28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

RSUD Pirngadi Benahi Fasilitas Ruang Kelas III

KELAS III: Sejumlah pasien dirawat  ruang kelas III  RSU Pirngadi Medan. //ANDRI GINTING/SUMUT POS
KELAS III: Sejumlah pasien dirawat di ruang kelas III RSU Pirngadi Medan. //ANDRI GINTING/SUMUT POS

MEDAN – Jumlah pasien kelas III  di rumah sakit RSUD dr Pirngadi Medan terus mengalami peningkatan. Saat ini pasien kelas III atau kalangan ekonomi ke bawah  mencapai 50 persen. Hal ini disampaikan Dirut RSUD dr Pirngadi Medan dr Amran Lubis SpJK, Selasa (18/9).

“Pasien terbanyak yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan di Pirngadi ini adalah pasien kelas III sekitar 50 persen, setelah Askes (40 persen pasien) dan pasien umum (10 persen). Porsi untuk pasien tidak mampu cukup besar,” kata Amran.

Karena banyaknya pasien seperti pasien Jamkesmas, Medan Sehat, Jampersal dan Jamkesda Provsu itu, menuntut rumah sakit ini melakukan pembenahan fasilitas yang ada.
Sesuai hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, ruangan kelas III yang selama ini masih kurang tertata dan terkesan amburadul  sudah mulai dibenahi. “Kita sudah melakukan pembenahan dengan memperbaiki fasilitas yang ada. Seluruh ruang kelas III sudah kita pasang TV, kipas angin remote control. Saat ini kita sedang menginventarisasi harga meja pasien yang terbuat dari besi,” sebutnya.
Selain itu, untuk menyeragamkan pasien di kelas III, Amran sedang mengupayakan pakaian rawat inap bagi pasien tersebut. “Sebagai identitas, pasien kita lengkapi gelang disertai barcodenya yang bertujuan mempermudah segala administrasi yang ada seperti makanan pasien, pemeriksaan diagnostik,” terangnya.

Disebutkan Amran, dengan adanya pembenahan fasilitas yang ada, kunjungan pasien kelas III menunjukkan  peningkatan sekitar 10 persen
Untuk fasilitas ruang tunggu keluarga pasien, akan disiapkan tepatnya di lantai dasar dekat ruangan kemotoran. “Jadi nanti akan kita buatkan pengeras suara yang kita hubungkan ke ruang tunggu. Ketika dibutuhkan, petugas kita yang akan memanggil keluarga pasien itu melalui pengeras suara itu,” tandasnya mengakhiri.

Abaikan Kondisi Kamar Mandi
Meskipun mengaku terus memfokuskan peningkatan pelayanan, namun pemandangan yang terlihat Rabu (19/9) memperlihatkan RSUD dr Pirngadi Medan masih mengabaikan kondisi fasilitas penting penunjang rumah sakit.
Salahsatunya yakni ruang kamar mandi yang berada di dalam gedung rumah sakit.

Pantauan di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, salah satu kamar mandi RSUD dr Pirngadi Medan yang terletak di dekat lift lantai I, terlihat penuh dengan kontoran yang berserakan di lantai kamar mandi. Tidak hanya terkesan kotor, namun kondisi kamar mandi tersebut juga mengeluarkan bau yang sangat tajam.

Informasi yang didapat, kamar mandi tersebut sejak lima hari belakangan tidak berfungsi dikarenakan lobang pembuangan air mengalami penyumbatan.
Hingga kemarin kondisi tersebut tidak ditanggapi serius pihak manajemen rumah sakit. Terang saja sejumlah pasien yang ingin menggunakan sarana kamar mandi  kecewa
Padahal keluarga pasien yang mengunakan fasilitas kamar mandi  dikenakan biaya Rp1000 sebagai jasa pembersihan..

Menyikapi hal itu Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-anggin SH, Mkes saat dikonfirmasi menanggapi dingin.

