27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Anak 3 Tahun Tewas Terpanggang

Ibu korban, Mista br.Ginting histeris mengetahui anaknya tewas dalam kebakaran rumah.
Ibu korban, Mista br.Ginting histeris mengetahui anaknya tewas dalam kebakaran rumah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mista br Ginting dan Andi Bangun (35) menjerit menyaksikan anak semata wayang mereka tewas terpanggang dalam peristiwa kebakaran yang meludeskan 3 rumah di Jamin Ginting, Gang Keluarga, Kel. Sidumulyo, Kec. Medan Tuntungan, Kamis (20/2) sekira pukul 19.30 Wib. Aditya Bangun, bayi 3 tahun itu meregang nyawa saat ditinggal ibu dan bapaknya membeli makanan.

Ibu Aditya Bangun, Mista meraung-raung menangisi kepergian buah hatinya. Mista terus menjerit sembari menyalahkan dirinya.

“Salah kami memang nak, kami nggak berguna,”raung Mista.

Tak henti hentinya Mista menyesali perbuatanya yang meninggalkan anaknya sendirian di rumah tetangganya.

“Kok ku tinggalkan lah kau tadi nak, menyesal kali mamak,” ungkap Mista.

Keluarga dan tetangga pun mencoba untuk menenangkan Mista yang terus terusan meraung hingga jatuh pingsan. Sementara itu ayahnya, Andi bangun hanya bisa pasrah. Tangannya tampak mengalami luka bakar karena berusaha menolong anaknya.

Kejadian itu, bermula dari pemadaman bergilir yang dilakukan PT PLN di kawasan Jalan Jamin Ginting. Untuk mengatasi mati lampu, keluarga Andi Bangun dan beberapa tetangganya memasang lilin.

Beberapa jam pemadaman berlangsung, Mista dan Andi memutuskan keluar rumah untuk membeli lauk pauk dan makan malam mereka. Lantaran malam, pasutri ini menitipkan anak mereka yang telah tertidur di rumah tetangga, Marsel beru Sembiring (31).

Kepergian Mista dan Andi malam itu ternyata pertemuan terakhir mereka dengan buah hati satu-satunya itu. Pasalnya tak lama ditinggal, api yang diduga berasal dari lilin membakar rumah Marsel Sembiring, juga rumah mereka dan rumah seorang tetangga lagi.

Kepulan asap yang sempat keluar dari kediaman Marsel beru Sembiring dan diteriaki warga. Saat api membakar kediamannya, Marsel yang berada di rumah tetangga panik dan ketakutan.

Warga yang menyaksikan tanpa dikomando berupaya melakukan pemadaman. Tak lama api marak, Andi Bangun tiba di lokasi bersama istrinya. Menyadari anaknya berada di dalam kobaran api, Andi Bangun tanpa pikir panjang, menerobos api dan masuk ke kediaman Marsel beru Sembiiring, berupaya menyelamatkan bayinya.

Malang, bayi laki-laki itu gagal diselamatkan. Tubuhnya keburu dijilati si jago merah. Sementara Andi Bangun yang mempertaruhkan nyawanya demi sang anak, mengalami luka bakar 30 persen di tangan dan bahu. Andi pun harus menjalani perawatan di RSU H Adam Malik Medan. Sementara jasad anaknya diautopsi di rumah sakit yang sama.

Amatan POSMETRO MEDAN, Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 21.00 WIB, setelah 15 armada pemadam kebakaran turun ke lokasi. Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, termasuk sepeda motor yang hangus.

Banyak warga yang bersimpati dan terharu dengan perjuangan Andi yang berani menembus kobaran api demi menyelamatkan anaknya. “Anak ku di dalam sana, aku mau keluarin dia,” teriak Andi ketika masuk ke dalam rumah yang dilahap api.

Melihat aksi heroik Andi, Kepala Lingkungan pun ikut terharu dan sempat berdoa untuk keselamatan Andi dan anaknya Aditya. “Kasian kali dia, dia sudah berupaya sekuat tenaga, namun tuhan berkata lain,” ungkap Roni Purba.

