26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Rawan Kecelakaan, DPRD Sumut Minta PT KAI Evaluasi Perlintasan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Drs Baskami Ginting meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengevaluasi perlintasan-perlintasan kereta api di Sumatera Utara, baik yang memiliki petugas maupun tidak.

Hal itu disampaikan politisi PDI Perjuangan asal Daerah Pemilihan Sumatera Utara 2 itu, menanggapi beberapa kecelakaan kereta api di beberapa daerah seperti di Asahan, Lampung dan Semarang.

“Peristiwa kecelakaan di perlintasan kereta api harus menjadi evaluasi bagi PT KAI,” ucap Baskami, Kamis (20/7/2023).

Baskami Ginting juga menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya satu orang dokter di Asahan yang menjadi kecelakaan di perlintasan KA.

Untuk itu, Baskami Ginting meminta PT KAI agar melengkapi setiap perlintasan dengan fasilitas keselamatan.

“Kemudian harus melakukan evaluasi secara berkala terhadap fasilitas keselamatan di perlintasan, juga memperbaiki kondisi jalan pada perlintasan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan,” ujarnya.

Baskami Ginting juga meminta PT KAI agar menempatkan petugas penjaga di perlintasan kereta api. Selain itu, PT KAI juga harus memperhatikan dan menyediakan jarak pandang yang cukup, baik bagi masinis maupun bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintas.

“PT KAI juga harus memasang spanduk dan alat peringatan tambahan di perlintasan kereta api. Kemudian, melakukan edukasi dan sosialisasi disiplin mengemudi di perlintasan kereta api,” katanya.

Terakhir, Baskami juga meminta keterlibatan semua potensi pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat untuk mengamankan perlintasan kereta api. PT KAI juga diminta untuk menutup perlintasan sebidang yang sudah memiliki alternatif, baik berupa flyover/underpass maupun pintu perlintasan yang dijaga dalam rentang jarak 800 meter.

“Dan yang terpenting, PT KAI harus melaksanakan penegakan hukum terhadap pelanggar aturan di perlintasan kereta api,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Drs Baskami Ginting meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengevaluasi perlintasan-perlintasan kereta api di Sumatera Utara, baik yang memiliki petugas maupun tidak.

Hal itu disampaikan politisi PDI Perjuangan asal Daerah Pemilihan Sumatera Utara 2 itu, menanggapi beberapa kecelakaan kereta api di beberapa daerah seperti di Asahan, Lampung dan Semarang.

“Peristiwa kecelakaan di perlintasan kereta api harus menjadi evaluasi bagi PT KAI,” ucap Baskami, Kamis (20/7/2023).

Baskami Ginting juga menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya satu orang dokter di Asahan yang menjadi kecelakaan di perlintasan KA.

Untuk itu, Baskami Ginting meminta PT KAI agar melengkapi setiap perlintasan dengan fasilitas keselamatan.

“Kemudian harus melakukan evaluasi secara berkala terhadap fasilitas keselamatan di perlintasan, juga memperbaiki kondisi jalan pada perlintasan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan,” ujarnya.

Baskami Ginting juga meminta PT KAI agar menempatkan petugas penjaga di perlintasan kereta api. Selain itu, PT KAI juga harus memperhatikan dan menyediakan jarak pandang yang cukup, baik bagi masinis maupun bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintas.

“PT KAI juga harus memasang spanduk dan alat peringatan tambahan di perlintasan kereta api. Kemudian, melakukan edukasi dan sosialisasi disiplin mengemudi di perlintasan kereta api,” katanya.

Terakhir, Baskami juga meminta keterlibatan semua potensi pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat untuk mengamankan perlintasan kereta api. PT KAI juga diminta untuk menutup perlintasan sebidang yang sudah memiliki alternatif, baik berupa flyover/underpass maupun pintu perlintasan yang dijaga dalam rentang jarak 800 meter.

“Dan yang terpenting, PT KAI harus melaksanakan penegakan hukum terhadap pelanggar aturan di perlintasan kereta api,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/