MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Dzulmi Eldin kembali mengingatkan kepada seluruh lurah dan aparatur Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak melakukan pungutan liar (pungli). Eldin berharap pelayanan masyarakat tidak boleh terganggu dengan ’embel-embel’ uang terima kasih.
“Hari ini mereka dilantik menjadi lurah, sekretaris camat (sekcam, Red), dan kepala seksi (kasi, Red) di kecamatan, tapi tidak tahu besok hari dan selanjutnya. Salah satunya soal pungli, itu yang saya maksud saat menyampaikan arahan tadi,” kata Eldin kepada wartawan usai melantik sekaligus mengukuhkan 151 lurah, sekcam dan kasi kecamatan di lingkup Pemko Medan, di Lapangan Benteng Medan, Kamis (19/10).
Eldin memang sangat keras mengenai pungli ini. Dirinya tidak mau memberi toleransi terhadap aparaturnya bila kedapatan lakukan pungli, termasuk para lurah.
“Tugas mereka mengayomi dan membantu masyarakat. Saya juga mau keberadaan lurah dan sekretaris camat selalu dekat dengan kepala lingkungan. Mereka harus saling menguatkan satu sama lainnya, makanya saya pilih pelantikan dilakukan di lapangan terbuka,” pintanya.
Dirinya menegaskan, jika ke depan informasi soal lurah dan sekcam yang sering menakut-nakuti kepling tidak terjadi lagi. Begitu juga mengenai intrik-intrik saat melayani warga tidak ada lagi intimidasi maupun sekadar ucapan uang terima kasih.
“Setiap ada masyarakat yang berurusan, saya harap tidak lagi dipersulit dengan istilah-istilah uang terima kasih dan sebagainya. Bekerjalah dengan baik, berikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, dan sukseskan program kerja Pemko Medan,” katanya.
Dalam arahannya, wali kota sebelumnya menyampaikan untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskambling) di wilayahnya masing-masing.