“Sopir ini rumahnya tak jauh dari rumah kami. Tapi mungkin sepela sama kami karena orang susah. Makanya nggak ada datang melihat saat tahlilan dan saat penguburan juga nggak ada datang,” ucap Nova.
Sementara itu, dua hari setelah kejadian keluarga korban mendatangi Unit Lantas Polsek Sunggal. Di sana, truk yang menabrak kedua korban sudah tidak berplate (nomor polisi) lagi. Nomor polisinya sudah dicopot. “Dua hari kejadian plat truk itu sudah gak ada lagi. Waktu kejadian ada. Ini maksudnya gimana,” ucap Yusrizal.
Masih Yusrizal, katanya, “Kami juga sudah mendatangi DPRD Medan. Sudah juga mendatangi Unit lalu lintas Polsek Sunggal. Tapi jawabannya masih nanti. Dan tak ada jawaban yang jelas,” ujar Yusrizal.
Bukan hanya menyurati DRRD Kota Medan. Pihak keluarga juga sudah menyurati pihak Pemprovsu. “Kami ke DPRD Kota Medan sekali, tanggal 16 bulan 11 ini. Kami juga sudah menyurati Walikota Medan, Kantor Gubernur serta DPRD Deli Serdang. Tapi belum ada jawaban yang pasti,” terangnya.
Masih keterangan pihak keluarga korban, mereka sudah 4 kali berkunjung ke Mapolsek Sunggal untuk mengetahui perkembangan kasus laka lantas yang merenggut nyawa putri mereka. Tapi menurut keterangan yang mereka peroleh di Polsek tersebut, hingga kini supir truk Dinas PU tersebut belum sekali pun diperiksa polisi.
“Si Mauli Siregar, belum ada diperiksa. Bahkan kata Juper di sana si sopir itu cuma ada SIM A. Kan gak boleh bawa truk dengan SIM itu,” Keluhnya.
Terpisah Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Wira yang dikonfirmasi kru koran ini melalui watshap. Minggu (19/11) belum memberikan keterangan. (oki)