Sepengetahuan Roni Purba, saat kejadian Andi bersama istrinya menitipkan anaknya di rumah Marcel beru Sembiring. “Anaknya ditidurkanya di kamar tetangganya, M beru Sembiring. sementara M beru Sembiring-nya keluar dan si Andi sama istrinya keluar bentar beli sayur. Mereka menghidupkan lilin karena padam listrik,” ungkap Kepling Lingkungan II, Kelurahan Sidumulyo tersebut. (mri/bd)

Ibu korban, Mista br.Ginting histeris mengetahui anaknya tewas dalam kebakaran rumah.
Ibu korban, Mista br.Ginting histeris mengetahui anaknya tewas dalam kebakaran rumah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mista br Ginting dan Andi Bangun (35) menjerit menyaksikan anak semata wayang mereka tewas terpanggang dalam peristiwa kebakaran yang meludeskan 3 rumah di Jamin Ginting, Gang Keluarga, Kel. Sidumulyo, Kec. Medan Tuntungan, Kamis (20/2) sekira pukul 19.30 Wib. Aditya Bangun, bayi 3 tahun itu meregang nyawa saat ditinggal ibu dan bapaknya membeli makanan.

Ibu Aditya Bangun, Mista meraung-raung menangisi kepergian buah hatinya. Mista terus menjerit sembari menyalahkan dirinya.

“Salah kami memang nak, kami nggak berguna,”raung Mista.

Tak henti hentinya Mista menyesali perbuatanya yang meninggalkan anaknya sendirian di rumah tetangganya.

“Kok ku tinggalkan lah kau tadi nak, menyesal kali mamak,” ungkap Mista.

Keluarga dan tetangga pun mencoba untuk menenangkan Mista yang terus terusan meraung hingga jatuh pingsan. Sementara itu ayahnya, Andi bangun hanya bisa pasrah. Tangannya tampak mengalami luka bakar karena berusaha menolong anaknya.

Kejadian itu, bermula dari pemadaman bergilir yang dilakukan PT PLN di kawasan Jalan Jamin Ginting. Untuk mengatasi mati lampu, keluarga Andi Bangun dan beberapa tetangganya memasang lilin.

Beberapa jam pemadaman berlangsung, Mista dan Andi memutuskan keluar rumah untuk membeli lauk pauk dan makan malam mereka. Lantaran malam, pasutri ini menitipkan anak mereka yang telah tertidur di rumah tetangga, Marsel beru Sembiring (31).

Kepergian Mista dan Andi malam itu ternyata pertemuan terakhir mereka dengan buah hati satu-satunya itu. Pasalnya tak lama ditinggal, api yang diduga berasal dari lilin membakar rumah Marsel Sembiring, juga rumah mereka dan rumah seorang tetangga lagi.

Kepulan asap yang sempat keluar dari kediaman Marsel beru Sembiring dan diteriaki warga. Saat api membakar kediamannya, Marsel yang berada di rumah tetangga panik dan ketakutan.

Warga yang menyaksikan tanpa dikomando berupaya melakukan pemadaman. Tak lama api marak, Andi Bangun tiba di lokasi bersama istrinya. Menyadari anaknya berada di dalam kobaran api, Andi Bangun tanpa pikir panjang, menerobos api dan masuk ke kediaman Marsel beru Sembiiring, berupaya menyelamatkan bayinya.

Malang, bayi laki-laki itu gagal diselamatkan. Tubuhnya keburu dijilati si jago merah. Sementara Andi Bangun yang mempertaruhkan nyawanya demi sang anak, mengalami luka bakar 30 persen di tangan dan bahu. Andi pun harus menjalani perawatan di RSU H Adam Malik Medan. Sementara jasad anaknya diautopsi di rumah sakit yang sama.

Amatan POSMETRO MEDAN, Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 21.00 WIB, setelah 15 armada pemadam kebakaran turun ke lokasi. Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, termasuk sepeda motor yang hangus.

Banyak warga yang bersimpati dan terharu dengan perjuangan Andi yang berani menembus kobaran api demi menyelamatkan anaknya. “Anak ku di dalam sana, aku mau keluarin dia,” teriak Andi ketika masuk ke dalam rumah yang dilahap api.

Melihat aksi heroik Andi, Kepala Lingkungan pun ikut terharu dan sempat berdoa untuk keselamatan Andi dan anaknya Aditya. “Kasian kali dia, dia sudah berupaya sekuat tenaga, namun tuhan berkata lain,” ungkap Roni Purba.

Sepengetahuan Roni Purba, saat kejadian Andi bersama istrinya menitipkan anaknya di rumah Marcel beru Sembiring. “Anaknya ditidurkanya di kamar tetangganya, M beru Sembiring. sementara M beru Sembiring-nya keluar dan si Andi sama istrinya keluar bentar beli sayur. Mereka menghidupkan lilin karena padam listrik,” ungkap Kepling Lingkungan II, Kelurahan Sidumulyo tersebut. (mri/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/