27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Ingin Membuktikan Isu Kibus, Eks Sopir Kopaja Bantai Tetangga

TEWAS: Haris Tambunan tewas usai ditikam tetangganya, Rudi Sibarani, Minggu (24/2).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Rudi Sibarani (39) warga Jalan Kampung Bersama Kelurahan Cemara Kecamatan Lubukpakam menyesali perbuatannya saat meringkuk di sel tahanan Polsek Lubukpakam. Usai menikam bahu dan pinggang Haris Tambunan (30) tetangganya, mantan sopir angkutan kota (Angkot) Kopaja langsung diamankan personel Reskrim Polsek Lubukpakam.

PERISTIWA terjadi di Jalan Kampung Bersama, Kelurahan Cemara, Lubukpakam, Minggu (24/2). Awalnya, penikaman Haris Tambunan dipicu dari keinginan Rudi Sibarani membuktikan kebenaran isu yang menyebabkan teman mereka ditangkap polisi.

Namun, ketika korban diajak oleh pelaku untuk membuktikan kebenaran isu itu dihadapan Inyek (35) teman korban dan pelaku, sepertinya korban menolak ajakan itu.

Alasan penolakan pun tak disampaikan pelaku hingga membuatnya geram. Belum jauh berangkat dari rumah pelaku, korban disuruh menunggu. Sedangkan pelaku balik Ke rumahnya.

Mengaku karena dipengaruhi tuak bercampur geram, pelaku langsung mengambil pisau cutter dari dapur rumahnya dan kembali menemui korban. Walau sudah diajak baik baik, namun korban tetap menolak.

Akibatnya emosi pelaku memuncak. Ia langsung menikam bahu dan pinggang korban dengan pisau cutter yang dibawa dari rumah.

Darah segar pun langsung muncrat dari tubuh korban. Untuk menghindari tikaman yang lebih fatal lagi, korban berlari sambil berteriak minta tolong.

Korban kemudian tidak berdaya dan terjatuh bersimbah darah. Warga pun berdatangan dan langsung membawa korban ke RSUD Deliserdang.

Warga pun heboh. Kabar tersebut tak lama sampai ke Polsek Lubuk Pakam. Tak lama, Tim Reskrim Polsek Lubuk Pakam tiba di lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.

“Awalnya aku hanya mau ngemop saja. Biar jelas aku tahu siapa yang mengkibuskan kawan ku ditangkap polisi. Tapi karena dia jogal aku makin emosi maka kutikam dia (korban),” kata Rudi saat ditemui di Mapolsek Lubukpakam, Minggu (24/2).

Rudi mengaku sangat menyesal atas perbuatannya. Apalagi mereka adalah tetangga seberang rumah.

Bahkan saat merantau ke Jakarta pada tahun 2005 lalu, mereka berdua sempat tinggal dalam satu rumah kontrakan. “Kami sempat sama di Jakarta. Tapi selalu nya aku dianggap macam anak kecil saja sama si Haris. Itupun aku masih maklum karena sekampung,” kata Rudi. Sementara, Kanit Reskrim Polsek Lubuk Pakam Iptu Herwin membenarkan kejadian itu. Herwin mengatakan, korban masih dalam kondisi kritis saat dirujuk ke RS Adam Malik Medan.

“Pelaku sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan intensif tentang motif nya”, kata Herwin.(btr/ala)

TEWAS: Haris Tambunan tewas usai ditikam tetangganya, Rudi Sibarani, Minggu (24/2).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Rudi Sibarani (39) warga Jalan Kampung Bersama Kelurahan Cemara Kecamatan Lubukpakam menyesali perbuatannya saat meringkuk di sel tahanan Polsek Lubukpakam. Usai menikam bahu dan pinggang Haris Tambunan (30) tetangganya, mantan sopir angkutan kota (Angkot) Kopaja langsung diamankan personel Reskrim Polsek Lubukpakam.

PERISTIWA terjadi di Jalan Kampung Bersama, Kelurahan Cemara, Lubukpakam, Minggu (24/2). Awalnya, penikaman Haris Tambunan dipicu dari keinginan Rudi Sibarani membuktikan kebenaran isu yang menyebabkan teman mereka ditangkap polisi.

Namun, ketika korban diajak oleh pelaku untuk membuktikan kebenaran isu itu dihadapan Inyek (35) teman korban dan pelaku, sepertinya korban menolak ajakan itu.

Alasan penolakan pun tak disampaikan pelaku hingga membuatnya geram. Belum jauh berangkat dari rumah pelaku, korban disuruh menunggu. Sedangkan pelaku balik Ke rumahnya.

Mengaku karena dipengaruhi tuak bercampur geram, pelaku langsung mengambil pisau cutter dari dapur rumahnya dan kembali menemui korban. Walau sudah diajak baik baik, namun korban tetap menolak.

Akibatnya emosi pelaku memuncak. Ia langsung menikam bahu dan pinggang korban dengan pisau cutter yang dibawa dari rumah.

Darah segar pun langsung muncrat dari tubuh korban. Untuk menghindari tikaman yang lebih fatal lagi, korban berlari sambil berteriak minta tolong.

Korban kemudian tidak berdaya dan terjatuh bersimbah darah. Warga pun berdatangan dan langsung membawa korban ke RSUD Deliserdang.

Warga pun heboh. Kabar tersebut tak lama sampai ke Polsek Lubuk Pakam. Tak lama, Tim Reskrim Polsek Lubuk Pakam tiba di lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.

“Awalnya aku hanya mau ngemop saja. Biar jelas aku tahu siapa yang mengkibuskan kawan ku ditangkap polisi. Tapi karena dia jogal aku makin emosi maka kutikam dia (korban),” kata Rudi saat ditemui di Mapolsek Lubukpakam, Minggu (24/2).

Rudi mengaku sangat menyesal atas perbuatannya. Apalagi mereka adalah tetangga seberang rumah.

Bahkan saat merantau ke Jakarta pada tahun 2005 lalu, mereka berdua sempat tinggal dalam satu rumah kontrakan. “Kami sempat sama di Jakarta. Tapi selalu nya aku dianggap macam anak kecil saja sama si Haris. Itupun aku masih maklum karena sekampung,” kata Rudi. Sementara, Kanit Reskrim Polsek Lubuk Pakam Iptu Herwin membenarkan kejadian itu. Herwin mengatakan, korban masih dalam kondisi kritis saat dirujuk ke RS Adam Malik Medan.

“Pelaku sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan intensif tentang motif nya”, kata Herwin.(btr/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/