30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Dilarang Keluar Rumah, Lajang Tua Lompat dari Lantai 3… Innalillahi

Lompat-Ilustrasi
Lompat-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – dilarang keluar rumah karena sedang hujan deras, seorang lajang tua berusia 45 tahun nekat melompat dari lantai 3 rumahnya, Jalan Karantina Nomor 15 A Lingkungan I, Gelugur Darat II, Medan Timur, Sabtu (26/11). Akibatnya, pria bernama Supaino alias Asiong itu tewas dengan kondisi mengenaskan.

Akibat kejadian itu, suasana di sekitar lokasi kejadian menjadi ramai. Polisi dari Polsek Medan Timur yang menerima laporan, datang ke lokasi bersama Tim Identifikasi dari Polresta Medan. Polisi selanjutnya mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan.

Informasi diterima Sumut Pos dari lokasi kejadian, siang itu hujan turun sangat deras. Korban yang tinggal bersama kedua orangtuanya, tiba-tiba ngomong hendak keluar rumah, dengan alasan tidak jelas. Ayah korban, Alwi alias Ahuo, melarang karena cuaca sedang hujan.

Merajuk, korban langsung menaiki tangga ke lantai 3 dan melompat ke bawah.

“Pengakuan orang tuanya, korban stres. Mungkin karena tak kunjung menikah di usianya yang semakin matang,” ungkap Sumarni, Kepala Lingkungan I.

Disinggung soal prilaku korban sehari-hari, Sumarni mengaku kalau perilaku korban tidak menunjukkan sedang stres.

“Menurut saksi mata, korban sempat jatuh ke kanopi. Namun kanopi itu ikut rubuh dan korban jatuh ke lantai luar rumah korban. Dari mulut dan hidung korban keluar darah,” ujar Sumarni.

Warga yang berada dekat mengakui kejadian berlangsung cepat. “Begitu mendengar suara benturan keras, kami langsung melihat ke lokasi kejadian, termasuk kedua orang tua korban. Kami lihat Supaino telah terbaring tidak bernyawa, dengan darah segar membasahi lantai,” kata warga.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ainul Yakin yang dikknfirmasi, menyebut berdasarkan keterangan kedua orang tua korban, Alwi alias Ahuo dan Marina, korban memang menderita stres sejak lama. Bahkan korban sudah berulang kali diobati di Klinik Jiwa di Jalan Iskandar Muda. Oleh karena itu, korban diduga kuat murni bunuh diri. Namun, untuk lebih memastikan, jenazah korban akan divisum di RSUD dr Pirngadi Medan.

“Kita sudah periksa 3 saksi dan ketiga saksi menyebut korban stres dan nekat bunuh diri,” ujar Ainul Yakin singkat. (ain)

Lompat-Ilustrasi
Lompat-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – dilarang keluar rumah karena sedang hujan deras, seorang lajang tua berusia 45 tahun nekat melompat dari lantai 3 rumahnya, Jalan Karantina Nomor 15 A Lingkungan I, Gelugur Darat II, Medan Timur, Sabtu (26/11). Akibatnya, pria bernama Supaino alias Asiong itu tewas dengan kondisi mengenaskan.

Akibat kejadian itu, suasana di sekitar lokasi kejadian menjadi ramai. Polisi dari Polsek Medan Timur yang menerima laporan, datang ke lokasi bersama Tim Identifikasi dari Polresta Medan. Polisi selanjutnya mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan.

Informasi diterima Sumut Pos dari lokasi kejadian, siang itu hujan turun sangat deras. Korban yang tinggal bersama kedua orangtuanya, tiba-tiba ngomong hendak keluar rumah, dengan alasan tidak jelas. Ayah korban, Alwi alias Ahuo, melarang karena cuaca sedang hujan.

Merajuk, korban langsung menaiki tangga ke lantai 3 dan melompat ke bawah.

“Pengakuan orang tuanya, korban stres. Mungkin karena tak kunjung menikah di usianya yang semakin matang,” ungkap Sumarni, Kepala Lingkungan I.

Disinggung soal prilaku korban sehari-hari, Sumarni mengaku kalau perilaku korban tidak menunjukkan sedang stres.

“Menurut saksi mata, korban sempat jatuh ke kanopi. Namun kanopi itu ikut rubuh dan korban jatuh ke lantai luar rumah korban. Dari mulut dan hidung korban keluar darah,” ujar Sumarni.

Warga yang berada dekat mengakui kejadian berlangsung cepat. “Begitu mendengar suara benturan keras, kami langsung melihat ke lokasi kejadian, termasuk kedua orang tua korban. Kami lihat Supaino telah terbaring tidak bernyawa, dengan darah segar membasahi lantai,” kata warga.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ainul Yakin yang dikknfirmasi, menyebut berdasarkan keterangan kedua orang tua korban, Alwi alias Ahuo dan Marina, korban memang menderita stres sejak lama. Bahkan korban sudah berulang kali diobati di Klinik Jiwa di Jalan Iskandar Muda. Oleh karena itu, korban diduga kuat murni bunuh diri. Namun, untuk lebih memastikan, jenazah korban akan divisum di RSUD dr Pirngadi Medan.

“Kita sudah periksa 3 saksi dan ketiga saksi menyebut korban stres dan nekat bunuh diri,” ujar Ainul Yakin singkat. (ain)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/