Dirinya mengaku akan melakukan pengecekan langsung untuk memastikan kebenaran informasi yang disampaikan. “Kita lihat dulu ya, karena penciuman kita berbeda, jadi saya tidak bisa mengatakan kalau kamar mandi tersebut mengeluarkan aroma busuk,’’ujarnya.  (uma)

KELAS III: Sejumlah pasien dirawat  ruang kelas III  RSU Pirngadi Medan. //ANDRI GINTING/SUMUT POS
KELAS III: Sejumlah pasien dirawat di ruang kelas III RSU Pirngadi Medan. //ANDRI GINTING/SUMUT POS

MEDAN – Jumlah pasien kelas III  di rumah sakit RSUD dr Pirngadi Medan terus mengalami peningkatan. Saat ini pasien kelas III atau kalangan ekonomi ke bawah  mencapai 50 persen. Hal ini disampaikan Dirut RSUD dr Pirngadi Medan dr Amran Lubis SpJK, Selasa (18/9).

“Pasien terbanyak yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan di Pirngadi ini adalah pasien kelas III sekitar 50 persen, setelah Askes (40 persen pasien) dan pasien umum (10 persen). Porsi untuk pasien tidak mampu cukup besar,” kata Amran.

Karena banyaknya pasien seperti pasien Jamkesmas, Medan Sehat, Jampersal dan Jamkesda Provsu itu, menuntut rumah sakit ini melakukan pembenahan fasilitas yang ada.
Sesuai hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, ruangan kelas III yang selama ini masih kurang tertata dan terkesan amburadul  sudah mulai dibenahi. “Kita sudah melakukan pembenahan dengan memperbaiki fasilitas yang ada. Seluruh ruang kelas III sudah kita pasang TV, kipas angin remote control. Saat ini kita sedang menginventarisasi harga meja pasien yang terbuat dari besi,” sebutnya.
Selain itu, untuk menyeragamkan pasien di kelas III, Amran sedang mengupayakan pakaian rawat inap bagi pasien tersebut. “Sebagai identitas, pasien kita lengkapi gelang disertai barcodenya yang bertujuan mempermudah segala administrasi yang ada seperti makanan pasien, pemeriksaan diagnostik,” terangnya.

Disebutkan Amran, dengan adanya pembenahan fasilitas yang ada, kunjungan pasien kelas III menunjukkan  peningkatan sekitar 10 persen
Untuk fasilitas ruang tunggu keluarga pasien, akan disiapkan tepatnya di lantai dasar dekat ruangan kemotoran. “Jadi nanti akan kita buatkan pengeras suara yang kita hubungkan ke ruang tunggu. Ketika dibutuhkan, petugas kita yang akan memanggil keluarga pasien itu melalui pengeras suara itu,” tandasnya mengakhiri.

Abaikan Kondisi Kamar Mandi
Meskipun mengaku terus memfokuskan peningkatan pelayanan, namun pemandangan yang terlihat Rabu (19/9) memperlihatkan RSUD dr Pirngadi Medan masih mengabaikan kondisi fasilitas penting penunjang rumah sakit.
Salahsatunya yakni ruang kamar mandi yang berada di dalam gedung rumah sakit.

Pantauan di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, salah satu kamar mandi RSUD dr Pirngadi Medan yang terletak di dekat lift lantai I, terlihat penuh dengan kontoran yang berserakan di lantai kamar mandi. Tidak hanya terkesan kotor, namun kondisi kamar mandi tersebut juga mengeluarkan bau yang sangat tajam.

Informasi yang didapat, kamar mandi tersebut sejak lima hari belakangan tidak berfungsi dikarenakan lobang pembuangan air mengalami penyumbatan.
Hingga kemarin kondisi tersebut tidak ditanggapi serius pihak manajemen rumah sakit. Terang saja sejumlah pasien yang ingin menggunakan sarana kamar mandi  kecewa
Padahal keluarga pasien yang mengunakan fasilitas kamar mandi  dikenakan biaya Rp1000 sebagai jasa pembersihan..

Menyikapi hal itu Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-anggin SH, Mkes saat dikonfirmasi menanggapi dingin.

Dirinya mengaku akan melakukan pengecekan langsung untuk memastikan kebenaran informasi yang disampaikan. “Kita lihat dulu ya, karena penciuman kita berbeda, jadi saya tidak bisa mengatakan kalau kamar mandi tersebut mengeluarkan aroma busuk,’’ujarnya.  (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/