26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Sandra Truk, Warga Nekat Nginap

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Sandra truk : Warga berorasi diatas truk yang mereka sandera di Jalan
Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Labuhan, Senin (19/6) kemarin.

SUMUTPOS.CO – Warga di jalan rusak Simpang Kantor Kecamatan Medan Labuhan, terus melanjutkan aksinya. Pendemo yang mendesak perbaikan jalan, tidak cuma memblokir dan membakar ban bekas. Tapi, turut menyandera truk kontainer serta iring-iringan mobil pejabat Kejari Deliserdang disoraki. Akibat aksi itu, arus lalu lintas lumpuh total, Senin (19/6) kemarin.

Massa berkumpul sejak pukul 09.30 WIB, semula hanya berorasi menggunakan alat pengeras suara. Menjelang siang, jumlah warga terus bertambah. Bahkan, PAC Partai Gerindra Marelan, dan Pemuda Pancasila (PP) Ranting Martubung ikut berpartisipasi menurunkan puluhan massa.

“Kami mendesak perbaikan sekarang juga. Kalau tidak jalan ini tetap kami blokir,” ujar, Haris Kelana Damanik, seorang warga.

Haris yang merupakan tokoh pemuda di Marelan menilai, jika pemerintah baik Pemko Medan maupun Pemprovsu mesti memiliki komitmen terhadap perbaikan jalan rusak yang panjangnya cuma sekitar 200 meter.”Yang dibutuhkan warga adalah komitmen dari pemerintah. Bukan sekedar janji-janji tapi tak kunjung diperbaiki,” katanya.

Ganda Simbolon, Ketua Ranting PP Martubung, Medan Labuhan yang ikut berpartisipasi dalam aksi warga menambahkan, selain soal infrastruktur jalan berlubang mirip kubangan kerbau, masalah drainase tidak berfungsi juga menjadi penyebab banjir.

“Bukan hanya soal jalan, tapi drainase mesti dibenahi. Kalau tidak juga dikerjakann lebih baik Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor ini ditutup saja,” ungkap, Ganda.

Dalam aksinya, warga membawa poster bertuliskan ‘Sumut Tak Paten, dan Medan Bukan Rumah Kita’, juga melakukan aksi penyanderaan terhadap truk pengangkut petikemas yang melintas persis di depan Polsek Medan Labuhan.

Aksi yang menyebabkan kemacetan arus lalu lintas sepanjang 4 kilometer, sempat membuat Kapolsek Medan Labuhan, Kompol H Yasir Ahmadi kesal serta melakukan aksi kebut-kebutan mengendarai mobil dinas Hulux double cabin berplat hitam BK 37 TD di jalan rusak, disebabkan pintu gerbang kantornya ditutup badan truk.

Sekitar 30 menit jelang waktu berbuka puasa, massa warga yang melihat iring-iringan mobil mewah Kepala Kejaksaan Negeri Deliserdang, Asep Mulyono SM MH yang keluar dari kantor Cabjari Labuhan Deli dengan dikawal polisi, disoraki warga.”Huuuu, mobil-mobil orang kaya lewat. Mana mau mereka mengusut kasus proyek jalan ini yang telah dianggarkan tahun 2015, tapi tak kunjung dikerjakan,” sorak warga.

Hingga kemarin malam puluhan massa warga memilih bertahan dan memblokir ruas jalan. Mereka juga mendirikan tenda di tengah badan jalan untuk bermalam bersama anak serta keluarganya.”Kami akan menginap disini, sampai gubernur dan Wali Kota Medan membuat komitmen tertulis untuk memperbaiki jalan ini sebelum Lebaran,” ujarnya.(rul/ila)

 

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Sandra truk : Warga berorasi diatas truk yang mereka sandera di Jalan
Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Labuhan, Senin (19/6) kemarin.

SUMUTPOS.CO – Warga di jalan rusak Simpang Kantor Kecamatan Medan Labuhan, terus melanjutkan aksinya. Pendemo yang mendesak perbaikan jalan, tidak cuma memblokir dan membakar ban bekas. Tapi, turut menyandera truk kontainer serta iring-iringan mobil pejabat Kejari Deliserdang disoraki. Akibat aksi itu, arus lalu lintas lumpuh total, Senin (19/6) kemarin.

Massa berkumpul sejak pukul 09.30 WIB, semula hanya berorasi menggunakan alat pengeras suara. Menjelang siang, jumlah warga terus bertambah. Bahkan, PAC Partai Gerindra Marelan, dan Pemuda Pancasila (PP) Ranting Martubung ikut berpartisipasi menurunkan puluhan massa.

“Kami mendesak perbaikan sekarang juga. Kalau tidak jalan ini tetap kami blokir,” ujar, Haris Kelana Damanik, seorang warga.

Haris yang merupakan tokoh pemuda di Marelan menilai, jika pemerintah baik Pemko Medan maupun Pemprovsu mesti memiliki komitmen terhadap perbaikan jalan rusak yang panjangnya cuma sekitar 200 meter.”Yang dibutuhkan warga adalah komitmen dari pemerintah. Bukan sekedar janji-janji tapi tak kunjung diperbaiki,” katanya.

Ganda Simbolon, Ketua Ranting PP Martubung, Medan Labuhan yang ikut berpartisipasi dalam aksi warga menambahkan, selain soal infrastruktur jalan berlubang mirip kubangan kerbau, masalah drainase tidak berfungsi juga menjadi penyebab banjir.

“Bukan hanya soal jalan, tapi drainase mesti dibenahi. Kalau tidak juga dikerjakann lebih baik Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor ini ditutup saja,” ungkap, Ganda.

Dalam aksinya, warga membawa poster bertuliskan ‘Sumut Tak Paten, dan Medan Bukan Rumah Kita’, juga melakukan aksi penyanderaan terhadap truk pengangkut petikemas yang melintas persis di depan Polsek Medan Labuhan.

Aksi yang menyebabkan kemacetan arus lalu lintas sepanjang 4 kilometer, sempat membuat Kapolsek Medan Labuhan, Kompol H Yasir Ahmadi kesal serta melakukan aksi kebut-kebutan mengendarai mobil dinas Hulux double cabin berplat hitam BK 37 TD di jalan rusak, disebabkan pintu gerbang kantornya ditutup badan truk.

Sekitar 30 menit jelang waktu berbuka puasa, massa warga yang melihat iring-iringan mobil mewah Kepala Kejaksaan Negeri Deliserdang, Asep Mulyono SM MH yang keluar dari kantor Cabjari Labuhan Deli dengan dikawal polisi, disoraki warga.”Huuuu, mobil-mobil orang kaya lewat. Mana mau mereka mengusut kasus proyek jalan ini yang telah dianggarkan tahun 2015, tapi tak kunjung dikerjakan,” sorak warga.

Hingga kemarin malam puluhan massa warga memilih bertahan dan memblokir ruas jalan. Mereka juga mendirikan tenda di tengah badan jalan untuk bermalam bersama anak serta keluarganya.”Kami akan menginap disini, sampai gubernur dan Wali Kota Medan membuat komitmen tertulis untuk memperbaiki jalan ini sebelum Lebaran,” ujarnya.(rul/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/