan pantai indah Kalangan,” kata Sapwan.

Pantai Kalangan ini menurut Sapwan adalah pantai yang paling terkenal di Pandan, Tapteng. Pantai ini hanya sekitar 5 kilometer dari pusat kota. Untuk menyusuri pantai ini, pengunjung akan ditawari jasa kapal. “Pantai ini sering digunakan untuk berkemah dan sejumlah kegiatan anak sekolah. Pepohonan rindang di sepanjang pantai,” katanya.

Selain itu masih ada Pantai Pulau Putih. Ini disebut Pulau Putih karena pulau tersebut dikelilingi pantai yang memiliki pasir putih. Sampah juga tidak akan ditemukan di pulau ini.

Selain wisata pantai, sejumlah air terjun di Tapteng juga sudah tertata rapi.  Air terjun yang paling terkenal adalah Air Terjun Mursala, yang terletak di Pulau Mursala. Air terjun ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Tak pernah kering dan airnya langsung jatuh ke laut menjadi daya tarik tersendiri.

“Itu air tawar, kita tidak tahu itu dari mana. Padahal Pulau Mursala tidak terlalu luas dan dikelilingi laut. Makanya airnya langsung jatuh ke laut. Ini sangat unik,” katanya.

Bosan menikmati Air Terjun Mursala, pengunjung juga bisa menikmati indahnya terumbu karang di sekita air terjun. Jernihnya air bisa membuat pengunjung bisa menikmati keindahan alam dari atas kapal. Taman terumbu karang di Pulau Mursala ini sudah menjadi salah satu target tempat konservasi terumbu karang yang dilakukan Coral Reef Rehabilitation dan Management (COREMAP) di bawah naungan LIPI.

Air terjun Sihobuk juga tidak kalah bagusnya. Daerah air terjun ini  dulunya kebun durian yang disulap menjadi objek wisata yang luar biasa. Air terjun ini dibangun menjadi empat tingkat. Ini selalu ramai dikunjungi warga yang ingin berendam dan merasakan segarnya air tawar.

Selain dua air terjun tersebut masih ada beberapa air terjun yang lain yang tidak kalah indahnya yakni Air Terjun Silaklak, Air terjun Golkar, Air Terjun Aek Nabobar, Air Terjun Tujuh Tingkat, dan Air Terjun Aloban Bair.

Untuk menambah daya tarik pengunjung, Pemkab Tapteng juga sudah menyiapkan Sport Fishing Area, bagi yang hobi memancing. Area lautan yang dippenuhi berbagai macam jenis ikan ini bahkan sudah sering dijadikan tempat bersantai oleh sejumlah pejabat baik dari Sumatera Utara maupun luar Sumatera Utara.

“Enaknya di sana, setelah mancing, ikannya bisa langsung dibakar. Tapteng terkenal dengan ikan cakalang atau tunanya lho,” kata Sapwan.

Selain Objek Wisata alam, ternyata Tapteng juga memiliki wisata religi yang memiliki nilai hostoris yang sangat laur biasa. Sapwan mengaku bahwa di Tapteng terdapat Makam Papan Tinggi. Makam ini adalah makam syekh pembawa ajaran agama Islam ke Indonesia. Selain itu ada juga makam tua, makam Mahligai yang sudah berusia ratusan tahun.

“Panjang makamnya sembilan meter dan tingginya dua meter. Ini bukti sejarah penyebaran agama islam di Indonesia,” katanya.

Keindahan objek wisata di Tapteng juga sudah didukung dengan akses transportasi darat dan udara. Garudaq Airways sudah membuka penerbangan dari Jakarta dan Kualanamu Medan ke Bandara FL Tobing, Pinangsori.

Sapwan menambahkan bahwa keindahan Tapteng dan budaya di sana juga sudah dimanfaat untuk berbagai ajang. Termasuk ajang martumba atau tarian yang memecahkan rekor dunia. Di mana di pantai sepanjang tujuh kilometer, tepatnya di pantai Bosur sekitar 15 ribu orang ikut martumba.

Hal ini dibenarkan oleh Marganas Nainggolan, COO Riau Pos Group Divre Batam dan Divre Medan. Ia mengaku kagum melihat keindahan pantai di Tapteng. Ia juga mengakui bahwa martumba masal yang digelar di Pantai Bosur itu mengundang kekaguman tokoh nasional.

“Saat itu Pak Dahlan Iskan, Menteri BUMN ikut dalam kegiatan itu. Dan memang saat itu luar biasa. Sepanjang pantai semua masyarakat martumba,” katanya.

Marganas mengaku kerap jogging di pantai di Pandan, sembari merasakan udara segar pantai. “Pantai paling indah di Sumatera ada di sana. Saya sudah ke Lombok, ke Bali, dan lainnya. Pantai di Tapteng tidak kalah,” katanya.

Acara promosi yang dilakukan Tapteng tersebut juga dihadiri oleh Kadis Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri, Kabid Sarana dan Objek Wisata Kota Batam Rudi Panjaitan, perwakilan Kadin, ASITA ,dan pelaku usaha pariwisata di Batam lainnya.

Yusfa mengaku siap bekerja sama dengan Tapteng dalam hal kepariwisataan. “Kita berharap setelah promosi ini, maka akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Tapteng,” katanya. (rpg/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/